10

200 6 0
                                    

Afnan dan Airin sudah berdiri di depan pintu
Airin sedari tadi terus saja bertanya pasal pagar tadi yang terbuka dengan sendirinya

"Jelasin ke gw,apa rumah ini ada penghuni nya"tanya Airin

"Ada"jawab Afnan yang lelah terus di pertanyakan oleh Airin, dengan otak encernya ia berniat untuk menjaili istrinya sedikit

"Hah, kok Lo gak bilang sih, kenapa juga Lo beli rumah yang ada penghuninya,kan gw jadinya gak nyaman, beneran ada penghuni nya"

"Hm"

"Siapa,serem gak"tanya Airin

"Kamu dan saya"

"Ihss,yang gw maksud apa,yang di ngertiin apa"

"Loh saya bener kan, sekarang kan kita jadi penghuni rumah ini"

"Iya deh serah Lo, cowo selalu benar"

"Gak kebalik tu"

"Au ah gelap"kesal Airin

"Mana ada gelap,terang gini kok,tuh lihat lampunya aja nyala"

"Ihhhh tau ah kesel"geram Airin, karena kesal ia berjalan ke sembarang arah

"Eh mau kemana,itu gudang ada penghuninya"cegah Afnan saat Airin ingin masuk ke sebuah ruangan

Ya itu emang gudang hanya saja Afnan sedikit mengerjai istrinya dengan mengatakan bahwa gudang tersebut berhantu

Refleks Airin menghentikan langkahnya,dan berbalik menghadap Afnan

"Beneran"tanya Airin takut

"Hm"

"Ah Lo boong kan,gak percaya gw, palingan Lo cuma mau nakut-nakutin gw"remeh Airin

"Yaudah masuk aja sana,lihat sendiri"

Airin langsung berlari kecil kearah Afnan

"Emang beneran ya"tanya Ai

"Gak"

"Ihh gw serius"

"Saya juga"

"Tau ah,males ngomong sama Lo, gak guna banget, sekarang kasih tau yang mana kamar gw"

Afnan hanya diam tak menjawab

"Woi, kenapa Lo diem aja,dimana kamar gw"

"Tadi kamu bilang gak guna ngomong sama saya,yaudah saya diem aja,kan kamu males ngomong sama saya"

"Ck,gw tarik kata-kata gw tadi, sekarang bilang dimana kamar gw"

"Kamar kita ada di lantai 2, pintu yang warna putih"jawab Afnan

"Kita?, Lo bilang tadi kamar kita?,gak salah denger nih gw?,maksud Lo kita sekamar gitu?"

"Hm"

"Big no, gw gak mau,titik"

"Dosa hukumnya pisah kamar bagi sepasang suami istri asal kamu tau"

"Gak usah ceramahin gw,gak mempan"

"Berarti kamu butuh di rukiah"

"Apaan sih"

"Loh saya bener kan?,ayo sekarang kita ke kamar,kamu bereskan barang-barang kita di kamar,gak ada penolakan"tekan Afnan

"Lo pikir gw babu Lo apa"tungkas Airin

"Saya bantu,saya tau anak manja seperti kamu tidak sanggup berkerja"

"Gw koreksi sedikit ucapan Lo ya, pertama gw bukan anak manja, kedua gw sanggup berkerja,jangan pernah remehin gw, ketiga dirumah gw ada banyak maid, gunanya mereka apa sebagai maid, bekerja kan?, kalau santai-santai aja berarti makan gaji buta dong,dan yang terakhir gw gak suka Lo ngomong gitu ke gw"tekan Airin mengoreksi

Pesona AfnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang