"hah kok bisa sih"heran Airin
"Ya bisa dong"
"Berarti orang asing bisa buka juga dong"
"Ya enggaklah,saya tidak sebodoh itu,yang bisa hanya wajah kamu dan saya saja"
"Terus gw harus pinjem hp Lo dong kalau mau bukain pagar"
"Gak juga,pakek hp kamu juga bisa kok"
"Terus kalau hp Lo lowbat,hp gw juga lowbat gimana bukain pagarnya dong"
"Sejak kapan kamu pindah profesi menjadi wawancara"
"Ck ini ser-"
"Jangan berdecak sama suami"potong Afnan
"ihh iya-iya,jawab aja pertanyaan gw apa susahnya sih"
"Selain pake hp, bisa pake sidik jari kok"
"Hah"
"Iya,tempelin aja ibu jari kamu di dekat tombol bel"
"Emang harus banget gitu ya"
"Enggak sih,saya hanya ingin istri saya aman"
Blus
Apa-apaan ini?
Siapapun tolong AirinAirin baper cuma karena hal kecil gini?
Mana pake acara blushing lagi
"Duhh kok gw baper si sama ni anak"gumam Airin
"Kok merah"goda Afnan pura-pura tak tau
"Enggak kok,merah apaan, ngadi-ngadi Lo mah"elak Airin
"Hm"
Setelah hening sesaat, Airin teringat tentang sahabat nya yang ikut pindah sekolah juga seperti Airin,dia berniat menanyakan nya pada Afnan berniat ingin memastikan apakah benar yang di katakan sahabat nya itu
"Emm nan"panggil Airin
"Hm"
"Tadi di sekolah ada yang nanyain gw gak"
"Emm ada"jawab Afnan setelah mengingat-ingat sesaat
"Cewe, cowo?"
"Cewe"
"2 orang?"
"Hm, kenapa"
"Itu sahabat gw kali,masa Lo gak kenal sih,pas nikahan kita kan mereka ada"
"Ohh saya gak perhatiin"
"He'em tapi kenapa Lo gak bilang kalau mereka pindah ke SMA Nusantara juga?"
"Saya gak tau,mama gak bilang juga ke saya"
"Ihhh mama nyebelin"gumam Airin
...
Disinilah Afnan dan Airin
Mereka tengah di perjalanan menuju sekolah, tentu saja sebelum mereka berangkat mereka masih sempat berdebat tentang Airin yang tidak ingin memakai hijab dengan alasan yang sama seperti kemarintetapi mengingat hari ini adalah hari pertama Airin masuk di sekolah barunya, Airin memilih menurut pada Afnan, jadilah ia memakai hijab
"Masih jauh gak sih"tanya Airin
"udah Deket kok,gak jauh dari halte depan itu"
"Yaudah turunin gw di halte itu, sesuai dengan permintaan gw tempo hari"
Afnan menghela nafas panjang
"Yaudah"Motor sport Afnan pun meminggir ke kiri tepat di depan halte
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Afnan
Random"kita adalah dua insan asing yang dipertemukan oleh takdir dan dipisahkan juga oleh takdir" -Airin Falleya Zorya- "Sejauh apapun healing mu tetap Ala bidzikrillahi tathmainnul-qulub pemenangnya" -Afnan Airlangga Alfarizi-