Saat Afnan hendak membaringkan tubuhnya ke kasur,ia di cegah oleh Airin
"Mau ngapain Lo"ketus Airin
"Tidur"jawab Afnan cuek bebek,eak
"Gak gak,Lo gak boleh tidur disini"tolak Airin
"Terus saya mau tidur dimana hm?"tanya Afnan
"Ya dimana kek, asalkan bukan disini,ya kali gw seranjang sama Lo,udah sekamar, sekarang malah seranjang,gak,gw gak mau titik!"
"Saya suami kamu, kalau kamu lupa"
"Ee ya-yaa gw tau,gw tau Lo suami gw,tapi tetap Lo gak boleh tidur disini"
Afnan tak menggubris ocehan Airin
Ia lebih memilih tetap tidur menghadap Airin diatas kasur,ya kali tidur dilantai,sofa pun tidak ada"Eh eh,Lo bangun gak"
"Woi"
"Budeg Lo?"
"Ck, gimana nih,ya kali gw tidur seranjang sama dia,emm yaudah deh,kasih guling aja ya di tengah,biar jadi pembatas"gumam Airin
Airin mengambil guling nya lalu ia letakkan tepat di tengah-tengah dia dan Afnan
Afnan yang belum seutuhnya tertidur,ia merasakan ada guling yang ditaruh oleh Airin di tengah mereka
Afnan sengaja menendang guling tersebut hingga terjatuh kebawah
Saat Airin hendak mengoceh,Afnan lebih dulu menarik Airin ke dalam dekapan nya"Lepasin woi,sesek nih"teriak Airin yang berada didalam dekapan Afnan
Sebenarnya Airin tidak sesak,malah dia merasa nyaman,hanya saja jika berlama-lama di posisi seperti ini,tidak aman untuk kondisi jantungnya
"Lo bener-bener cari ribut ya sama gw, malam ini aja deh kita damai,gw ngantuk nih, kalau mau ribut ntaran deh,besok gw kibarkan bendera perang"
"Diem"titah Afnan
"Duhh jantung, detak nya jangan kenceng banget dong,ntar kalau kedengaran sama dia gimana, mau ditaruh dimana muka gw"gumam Airin
"Ekhem,emm Lo tidur pakek masker?"tanya Airin penasaran
"Hm"
"Lo gak sesek gitu?"
"Gak"
"Lo-"
"Shutt,udah malem,tidur"potong Afnan
"Ck"decak Airin
"Dosa berdecak sama suami"nasehat Afnan
"Serah"
Airin yang sangat mengantuk akhirnya tanpa sadar ia tertidur dalam dekapan Afnan
Akhirnya keduanya pun tertidur dengan posisi Afnan memeluk Airin,dan Airin yang menyembunyikan kepalanya di dada bidang sang suami...
Sinar matahari pagi telah mengganggu tidur Airin, perlahan Airin membuka matanya,dan yang pertama kali ia lihat adalah sosok laki-laki yang tengah tidur sambil memeluk dirinya, siapa lagi kalau bukan Afnan
"AAAAAAA"teriak Airin sambil mendorong Afnan kuat
"Kenapa?, pagi-pagi udah teriak"
"Lo yang kenapa"ketus Airin sambil mengubah posisinya menjadi duduk
"Saya?,emang saya kenapa"tanya Afnan menunjuk dirinya sendiri
"Lo kenapa bisa tidur disini?,pakek meluk-meluk gw lagi"
"Kamu lupa, semalam kamu yang tertidur di pelukan saya"
Pipi Airin seketika memerah akibat mendengar penuturan Afnan
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Afnan
Aléatoire"kita adalah dua insan asing yang dipertemukan oleh takdir dan dipisahkan juga oleh takdir" -Airin Falleya Zorya- "Sejauh apapun healing mu tetap Ala bidzikrillahi tathmainnul-qulub pemenangnya" -Afnan Airlangga Alfarizi-