24

76 8 1
                                    

"iya nak, kebetulan juga umi ini emang mau ke sana lihat Airin,nih lagi di jalan naik taxi"

"Alhamdulillah jika begitu umi, umi hati-hati ya"

"Iya nak,umi tutup ya, assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam umi"

'tut'

"Apa kata umi"penasaran Airin

"Umi lagi dijalan,dia emang mau kesini lihat kamu"

"Ouh syukur deh, kirain umi lagi sibuk,kan nanti aku jadi ganggu deh"

"Makanya jangan overthingking"

"Iya-iya,yaudah pergi terus"

"Kok ngusir sih,lagian aku nunggu umi dulu sampai disini baru aku pulang"

"Ya nggak ngusir tapi gapapa kalau kamu mau pergi sekarang kan umi juga lagi dijalan"

"Tidak,saya tetap disini sampai umi datang"tegas Afnan tidak ingin dibantah

"Yaudah iya,saya ngikut saja"kesal Airin

"Jangan ngambek dong, bukannya senang dijagain suami"

"Emm biasanya cewe ngambek tu maunya dibawain lollipop sama coklat ya gak sih"kode Airin mengedipkan matanya

"Beliin ya suamiku"pinta Airin dengan wajah puppy eyes nya

"Iya,nanti dibeliin kok,itu saja?"kekeh Afnan mengusap kepala Airin dengan Airin yang mengangguk

"Assalamualaikum"ucap seseorang sambil membuka pintu ruangan Airin

Kedua mata itu langsung noleh
"Wa'alaikumsalam"jawab mereka

"Eh umi,udah nyampe"ucap Afnan mencium punggung tangan sang umi yang diikuti oleh Airin

"Udah dong, pertanyaan kamu itu tidak-tidak saja, kalau belum kan gak mungkin umi udah diri disini"kekeh umi

"Iya umi ia cuma basa-basi aja kok"

"Umi sini duduk"ajak Airin

Afnan langsung bangkit dari kursi samping Airin dan berdiri di samping umi yang sudah duduk di kursi yang Afnan duduki tadi

"Gimana nak,udah mendingan"

"Udah kok umi,udah jauh lebih baik"

"Alhamdulillah"

"Umi ,Afnan titip istri Afnan ya, Afnan mau pulang dulu,umi ada titipan gak"

"Emm gak deh kayaknya, Airin mungkin ada titipan"

"Airin udah kok umi"sahut Airin

"Yaudah jika tidak ada lagi,Afnan pamit ya umi"pamit Afnan pada umi dan mencium kembali punggung tangan wanita paruh baya ini

"Sayang,aku pulang dulu ya,kamu sama umi dulu,kalau mau apa-apa bilang ke umi"pemit afnan pada Airin dengan mengusap Khimar Airin

Wajah Airin merona,ia mencubit kecil perut sang suami, sedangkan umi ,dia tersenyum geli,sangat bahagia rasanya melihat anak dan menantunya yang mulai akur

"Malu tau"bisik Airin

"Hhh yaudah aku pamit ya"ucapnya, Airin langsung mengambil tangan Afnan untuk mencium punggung tangan nya dan Afnan mencium kening Airin untuk yang kedua kalinya, mungkin

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

"Nak,umi sangat bersyukur melihat kalian yang sudah mulai menerima satu sama lain seperti ini"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pesona AfnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang