One and Only

591 45 4
                                    

Sungguh sangat menyenangkan rasanya terbangun dipagi hari dan berada didalam dekapan seseorang yang kita cintai, Yeonjun berharap Ia bisa merasakan hal itu selamanya.

Ia merasakan kehangatan tubuh Kai yang mendekapnya juga hembusan nafas Kai yang berhembus dengan teratur itu mengenai belakang lehernya, Ia tau bahwa saat itu pacar tercintanya masih tertidur. Yeonjun bergerak membalikkan tubuhnya yang tadi membelakangi Kai sehingga tubuhnya menghadap Kai tanpa melepaskan rangkulan lengan Kai pada pinggangnya. Ia tersenyum melihat wajah Kai yang tertidur seperti bayi. Jari jemari tangan Yeonjun bergerak memainkan rambut pirang kekasihnya itu yang terjatuh menutupi kedua matanya. Gerakan yang Yeonjun lakukan membangunkan Kai yang tertidur.

"Selamat pagi." Ucap Yeonjun saat kedua mata mereka bertemu.

"Pagi." Jawab Kai dengan suara bangun tidurnya yang terdengar serak sembari tersenyum pada Yeonjun.

Kai membenamkan wajahnya pada ceruk leher Yeonjun membuat Yeonjun tertawa kecil karena geli. Jari jemari Kai bermain di punggung Yeonjun, mengusap perlahan serta bergerak dengan gerakan melingkar. Yeonjun mendesah pelan, jari jemari Kai yang bermain dipunggungnya serta bibir Kai yang mulai memciumi kecil leher Yeonjun itu memberikan sensasi menggelitik yang membangkitkan gairahnya.

"K-kai.. K-kau ada shift bekerja paruh waktu pagi ini bukan? Kita harus segera bersiap karena hari ini aku pun ada jadwal pemotretan ." Ucap Yeonjun.

Bulan lalu Yeonjun mendapatkan tawaran pekerjaan sebagai model saat Ia tengah duduk di restaurant dimana Kai bekerja. Ia tidak tertarik dalam dunia modeling, Yeonjun mengambil tawaran itu untuk mengisi waktu luangnya selain berkuliah sembari menunggu Kai selesai bekerja paruh waktu. Setelah pemotretan dari pekerjaan sebagai model dan fotonya itu beredar di internet, banyak tawaran - tawaran sebagai model datang padanya, orang - orang itu merasa tertarik pada Yeonjun.

"Kau ambil saja pekerjaan itu Hyung jika Kau menyukai dan menikmatinya." Ucap Kai pada Yeonjun saat dirinya bercerita tentang tawaran - tawaran sebagai model dari beberapa agensi.

"Tapi kita akan semakin jarang bertemu jika aku mengambil pekerjaan itu." Ucap Yeonjun.

"Aku merasa bersalah karena tidak bisa menghabiskan waktu bersama denganmu saat siang hari karena harus belerja paruh waktu di jam kosong kuliahku. Aku merasa tidak enak Kau menungguku bekerja di restoran hingga berjam - jam. Lebih baik Kau gunakan waktu menungguku itu dengan bekerja sebagai model. Kita masih bisa bertemu saat malam hari bukan?!"

Yeonjun menikmati menatap Kai yang mengenakan seragam dan memakai apron saat bekerja, saat Kai sibuk Ia merasa bosan menunggu Kai sembari memainkan ponselnya, Ia terkadang juga pergi bermain bersama dengan teman - teman kampusnya. Yeonjun memiliki banyak teman, tapi tidak ada seseorang yang benar - benar dekat dengannya yang dapat Ia jadikan teman bercerita tentang keluh kesahnya, Kai selain berperan sebagai kekasih Yeonjun, Ia pun berperan sebagai sahabat setia yang selalu mendengarkan isi hatinya.

Kai menatap jam digital yang ada diatas nakas dekat tempat tidur.
"Masih ada waktu 2 jam lagi sebelum shift ku dimulai." Ucap Kai sembari membenamkan wajahnya kembali pada ceruk leher Yeonjun.

"Kau tidak pernah memberikan tanda dileherku lagi." Ucap Yeonjun.

"Apakah karena aku memiliki pekerjaan sebagai model sekarang sehingga Kau tidak melakukannya?" Tanya Yeonjun.

