Jangan lupa votmennya !!!!
#Happy reading#
***********************************
Rumah sakit
Belle memarkirkan motornya begitu dia sampai di depan rumah sakit. Berlari masuk dengan jungwon yang ada di gendongannya. Raut wajah panik terlihat jelas dari Belle. Apalagi setelah melihat kondisi Jungwon yang semakin mengkhawatirkan.
"Suster tolong bawakan brankar!" teriak belle begitu dia memasuki rumah sakit.
Pihak rumah sakit segera mempersiapkan brankar yang dipinta dan menghampiri Belle yang menggendong Jungwon.
"YAA... Yang Jungwon kau jangan tidur!" Seru Belle yang menyadari kalau kesadaran jungwon mulai menghilang. Menepuk pipi Jungwon beberapa kali untuk mengembalikan kesadarannya.
Lalu dia meletakkan Jungwon di atas brankar yang dibawa oleh beberapa suster. Mereka mulai berlari ke arah ruang ICU, membawa Jungwon yang sudah kehilangan kesadarannya.
"Maaf anda dilarang masuk, silahkan tunggu diluar." ucap seorang suster tepat sebelum mereka membawa Jungwon masuk ke ruang ICU.
Belle yang sedang gelisah menunggu jungwon kini dikagetkan oleh ucapan Hyota.
"Zia dimana bom itu? Aku akan menjinakkannya." Hyota
"YAK... Hyota, apa yang akan kau lakukan? Kau jangan main-main. Itu bom dan aku sedang tak disana!" marah belle begitu dia mendengar kalimat tak mengenakkan itu keluar dari mulut Hyota dengan mudahnya.
"Ya aku tau kau sedang tak disini wolf, tapi aku tidak bisa membiarkan bom itu meledak begitu saja." jelas Hyota yang terdengar juga bagaimana paniknya dia berlari ketempat dimana bom itu ditanam.
"Tapi itu terlalu berbahaya!! Kau sendiri! Biasanya ada aku yang akan membantumu." Ujar Belle dia takut, ya dia takut jika bom itu meledak dan dia harus merasakan kehilangan.
Pikirannya kacau satu sisi kondisi Jungwon yang memprihatinkan dan disisi lain keadaan sepupunya yang bermain dengan bom.
Jadi mereka sudah pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya, ya biasanya yang akan menangani ini Belle dan Hyota.
Belle yang masih mengambil kursus di bidang teknik eklektro tentu paham dengan hal seperti ini. Tapi kali ini hyota sendiri, Hyota memang pintar tapi dibidang sains dan teknologi, untuk masalah ini THE PG biasanya menyerahkan ke Belle.
Belle duduk di kursi tunggu dengan gelisah. Namun, ucapan Hyota setelahnya membuatnya sedikit lega.
"Akan ku perlihatkan bomnya dengan kamera yang ada di kacamata, kau bisa memberitahu ku mana yang perlu ku hentikan. Percaya pada ku wolf, aku juga akan percaya padamu." final Hyota yang paham kegelisahan yang dirasakan Belle saat ini.
Dengan sisa waktu yang tak terlalu banyak ini, Belle memberitahu Hyota apa yang perlu dia lakukan. Belle dengan lancar menuntun Hyota untuk menjinakkan bom didepan Hyota dengan penuh perhitungan yang matang. Akhirnya dengan kurun waktu 15 menit mereka berhasil menghentikan bom itu. Keduanya menarik nafas lega lalu tersenyum.
"Aku berhasil wolf!!" Teriak Hyota terdengar, hingga helaan nafas leganya juga terdengar. Belle tersenyum mendengarnya lalu mengusap dadanya dan berulang kali mengucapkan rasa syukur.
"Syukurlah, sekarang kau keluar dari sana. Semua sudah baik baik saja dan sampai jumpa di rumah." begitulah kata kata terakhir sebelum Belle benar-benar mematikan microphone dan earphone yang terhubung kepada empat member lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SAVAGE GANG [ENHYPEN]
RastgeleIni tentang sekolah... Dan ENHYPEN GENG..... Siapa yang tak kenal ENHYPEN ? Geng yang berisi manusia manusia tampan bak pangeran. Geng yang mampu membuat semua kaum hawa yang ada di HYBE HIGH SCHOOL memekik tertahan karena ketampanan mereka. Sampai...