d u a p u l u h l i m a

10.2K 556 35
                                    

Brak

"Huh gitu aja lemah" ucap El setelah melempar sepedanya.

El kesal pasalnya tadi saat pulang sekolah ada murid sekolah tetangga yang menantanginya adu sepeda. Seperti jangkrik.

El yang mempunyai semboyan 'pantang menyerah sebelum lawan kalah' pun mengiyakan tantangan itu.

Namun baru sekali tubrukan ban sepeda El sudah copot. Belum lagi lampu depannya yang retak.

"Gue jual tau rasa lu" ucap El lalu menendang sepedanya dan masuk ke dalam rumah.

"El kok gitu mukanya?" tanya Aletta ketika mendapati anaknya itu yang menunjukkan wajah cemberutnya.

"Sepeda El rusak"

"Kok bisa? Abis jatuh? Jatuh dimana? Ada luka ngga? Pantesan mami tuh dari tadi ga tenang kayak ada yang mengganjal gitu perasaan mami"

Aletta menghampiri El dan mendapati luka goresan dibagian kaki anaknya itu.

"Mana lagi yang luka? Kamu tuh bawa sepedanya gimana? Ngebut?"

"Kalo ngga ngebut bukan El namanya mamiiii"

Aletta berdecak lali menyeret El ke kamar.

"Mandi dulu abis itu mami obatin lukanya cepet"

El menuruti kemauan maminya sebelum maminya harus menuruti kemauan El. Tak perlu membutuhkan waktu lama, El hanya bersandiwara berdiam diri di dalam toilet sambil membuang air secara percuma seolah - olah air mengguyur tubuhnya.

"Sini deketan"

Aletta menarik El agar duduk diranjang dan mulai mengobati luka goresan itu. Walaupun kecil Aletta tetap mengobatinya. Bakteri pasti ada itu sebabnya Aletta harus mengurus luka El dengan telaten kalau tidak mungkin saja membusuk yang menyebabkan di amputasi. Kan seram.

"Jatuh dimana?" tanya Aletta sambil membereskan kotak p3k.

"Hampir nabrak Junet abisnya Junet ngagetin El mii"

Junet. Si Orang gila yang sering berkeliaran di kompleknya. Masih ingat?

"Lagian kenapa ngga di amanin aja si Junet bikin resah aja"

"Mami juga ngga tau, yuk turun makan dulu"

El mengekori Aletta ke dapur. Disana sudah ada Rana yang membungkuk di wastafel.

"Adek ngapain?" tanya Aletta.

"Ini cupangnya lagi adu otot mami"

"Nanti mati dong ik-heh" mata Aletta seketika membola melihat anaknya itu menaruh dua ikan cupangnya di wastafel dibuat seperti kolam.

"Aduhhh pusing mami sama kamu, mau dihanyutin aja ikannya? Kalo ngga cepet masukin ke aquarium"

Dengan terburu - buru Rana mengambil ikan cupangnya dengan tangan lalu mencelempungkannya di dalam aquarium.

"Udah mamii" ucapnya sambil menunjukkan kedua tangannya yang sudah kosong.

"Nyusain mami aja kerjaannya" sindir El.

Rana mendelik "Cadel diem deh"

Tak

"Dosa"

"APASIH JITAK JITAK ADEK MULU" teriak Rana lalu menendang kaki El sebelum berlari keluar dapur.

"DASAR TUYUL BINTITAN"

El mengaduh pasalnya luka tadi yang ditendang Rana.

"Mami, El minta sepeda baru ya"

Si Cadel & His FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang