Typo
Harsh word
Short chapter
Semi-baku
--------------------------Long-Distance relationship. Inilah apa yang dilalui oleh Haruto dan si kekasih. Oleh kerana Haruto sekarang harus menetap di korea jadi dia terpaksa jauh dari kekasihnya yang tinggal di Jepang iaitu negeri kelahirannya sendiri. Jangan salah, si manis ialah pria berdarah korea yang menetap di jepang sejak dia berumur 14 tahun.
Di sini treasure lagi tiada kegiatan dan lebih memilih untuk berehat di dorm. Namun sekarang mereka mengkhawatirkan salah satu member yang sedang sakit. Ya, itu haruto. Sejak kebelakangan ini moodnya turun naik, sering melamun dan kesedihan. Kurang makan dan banyak paksa diri untuk latihan.
Tok! Tok!
" Masuk saja, tidak berkunci." balas pemuda jepang itu lemah.
Si abang membawa dulang berisi makanan dan ubat ke dalam kamar Haruto.
" To, lo harus makan dulu. Badan lo bisa jadi lemah lebih dari ini kalau lo terus terusan abaikan pola pemakanan lo." tegur Jihoon si leader.
" Gue gabisa hyung. Mulut gue pahit. Gue minum obat aja deh." gumamnya sambil masih memejam mata.
" Gabisa Haruto! Lo itu idol! Lo harus sentiasa jaga kesihatan. Idol itu lagi gampang sakit dari orang biasa. Lo terlampau memaksai badan lo buat kerja keras sampe sakit. Lo pikir kita gak khawatir sama keadaan lo?!" kesal Jihoon.
Haruto tidak menjawab sebaliknya mengangguk faham. Jihoon menghela nafas lelah. Haruto yang keras kepala memang sulit untuk diaturkan.
" Yaudah deh, minum obat aja. Gue permisi mau liat anak anak lain." Pamit Jihoon.
" Makasih hyung." Jihoon hanya mengangguk menanggapi ucapan haruto.
Haruto menarik nafas dalam sebeluh menghelanya dengan berat. Sejujurnya dia tidaklah sakit yang perlu dirawat, Haruto tidak tahu. Dia berasa berasa kekosongan. Kangen berat sama seseorang yang sudah menjadi belahan hatinya sejak 5 tahun lalu. Dia terlalu kangen sehingga dirinya murung akibat tidak dapat berjumpa dengan si kekasih untuk waktu yang lama.
Dia tiada libur untuk masa ini. Dan perlu membuat persiapan comeback bulan hadapan. Segalanya memenatkan. Haruto lelah dan sedih. Dia tidak tahu apa yang perlu dilakukan. Akhirnya dirinya akan menangis saja sehingga larut dan tertidur.
------
Haruto tidak tahu saja member lain kerap memperhatikan gerak gerinya dan terdengar tangisan dari luar bilik mereka." Hyung..kurasa kita perlu berbuat sesuatu." cadang si bontot, Junghwan.
" Ya, aku tidak sanggup melihat si onta sedih gini. Selalunya juga banyak bacot." ini pula sohib seumurannya, Jeongwoo.
" Apa kita perlu panggil dia kemari hyung?" soal Mashiho.
" Kurasa harus begitu." putus Hyunsuk sebelum mendail nomer seseorang.
" Halo junkyu?"
-------
Haruto mengernyit risih saat kamarnya yang tadi gelap dimasuki cahaya dari luar. Dia mengucek matanya yang masih merem kerana baru bangun tidur." Hey ...siapapun itu, tutup pintunya. Gue udah bilang gue gak laper. Gue mau tidur aja!" ucapnya ketus.
Orang itu berjalan masuk dan menutup pintu.
" Jadi kamu gini kalo aku gaada ya?" balas orang itu. Haruto tertegun. Biliknya yang gelap seakan bermain dengannya kerana dia tidak nampak gerangan siapa di hadapannya sekarang ini.
Suara ini... haruto kenal sekali. Oh tidak, adakah dia sudah mula halusinasi kerana terlampau rindu?
Klik!
Orang itu membuka lampu. Haruto mengerjapkan matanya berulang kali untuk melihat dengan jelas.
" Hey..aku disini kamu gak kangen aku?" tanya dia sambil tersenyum manis. Haruto perlahan bangun. Itu kekasihnya..Junkyu-nya yang dari Jepang betul-betul ada di sini.
Tanpa aba-aba Haruto terus menerjang ke dalam pelukan Junkyu dan mendusel manja ke ceruk lehernya.
Junkyu agak pelik karena haruto hanya diam, tapi seterusnya faham apabila melihat tubuh haruto bergetar dan bahu junkyu sedikit basah. Haruto sedang menangis di dalam pelukannya.
" Kenapa kamu menangis? Bukankah kamu patut gembira menemuiku?" Junkyu mengusap pelan punggung Haruto.
Walaupun kekasihnya ini kuat dan cukup matang, namun itu tidak menutup fakta bahawa Haruto masih lah remaja labil yang memerlukan kasih sayang. Haa lucu sekali.
" Hiks..hikss aku merindukanmu. Hiks rasanya sesak sekali..." gumam Haruto disela isakannya.
" Haru...kamu ini benar benar ya..kalau kamu merindukanku bukankah tinggal bilang atau hubungi saja? Mengapa menyiksa dirimu sehingga sakit seperti ini?" tanya junkyu sayu. Tatapan haruto yang sendu membuatnya sedih.
" Tidak sama..aku ingin langsung melihat wajahmu. Aku ingin memelukmu. Aku ingin menciummu. Aku ingin dirimu yang sebenar. Aku ga tau, rinduku sangat dalam sampai tak sedar sehingga sakit."
Junkyu menghela nafas pelan kemudian mendudukkan Haruto ke atas katilnya. Mata Haruto yang sembap sekaligus agak mempunyai lingkaran gelap diusap pelan. Air mata yang tersisa di mata tajam kekasihnya dihapus lembut.
Kemudian junkyu membawa bibirnya mengecup lembut kedua mata haruto.
" Jangan menangis lagi. Itu membuatkan hatiku sakit haru."
" Baiklah kalau kau berjanji untuk tidur disini dengan memelukku semalaman." pinta Haruto memelas.
Junkyu terkekeh gemas. Tangannya terulur mengusap surai Haruto.
" Manja banget pacar aku ya?"
" Biarin, karena aku kangen sama kamu."
" Iya iya ayo baring." junkyu membaringkan Haruto, sementara Haruto merengkuh tubuh kurus Junkyu dengan erat menyalurkan rasa rindu yang tertahan sebelum ini.
Sementara member yang dari tadi menguping mereka tersenyum gemas mendengar interaksi pasangan kekasih lucu itu. Tidak sia sia usaha mereka membawa Junkyu ke dorm.
End
Double karena aku rajin wkwkkw.
![](https://img.wattpad.com/cover/313496177-288-k206598.jpg)
YOU ARE READING
My Junkyu
Fanfiction(All x Junkyu) *17+ warning⚠️ * Sorry I'm not using my native language, I'm sorry if I'm wrong *lapak bxb⚠️ *Jangan salah lapak⚠️ - 70% imaginasi penulis sendiri, 30 % dibantu dengan inspirasi dari book atau keadaan lain. - Slow update/ update terga...