Beberapa menit kemudian, mereka telah selesai dengan sarapan masing-masing,kini mereka ingin beranjak dari kursi meja makan
Airin berjalan mendahului Afnan dengan tas ransel yang di seramping kan di sebelah bahu
"Airin"panggil Afnan
Airin berbalik menghadap Afnan
"Apa"ketus AirinBukannya menjawab,Afnan malah menatap Airin dari atas sampai bawah
"Liatin apaan Lo hah,jangan macam-macam ya"ancam Airin
"Gak baik berpikiran negatif pada orang lain, terlebih pada suami sendiri"nasehat Afnan
"To the poin,Lo ngapain liatin gw kayak gitu,gw risih tau gak,dan gw gak suka"pungkas Airin
"Dimana hijab mu?"tanya Afnan datar
"Lemari"jawab Airin sedikit takut dengan muka datar Afnan
"Gunanya hijab apa hm"
"Em-ya di pakek lah"
"Terus kenapa gak kamu pakek, bukankah mama sendiri yang menyiapkan nya untuk mu?"
"Gerah tau gak,gw gak biasa pakek hijab"tolak Airin
"Untuk sekarang dan seterusnya kamu harus terbiasa,saya tidak ingin berbagi pada siapapun terkecuali itu adalah keluarga"
"Lo pemaksaan tau gak, kalau gw gak mau ya gak mau,gak usah di paksa bisa gak sih"kesal Airin
"Kamu adalah tanggung jawab saya Airin,tolong dengarkan saya,hargai saya sebagai suami,saya hanya tidak ingin berbagi"
"Besok deh gw pakek nya, kalau sekarang gak keburu lagi,yang ada telat ntar"
"Lebih mending telat daripada harus berbagi tentang mu,saya gak akan pernah ridho"
"Ck,dari tadi Lo bilang tentang gak mau berbagi, emang apa sih yang Lo gak mau berbagi itu"
"Kamu"jawab Afnan lantang dengan sorot mata yang begitu menajam
"Gw?"tanya Airin menunjuk dirinya sendiri
"Hm"
"Kok gw sih"
"Saya tidak rela jika aurat mu dilihat orang lain apalagi cowok"
"Ini cuma rambut Afnan,astaga"frustasi Airin
"Itu termaksud aurat,dan biasakan istighfar bukan malah astaga,satu lagi,kunci kancing bajumu yang paling atas"
"Banyak mau nya ya Lo,ini semua tu namanya fashion,ini udah jamannya serba modern, kelamaan tidur sih, jadinya gak ingat waktu"cibir Airin
"Penampilan seperti apa yang kamu sebut modern hm"tanya Afnan
"Ya kayak gw lah,serba modern, kalau Lo gak ngerti fashion mending diem deh"jawab Airin sombong
"Rambut terurai, kancing baju paling atas dibuka, aurat tak tertutup, apakah itu cara berpakaian yang benar"tanya Afnan masih dengan aura seramnya
"Udah gw bilang,ini semua fashion,ini udah jamannya serba modern bukan jaman Siti Nurbaya"
"Jika begitu,lantas binatang lebih modern daripada manusia dong"
Glek
Airin diam membeku,ia sedikit merasa tersinggung dengan kata-kata Afnan barusan
"Maksud Lo apa,Lo sama-samain gw sama binatang hah?"sarkas Airin
"Tidak,tapi ingat baik-baik ucapan saya, Wanita akan sangat berharga jika dia tidak mengumbar kecantikan nya,ketika ketemu laki-laki dia akan menundukkan kepalanya, karena dia paham betul semua kecantikannya,semua yang dia miliki,itu semua akan menjadi milik suaminya kelak, dan saya sekarang adalah suami mu,maka saya punya hak atas semua yang ada pada dirimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Afnan
Random"kita adalah dua insan asing yang dipertemukan oleh takdir dan dipisahkan juga oleh takdir" -Airin Falleya Zorya- "Sejauh apapun healing mu tetap Ala bidzikrillahi tathmainnul-qulub pemenangnya" -Afnan Airlangga Alfarizi-