'kringg kringg kring'
Bel istirahat berbunyi membuat para siswa siswi berhamburan keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perut mereka, termaksud dengan Airin
Saat hendak keluar dari kelas, Airin menghentikan langkahnya karena panggilan dari Sisil
"Rin"panggil Sisil
Airin berbalik
"Apaan""Kantin kan"
"Hm"
"Samaan dong,gw juga mau ke kantin,bosen sendiri Mulu"
"Ck cepetan"
"Oke"dengan semangat 45 Sisil segera menyamakan langkahnya dengan Airin
"Kantinnya dimana"tanya Airin memperlambat jalannya
"Ikuti gw aja"jawab sisil
"Btw Lo kenapa bisa pindah ke sini, bukannya SMA Nusantara itu lebih berfasilitas elit daripada SMA merdeka?,ya walaupun beda tipis sih"kepo Sisil
"Terpaksa"jawab Airin singkat
"Terpaksa?,emang kenapa?"
"Eh y ampun gw kelupaan sesuatu lagi"pekik Airin menghentikan langkahnya membuat Sisil sedikit kaget
"Kelupaan apaan?,uang?, kalau uang mah gampang,pake uang gw juga boleh kok"tanya Sisil dibalas gelengan oleh Airin
"Terus apaan dah?"
"2 curut gw,astogeh kok gw bisa lupa sih,duhh bisa-bisa gw di keroyok ntar"
"Lo ngomong apa sih Rin,sumpah gw gak paham deh"frustasi Sisil tak mengerti
"Sahabat gw, mereka juga ikut gw pindah sini,tapi gw gak tau mereka masuk kelas berapa"
"Emang siapa sih orangnya"
"Lo gak bakalan kenal juga,mending Lo temenin gw cari mereka deh"ajak Airin
"Yaudah gaskeun lah"
Mereka kembali berbalik melangkahkan kakinya untuk mencari Dian dan rayana sahabat Airin
"Cari dimana ya"tanya Airin
"Emang mereka gak bilang, mereka masuk kelas mana"tanya Sisil
"Enggak"
"Eh coba deh call aja"saran Sisil
"Oh iya ya,bego banget sih gw"
"Cantik-cantik kok bego sih"cibir Sisil
Airin yang sedang mengotak-atik hp pun sontak mendongak menatap Sisil lalu ia sentil bibir Sisil si cerewet itu
'tuk'
"Aishh sakit tau"ringis Sisil
"Jelek-jelek kok hobinya cerewet sih"balas Airin
"Apaan kok jelek sih,gw tadi bilang Lo cantik,masa Lo bilang gw jelek"bantah Sisil tak terima
"Suka-suka orang cantik lah"cengir Airin
Sisil yang tak terima hendak membuka mulut untuk membantah tetapi Airin sudah lebih dulu menoyor mulut Sisil menggunakan telunjuknya
"Shut diem"titah Airin sambil menempelkan ponsel nya di sebelah telinga nya
"Lo dimana na"tanya Airin berbicara pada orang yang di telfonnya yaitu rayana
"Ohh yaudah gw kesana ya"
"Oke see you"Airin memutuskan sambungan sepihak lalu menarik sebelah tangan Sisil

KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Afnan
Acak"kita adalah dua insan asing yang dipertemukan oleh takdir dan dipisahkan juga oleh takdir" -Airin Falleya Zorya- "Sejauh apapun healing mu tetap Ala bidzikrillahi tathmainnul-qulub pemenangnya" -Afnan Airlangga Alfarizi-