Semi baku
Typo
Harshword
Short chap
----------------------------------Welcome to Our Wedding
Yoshi
❤️
JunkyuHaruto menatap miris pintu hadapan aula mewah yang tertera nama orang terkasihnya dengan pria lain. Ya, itu junkyu. Pria yang terlepas dari pelukannya kerana ulah pengecutnya sendiri akan menikah hari ini dengan calon pilihan hati.
Haruto tidak bisa berkata kata. Pasti pria itu jauh lebih baik, jauh lebih bagus dari haruto. Semestinya kan?
Sementara ibu haruto, Nyonya watanabe menatap bersalah wajah sendu anaknya. Anak semata wayangnya telah kehilangan kekasih hati kerana dirinya yang egois.
" Ruto...ayo masuk ya?" Nyonya watanabe memeluk lengan haruto membawa lelaki jangkung itu masuk.
Nafas haruto sesak, sakit yang dirasakan bukanlah sedikit. Melihat junkyu tersenyum dan tertawa sayangnya bukan karena dia lagi cukup menyakitkan. Seandainya waktu itu..ah tidak, tiada seandainya. Semuanya telah berlaku.
Air mata haruto bergenang lagi. Nyonya watanabe sudah terisak menangis dihantui rasa bersalah melihat kondisi anaknya yang patah hati.
Sumpah pernikahan telah pun diucapkan kini sepasang pengantin baru itu sedang menyapa tetamu. Junkyu membiarkan Yoshi menyapa tetamu lain, sedangkan langkahnya semangat kearah orang yang familiar itu.
" Halo nyonya, selamat datang. Makasih udah sudi datang ke majlis saya." Junkyu menunduk hormat.
" Sama sama nak, panggil mama aja gausah Nyonya." Nyonya watanabe tersenyum hangat.
" Tidak nyonya, nyonya dari kalangan lebih tinggi. Saya perlu hormat pada nyonya." Tolak junkyu sopan. Nyonya watanabe terhenyak. Ia jadi ingat sewaktu dengan angkuhnya dia memarahi junkyu kerana lancang memanggilnya tante.
" Maafin mama ya nak. Mama gatau ucapan mama membekas di hati kamu sampe begini sekali. Mama menyesal nak junkyu." Suara wanita parah baya itu menyendu.
" Bukan begitu nyonya. Saya cuma sadar diri. Sadar diri di mana saya layak bersanding dan bersama siapa. Saya tidak mau jadi tidak tau diri seperti dahulu lagi."
Kali ini wanita tua itu menangis memegang erat tangan junkyu.
" Nak junkyu, mama minta maaf. Karena mama egois pengen Vera menjadi menantu mama sehingga korbankan perasaan kalian. Mama gatau sebenarnya dia punya niat busuk cuma mau harta keluarga kami. Nak, kembali pada haruto ya? Kamu masih sayang sama haruto kan? Mama gaakan halang lagi. Iya?" Pinta nyonya watanabe bersungguh.
Raut wajah junkyu berubah tidak enak.
" Permisi nyonya. Saya minta maaf, tapi tolong hormat saya, dan suami saya. Apa perasaan suami saya jika terdengar perbualan ini? Hubungan saya dan anak nyonya sudah menjadi masa lalu. Saya tidak peduli dari kasta mana kalian, cuma jangan mengacaukan majlis saya." Tegur junkyu serius.
Nyonya watanabe terdiam, tahu dirinya sudah terlepas cakap.
" Junkyu...kamu bahagia? Aku janji kali ini aku bisa bahagiakan kamu. Kamu bohong junkyu, kamu kayak memberi aku harapan terus hancurin begitu aja." Kali ini haruto bersuara. Junkyu perasan keadaan haruto yang agak kurus, mata sembap dan lingkaran hitam di bawah matanya. Tapi dia bisa apa, toh dia juga sudah menjadi suami orang.
" Haruto, aku gak perlu janji manis. Aku hanya perlu kepastian. Dan aku tidak pernah nampak itu dari kamu. Harapan? Aku gapernah kasi kamu harapan apa pun, bahkan aku gak pernah bilang aku mau balikan sama kamu. Udah ya, aku mau sambut tetamu lain. Permisi. " Tanpa berbasa basi junkyu melangkah pergi.
" Maaf junkyu...aku telat." Haruto menangis lagi. Entah yang ke berapa kali dia menangis dalam sesalan yang diciptanya sendiri.
Nyonya watanabe mengusap bahu haruto.
" Nak...mama minta maaf..ini semua salah mama."
Haruto menatap datar ibunya itu.
" Gak perlu mah, walau beribu kali kata maaf yang mama ucapin gaakan bisa kembalikan junkyu ke pelukan aku." Ujar haruto dengan wajah dingin. Cukup. Sudah cukup haruto mengalah. Sudah cukup junkyu menjadi sesalan terbesarnya. Jangan lagi.
" Ruto..mamah-"
" Jangan cari aku dulu mah, aku mau ke luar negeri. Aku gak sanggup bila disini aku teringat lagi sama kenangan aku sama junkyu. Lagi satu, jangan sesekali jodohin ruto sama yang lain lagi karena dihati aku itu cuma ada junkyu, dan junkyu doang!" Haruto melangkah kasar keluar dari aula tersebut.
Nyonya Watanabe menangis kuat mengetahui anaknya tidak akan bisa menjadi Haruto yang sama lagi selepas ini. Pria itu kesakitan, kehilangan dan cukup kepenatan. Hanya ucapan maaf saja yang ibunya mampu ucapkan, tiada langsung usahanya yang boleh mengembalikan junkyu kepada haruto.
End
HAHAHAHAHAHA KARAM ANJAY

YOU ARE READING
My Junkyu
Fanfiction(All x Junkyu) *17+ warning⚠️ * Sorry I'm not using my native language, I'm sorry if I'm wrong *lapak bxb⚠️ *Jangan salah lapak⚠️ - 70% imaginasi penulis sendiri, 30 % dibantu dengan inspirasi dari book atau keadaan lain. - Slow update/ update terga...