Kai menghentikan kegiatannya menciumi leher Yeonjun saat mendengar pertanyaan itu.

"Aku akan menyulitkanmu jika melakukan itu bukan?" Kai tidak ingin Yeonjun datang ke lokasi pemotretan dengan banyak hickey menghiasi lehernya.

"Tentu saja tidak. Make up artist bisa menutupinya agar tidak terlihat. Aku tidak ingin pekerjaan ku menghentikan hal - hal yang biasa kita lakukan."

Kai tersenyum mendengar ucapan Yeonjun, Ia menatap bibir kemerahan Yeonjun sebelum meraup bibir itu dengan bibirnya. Yeonjun melingkari leher Kai dengan lengannya, Ia sedikit memiringkan kepalanya dan memperdalam ciuman mereka.

Mereka dapat merasakan nafas hangat mereka yang beradu, lidah keduanya saling bergerak mengejar dan saling menindih. Yeonjun mendesah pelan di sela - sela ciuman mereka, miliknya mulai mengeras akibat gairah seksualnya yang tersulut, Ia pun dapat merasakan milik Kai yang menegang itu menyentuh miliknya. Ia membiarkan Kai mengatur tubuhnya pada posisi - posisi.

Kedua tangan Yeonjun meremas ujung kain bantal yang Ia tiduri saat Ia merasakan 2 jari panjang Kai memasuki tubuhnya dan melakukan peregangan pada lubangnya. Yeonjun mengerang dan mendesah saat gerakan dari 2 jari Kai itu menyentuh area sensitif nya.

"K-kai.." Satu tangan Yeonjun memegangi lengan Kai. Ia menginginkan sesuatu yang lebih besar dari jari jemari Kai.

"Yes, Hyung?" Kai mengecup kening Yeonjun kemudian bergerak menciumi kedua mata Yeonjun.

"Katakan yang Kau inginkan." Bisik Kai ditelinga Yeonjun.

"I'm ready, I want you.. please.. baby.." Ucap Yeonjun dengan tidak sabar, tubuhnya bergerak gelisah dibawah kukungan Kai.

Yeonjun menatap Kai yang sedang menuangkan cairan pelumas pada penisnya, Kai memposisikan tubuhnya kembali diantara kedua paha Yeonjun, Kai memijat perlahan penisnya naik turun sebelum mengusap ujung penisnya itu pada permukaan lubang Yeonjun.

"Cepatlah, Kai." Ucap Yeonjun tidak sabar yang melihat Kai menggodanya dengan mengusap ujung miliknya itu pada permukaan lubang Yeonjun, Ia ingin segera merasakan penis Kai berada dalam tubuhnya.

"Agh." Yeonjun mengerang saat ujung milik Kai masuk kedalam lubangnya.

"Are you okay hyung?"

"Y-yes. Please... " Yeonjun memohon pada Kai sekali lagi agar Ia segera memasukan miliknya kedalam lubangnya.

"Fuck." Kai mengumpat saat lubang Yeonjun yang terasa ketat itu menelan miliknya masuk semakin dalam.

Yeonjun mengigit bibir bawahnya dengan suara desahan yang tertahan. Wajahnya mendongak keatas merasakan sensasi saat milik Kai bergerak masuk kedalam lubangnya.

Kai mulai menggerakkan penisnya keluar masuk, memperhatikan setiap perubahan ekpresi yang ada diwajah Yeonjun, mencari adanya ketidaknyamanan disana dan yang Kai temukan adalah Yeonjun menikmati apa yang Kai lakukan.

Nafas keduanya bergerak kasar seiring hawa nafsu yang semakin membuncah.

"Feels so good..." Bisik Yeonjun diantara ciuman keduanya.

Yeonjun terkesiap dan mendesah merasakan hentakan penis Kai yang menghantam prostatnya.





Bagi yang tertarik dengan genre fantasy cerita vampire yang dibumbui dengan 🌚🔥🌶mampir kebuku baru Kaijun yuks

Bagi yang tertarik dengan genre fantasy cerita vampire yang dibumbui dengan 🌚🔥🌶mampir kebuku baru Kaijun yuks

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mine ~Kaijun/yeonkai~ 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang