"ohgitu ya, jadi ada keperluan apa"tanya Zidan
"Lo pasti kenal Afnan kan?,Lo tau gak kelas Afnan dimana"
"Afnan?,ya tau lah,tau banget malah,gw sohib nya,kita sekelas"
"Kebetulan banget dong,boleh anterin gw ke kelas nya gak"
"Ayo ikut gw"ajak Zidan
Airin membuntuti Zidan dari belakang hingga sampailah mereka di depan pintu yang bertuliskan 'kelas 12 IPA-1'
"Nih kelasnya,dia ada di dalam,jangan lama-lama di dalam soalnya gak ada orang selain Lo berdua,takut ntar jadi apa-apa gitu,Lo ngerti kan yg gw maksud"ucap Zidan
"Iya gw paham kok,btw thanks"
"Oke masama,gw duluan ya"pamit Zidan
"Sipp"balas Airin menjulurkan ibu jarinya '👍'
Airin masuk ke dalam kelas tersebut, terlihat disini cuma ada satu orang yang duduk di kursi pojok kiri paling belakang dengan Al-Qur'an mini ditangannya dan jangan lupakan masker serta topi yang ia kenakan
Tau kan ciri-ciri nya siapa?
Yap benar sekali,Afnan lah orang tersebut"Ekhem"dehem Airin saat sudah di depan meja Afnan
Afnan yang masih fokus pada kegiatan nya lalu ia mendongak dan mendapati Airin didepan nya
Sejak kapan gadisnya disini?
Airin menjulurkan tangan kanannya dihadapan Afnan dengan wajah yang dibuang, Afnan sendiri yang tidak peka maksud Airin hanya menaikkan sebelah alisnya tanpa berbicara
"Gw lapar"ucap Airin dengan wajah yg masih di buang nya untuk menghilangkan rasa gengsinya
"Makan"satu kata yang dikeluarkan Afnan lalu ia kembali pada kegiatan nya semula
"Ishh gak peka banget sih jadi cowo,gw lapar,dan Lo belum kasih nafkah ke gw,gimana gw mau makan,gw gak punya duit sepeser pun"geram Airin menatap Afnan kesal
Afnan merogoh saku celananya
Dan mengeluarkan dompet kulit berwarna coklat dan menyodorkan pada Airin uang merah 3 lembarAirin terdiam menatap uang yang dipegangnya dari Afnan
"Kenapa,gak cukup"tanya Afnan hendak mengeluarkan beberapa uang lagi
Tetapi sudah duluan Airin mencegahnya
"Eh enggak kok,cukup cukup, thanks"Setelah mengatakan itu Airin melengos pergi
"Assalamualaikum"teriak Afnan menyindir Airin yang pergi tanpa salam
"Waalaikumsalam"balas Airin yang masih terlihat dari sebelah jendela dengan cengirannya
Afnan menggeleng kepala kecil,pengen heran tapi itu istrinya
Saat Airin berjalan ingin balik ke kantin,ia ketemu lagi dengan Zidan, sahabat Afnan dengan jajanan di tangannya, sepertinya dia pulang dari kantin
"Eh Airin"panggil Zidan
"Ah iya, kenapa"
"Gapapa kok,udah kelar urusannya sama si kulkas"tanya Zidan
Airin tampak berfikir membuat Zidan seakan mengerti apa yang dipikirkan oleh gadis itu
"Si Afnan maksudnya"koreksi Zidan
"Ohh udah kok"jawab Airin menggaruk tengkuknya yg tak gatal
Saat Zidan hendak berbicara, Airin sudah duluan bersuara
"Eh gw duluan ya, buru-buru soalnya"pamit Airin langsung berlari kecil ke arah kantin
Setelah sampai di meja yg mereka duduki dikantin, Airin dibuat menganga oleh ke 3 sahabatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Afnan
Random"kita adalah dua insan asing yang dipertemukan oleh takdir dan dipisahkan juga oleh takdir" -Airin Falleya Zorya- "Sejauh apapun healing mu tetap Ala bidzikrillahi tathmainnul-qulub pemenangnya" -Afnan Airlangga Alfarizi-