Short chap
Typo
Harsh word
A bit mature ⚠️
Semi-baku
--------------------------Junkyu mengumpat pelan, manakan tidak, dihadapannya adalah musuh besar di satu tempat kerjanya. Junkyu dan orang itu sama- sama mempunyai potensi dan kuasa yang kuat untuk melangkah ke jenjang kesuksesan.
Oh lihatlah, wajah tampan namun arogan menjadi kegilaan para staff cewek maupun uke, suara dalam punca utama kesintingan orang orang, dan IQ tinggi yang menjadikan pria itu bertambah sexy.
Ugh! sungguh menjengkelkan di mata junkyu. Mungkin bagi orang-orang dia itu dijadikan idola, tetapi tidak pada junkyu. Junkyu juga heran kenapa pria ini sering sekali cari gara- gara dengan dia.
Namun junkyu juga tahu, rahsia yang disimpan dalam dalam juga ketat oleh haruto. Pria tampan ini menyimpan rasa terhadap junkyu. Benci dan cinta beda tipis bukan? Kocak sekali, sepasang musuh dari kebuyutan bukanlah benar benar musuh.
Junkyu tersenyum miring melihat haruto yang bernafas berat sambil melonggarkan dasi nya.
" Ada apa pak haruto? Bisa bapak berikan konsen yang baik disini?" Tegur sang direktur.
Junkyu tertawa setan di dalam hati.
'rasain lo'
" Maaf pak, sila teruskan." Balas pria watanabe itu gelagapan. Matanya tajam memandang junkyu seolah memberi amaran.
Junkyu tetaplah junkyu, menjalankan aksi laknatnya iaitu menganggu haruto dengan kakinya di bawah meja...di selangkangan pria tampan itu.
Pria watanabe sudah merasa panas sekujur tubuh. Dia merasakan sesuatu yang membangkit dalam dirinya.
'Lihat nanti bajingan kecil, gue balas abis ini'
" Baik, itu aja. Kita akan melanjutkan rapat di masa lain yang akan di atur oleh sekretaris saya. Bubar "
Para atasan mereka sudahpun bubar meninggalkan haruto dan junkyu satu satunya manager muda.
Baru saja junkyu melangkah, tubuhnya di tolak jatuh ke atas meja rapat.
" Senang sekali lo hancurin imej gue ya?" Haruto menahan kedua tangan junkyu di atas kepala nya.
Junkyu tersenyum remeh.
" Gue? Masa? Lo aja yang tegang sendiri? Napa? Sange lo sama kaki gue?" Junkyu berucap frontal.
Kali ini haruto pula tersenyum miring.
" You think you can run after ruining my image? Well kitten, I'm going to ruin you right here, right now!"
Seterusnya haruto meraup kasar bibir manis sang musuh.
-----
Kini dua tubuh telanjang sudah berbaring tenang dengan posisi yang dominan memeluk posisif pinggang si submissive. Ya, mereka masih di ruang rapat yang sengaja dikunci dan ditutup gordennya.
" Ugh...kasar banget lo bangsat!" Umpat junkyu.
" Gausah sok ngumpat, gue cium tau rasa lo!" Timpal haruto.
" Mesum! Minggir ah! Lo punya junior aja gak dikeluarin. Sange lagi lo?!"
" Perasaan lo emosi mulu, gini ya. Gausah marah lagi. Gue mau mula yang baru sama lo."
Junkyu memutar mata malas.
" Buat apa sih?! Dengar ya, lo yang kabur duluan kan? Buat apa mau mulai lagi sih pencundang!" Junkyu tersulut emosi.
Haruto mengusap wajah frustasi.
" Iya gue tahu gue yang salah. Gue tahu apa yang mamah bilang nyakitin lo. Waktu itu gue cuma gamau kecewain mamah. Pada masa yang sama gue masih sayang banget sama lo. Gue gaada pilihan kyu." Lirih haruto.
Junkyu menatap sengit saat haruto memanggil namanya seperti itu.
" Jangan manggil gue nama itu! Gue benci denger dari mulut lo! Lo punya pilihan tapi lo pilih buat diam. Udah ya, gue gamau dengar bacotan dari pengecut kayak lo." Ketus junkyu. Dirinya mau bangun dari situ tetapi tubuhnya sekali lagi ditarik ke dalam pelukan haruto.
Hangat dan ketat. Seolah takut junkyu hilang dari pandangannya. Junkyu kemudian merasakan bahu polosnya basah.
Junkyu terkedu..haruto sedang menangis.
" Haruto..."
" Haru..panggil gue haru. Gue kangen nama itu dari lo. Hiks..maaf. Gue emang pencundang. Iya gue juga pengecut. Gue gabisa pertahanin hubungan kita dulu. Gue menyesal. Please give me one more chance. I promise i will not back off this time. Hiks..hiks junkyu please." Isak haruto dalam diam.
Junkyu dilema. Haruto yang memelas seringkali membuat jiwanya lemah. Tapi dia udah terlanjur sakit hati. Ibu pria itu sama sekali tidak menyukai hubungan mereka sehingga menggelar junkyu hama yang membawa pengaruh buruk pada anak tunggalnya itu. Dan haruto yang tanpa nyali hanya menatap iba ibunya yang menghina kekasihnya.
Junkyu menjauhkan sedikit wajah haruto dari bahunya untuk ditatap wajah tampan milik sang dominan.
Tangan lentiknya mengusap lembut air mata pria itu. Tetapi wajah junkyu masih datar.
" Gini aja dulu. Gue masih ragu. Jalanin aja waktu sekarang. Soalan kesempatan untuk lo gue masih gabisa jawab. Benar, gue masih punya perasaan sama lo juga. Tetapi disini gue lebih mentingin kondisi hati dan maruah gue dari diinjak oleh orang lain. Permisi." Junkyu bangun dan memakai kembali bajunya yang sempat bersepah di atas lantai.
Haruto memandang junkyu sendu.
" Gue mengerti..setidaknya bisa tidak sering ketemu? Gue gabisa lagi jauh jauh sama lo. Tuhan aja yang tahu betapa hancurnya kondisi gue lepas putus 2 tahun itu. Gue mohon, jangan tolak gue lebih jauh junkyu. Gue juga sakit." Pinta haruto lagi.
Junkyu tidak menjawab sebaliknya hanya memberi senyuman tipis kepada haruto sebelum melangkah keluar dari ruang rapat itu.
Haruto hanya mampu mentertawakan diri sendiri. Akibat keputusan pengecut haruto sendiri junkyu sudah terlepas dari pelukannya.
Apa yang akan berlaku setelah ini haruto akan mengikut arahan junkyu. Jalanin aja dulu.
End
Cr. Tiktok
Iya iya harukyu lagi, maap deh soalnya ini emang lama di draft. 🥹

YOU ARE READING
My Junkyu
Fanfiction(All x Junkyu) *17+ warning⚠️ * Sorry I'm not using my native language, I'm sorry if I'm wrong *lapak bxb⚠️ *Jangan salah lapak⚠️ - 70% imaginasi penulis sendiri, 30 % dibantu dengan inspirasi dari book atau keadaan lain. - Slow update/ update terga...