🍁 1| Rindu

567 88 24
                                    

Tetap dengan menghela nafas dalam lalu membuangnya pelan. Selembar kertas kembali terlipat rapi dan masuk ke dalam rumahnya, amplop dengan bertuliskan di bagian luar "Cintaku".

Wendy kembali merebahkan kepalanya ke tepi kasur lembut yang berada di kamar pribadinya itu. Tangan yang masih sibuk memainkan pena dan mata yang menatap kosong langit-langit bercorak bak ukiran istana, pikirannya kembali pada satu tahun lalu dimana dirinya bisa merasakan detak jantung yang begitu cepat.

Kata rindu kembali terselip pada bibir tipisnya. Rindu yang benar-benar berat untuk ditahan. Rasanya cukup lelah untuk menyimpannya, beberapa kali Wendy merasa ingin menumpahkannya pada dada bidang pria miliknya itu.

Hanya~, waktu berkata tidak. Tidak untuk saat ini, mungkin lain waktu?

Wendy mengusap matanya pelan sembari meraba sebuah album foto yang berisi mereka berdua. Foto yang diambil sekitar Maret 1 tahun lalu. Anniversary pertama hubungan mereka, dan itu sungguh cantik. Bahkan prianya masih terlihat seperti anak SMA karena tubuhnya yang langsing.

Baju loreng kebanggaannya, bahkan menjadi kebanggan Wendy karena memiliki kekasih seorang abdi negara. Walau tugas banyak, dia masih sempat mengirimkan kabar lewat ponsel pada Wendy dan bertukar pikiran lewat telponan malam.

"Tidak terlalu sibuk, hanya ke bar sebentar lalu minum."

Selalu itu yang dikatakan oleh sang pria ketika mereka berjarak cukup jauh. Dan itu berhasil membuat Wendy terkekeh pelan.

Namun itu setahun yang lalu, tidak dengan tahun ini. Tahun dimana Wendy mungkin bisa menghitung berapa kali pesan masuk ke ponselnya. Sangat sangat tidak banyak.

Triiingg...

Wendy beralih mengambil ponselnya. Senior di tempat dia bekerja telah menelponnya.

Wendy melirik jam, sudah pukul 4 sore. Sebentar lagi akan masuk giliran dia untuk mengisi radio hingga malam hari.

"Halo, Sunbae? Iya aku segera kesana."

Wendy beranjak dari duduknya dan beralih mengambil tas kecil berwarna putih susu. Memasukkan ponsel dan perlengkapan lain ke dalam lalu pergi keluar dari kamarnya.




_-_-_




"Selamat sore, dan selamat beraktifitas untuk kita semua. Bagi pejalan kaki yang kini tengah menikmati bunga sakura yang berjatuhan, semoga lagu ini bisa mengabadikan momen indah untuk kita semua. Aku Wandy, akan memutarkan sebuah lagu untuk menghiasi musim semi kita."

"Song of spring- Norwegian Wood."


Wendy memutar sebuah lagu kesukaannya dari radio dan memperkenankannya untuk orang-orang yang kini mendengarkan radionya.

Lengkung kecil terbentuk dari sudut bibir Wendy ketika lagu itu mulai berputar. Lagu yang begitu tenang, bersama akustik yang mengiringi melodinya.

Gadis itu menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi lalu menikmati setiap lirik lagu yang ia pilih.
Sudah berapa lama dia menjadi MC disebuah radio? Yap, sudah 4 tahun sejak ia pertama kali melamar di stasiun ini.

Tidak pernah terbesit dihati gadis itu untuk mengganti stasiun radio, karena Wendy nyaman dengan tempat yang ia duduki saat ini. Bahkan mungkin sebentar lagi dia akan menjadi senior disini, karena Yoona Sunbae yang menjadi senior Wendy akan berhenti sebentar lagi.

Jika mengingat 4 tahun lalu, mungkin tahun kedua adalah tahun yang istimewa untuknya. Tahun dimana dia mendapatkan begitu banyak tawa setiap kali pemutaran radio. Dan juga tahun dimana dia-
Bertemu pria itu.

HANYA SEPENGGAL KATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang