DUARR!!!
Sebuah tembakan senjata terdengar begitu kuat di area Padang rumput itu. Semua kaget dengan hadirnya sebuah tembakan yang diyakini berasal dari senapan jarak jauh.
Tak terkecuali Park Chanyeol,
Pria dengan mata nyalang itu kini kembali mengambil posisi siaga sembari melirik kiri dan kanan mencari sumber senapan itu. Walau masih dini hari, dan hanya mengharapkan cahaya bulan Padang pasir Chanyeol tetap dapat melihat ke beberapa titik dengan jarak yang cukup jauh."SERSAN PARK!"
Chanyeol tidak menggubris panggilan timnya. Dia menemukan target, dia melihatnya walau jarak yang cukup jauh untuk orang lain bisa melihatnya.
"Mengusik- berarti mati!"
DUARR!!
Tembakan balasan yang diberikan Chanyeol, berakhir mengenai tubuh orang itu. Tidak jelas pada bagian mana, namun target yang dipatok pria berpangkat sersan itu kini berhasil di lumpuhkan.
"SERSAN PARK!" Teriak timnya lagi, yang kini berada di belakang Chanyeol.
"KAPTEN!!"
Chanyeol memutar tubuhnya cepat ke arah panggilan itu, seketika itu juga irisnya bergerak pada arah tunjuk sang bawahan yang kini menatap Padang rumput yang sedikit ramai.
"Ke-Kenapa?" Tutur Chanyeol dengan rasa yang tidak enak.
Pria itu kini berlari secepat yang ia bisa menghampiri kerumunan para tentara yang berada ditepi Padang rumput ilalang itu. Semuanya kelihatan panik, bahkan meminta beberapa pasukan lain memanggil bantuan.
"Kenapa? Apa yang -"
Chanyeol membeku menatap sosok yang kini berada pada pangkuan timnya. Rompi anti peluru yang sebelumnya dikenakan kini terlepas, bukan terlepas tapi dilepas. Ada banyak darah yang berlumuran didadanya.
"APA YANG TERJADI?!" Teriak Chanyeol sembari melepas baju Kapten Choi yang sudah tak sadarkan diri.
"Tembakan tadi, mengenai Kapten. Sersan!"
Sekali lagi, keadaan itu membuat Chanyeol merinding dan gemetar.
Ketakutan yang selalu ia rasakan kini terjadi. Apa yang selalu menjadi kekhawatirannya seperti seolah datang sepenuhnya. Inilah alasan Chanyeol tidak ingin jauh dari Choi Si Won. Inilah alasan kenapa setiap kali dia diminta berada pada tugas yang berbeda dengan sang kapten, Chanyeol selalu menolak. Karena dia tidak ingin hal ini terjadi.
Musuh selalu menargetkan sang kapten, itu sudah diketahui Chanyeol sebelumnya. Karenanya, Chanyeol akan selalu menjadi tameng keamanan Kapten Choi. Dia akan selalu menjadi serigala yang mengawasi area sekitar ketika melakukan misi.
Namun, apa kali ini adalah kelalaiannya?
"Kapten~" panggil Chanyeol pada pria yang kini matanya tertutup rapat.
"Kapten, kau dengar aku? Buka matamu!"
Chanyeol merangkul Kapten Choi sembari menahan darah yang keluar dari dada kirinya. Pikirannya kacau, pandangannya seketika membuyar entah kemana. Bening putih itu seketika menyelimuti iris hitam kelam park Chanyeol.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN?! PANGGIL TIM MEDIS!" Teriak Chanyeol pada beberapa tentara yang berdiri didekatnya.
Dengan posisi yang jauh dari camp militer, kini yang tersedia hanyalah helikopter yang baru saja sampai setelah kabar misi selesai. Tidak ada yang lainnya, bahkan tidak ada dokter didalam helikopter itu.
Chanyeol mengutuk semuanya, bahkan mengutuk dirinya sendiri atas kelalaian yang ia ciptakan.
Kembali, pandangannya menunduk pada partner perangnya itu. Berharap sesuatu yang ditakutinya tidak terjadi, dan berharap semuanya dapat kembali seperti semula. Detik ini juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA SEPENGGAL KATA
FanfictionHanya pengutaraan Kalimat "Aku pulang~" dan "Selamat Datang" _Wenyeol lovers Terinspirasi dari Descendant of the sun Start writing: 17 Juni 2022 End writing : 18 September 2022 #20 Wendy #11 Seoul #2 radio