23

52 5 0
                                    

"sudah"tolak Airin pada Afnan yang tengah menyuapi nya makan

"Satu sendok lagi, mubasir"

Airin menggeleng
"Lambung gw gak mau nerima lagi nih, katanya udah kenyang banget"

Afnan terkekeh lalu memakan makanan bekas Airin dan dari sendok bekas Airin juga

Airin sedikit melongo
"Lo makan sisa gw?"

"Kenapa"tanya Afnan balik menelan makanan nya terlebih dahulu

"Gak jijik?"

"Bukankah ini yang kedua kalinya?"jawab Afnan menggeleng

"Kedua kalinya,emang yang pertama kapan"polos Airin

Afnan terkekeh geli,dia menaruh piring yang sudah tak tersisa makanan itu

Afnan menatap lekat mata Airin, yang membuat sang empu sedikit gugup

"Kenapa"

Bukannya menjawab, Afnan malah mengusap lembut kepala Airin yang berlapisi Khimar

Airin menatap tangan kekar yang dikepalanya lalu beralih pada Afnan

"Aneh"

"Saya suka lihat kamu seperti ini, mulai sekarang khimarnya jangan dilepas lagi ya cantik"puji Afnan

Seketika pipi Airin merona
"Apaansih,gerah dong pakek hijab terus"

"Galak! kalau dengan saya,umi ataupun mama papa, gapapa kalau emang mau dilepas khimarnya,tapi diluar itu kamu harus menggunakan nya"kekeh Afnan

"Iya-iya, lagian Lo juga sih"ucap Airin malu-malu

"Loh? kenapa dengan saya"

"Gak, lupain aja"

"Ente kadang-kadang ente"balas Afnan kaku mengikuti kata-kata yang tengah trend yang didengarnya dari sahabatnya

"HHAHAHA"tawa Airin pecah

Afnan ikut terkekeh melihat Airin yang tertawa lepas

"Kenapa kok ketawa"

"Lo,kalau kaku, kaku aja!,gak usah sok ikut-ikutan kata-kata trend, jatuhnya Lo kayak kutub es mendidih tau gak hhhh"

"Kok kutub es"

"Ya abisnya Lo itu dingin,kek kutub hhh"

"Kan gak lagi"

"Iya deh gak lagi,terus mau dibilang apa,emm es cair?,es panas?,es mendidih?atau es krim?hhhh"

"Ck tertawa saja terus"

"Afnan saya ini istrimu,saya tidak suka kalau kamu berdecak pada saya, mmpph hhhh"balasnya mengikuti gaya bicara Afnan yang kaku

Afnan mengulum senyumnya manis

"Airin gw ini suamimu,gw tidak suka jika Lo mengikuti gaya bicara gw"balas Afnan juga mengikuti gaya bicara Airin, tetapi sepertinya Afnan memang tidak berbakat dalam hal ini

"Hhhhh,udah gw gak sanggup lagi ya ampun hhhh, Lo?,hhh gak ada cocok-cocoknya sama sekali"tawa Airin

"Gw tidak suka?,hhhh apaansih,gw ini suamimu?,ente kadang-kadang ente?hhh ngelawak Lo,siapa yang ngajarin Lo hhh"sambungnya

"Zidan nih biang keroknya"gumam Afnan kesal

"Airin"panggil Afnan dengan nada lembut

"Ya"jawab Airin yang perlahan berhenti tertawa

"Saya teringat dengan ucapan kamu beberapa hari yang lalu"

Seketika Airin terdiam
"Tentang"

"Kamu ingin belajar menerima ini semua, apakah kamu serius dengan ucapan mu"

Pesona AfnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang