e n a m

17.9K 1.2K 65
                                    

Double up lagi biar kalian seneng

☜☆☞

Seharian tidak ada El, rumah jadi aman, nyaman, dan tentram. Sean dengan wajah tanpa ada tekanan mencandai Rana yang hanya memakai pampers.

"Sayang, bangun udah mau sore ini"

Aletta pun sama. Ia baru hari ini mendapat tidur siang dengan tenang.

"Jam berapa?" tanya Aletta dengan suara serak.

"Jam tiga"

"Jangan isep jempol sayang" ucap Sean sambil melepas jempol Rana yang dihisap.

"Nih sama mami"

Sean menyingkap daster Aletta dan mengarahkan puting Aletta ke mulut kecil Rana yang langsung dihisap kuat oleh Sean.

"Pelan pelan sayang" Aletta mengelus rambut Rana dan kembali memejamkan matanya.

Sean berpindah tidur ke belakang Aletta. Kesempatan, apalagi Aletta hanya menggunakan celana dalam. Paksaan Sean karena tidak ada El agar ia gampang meraba sana sini.

Awalnya Aletta tetap memakai celana namun Sean malah melepas paksa hingga mengancam akan membakar semua celana Aletta kalau hari ini ia memakai celana. Cukup celana dalam transparan yang dibeli Sean akhirnya Aletta pasrah.

"Sean diem aku ngantuk" gumam Aletta yang merasa bokongnya diremas.

"Sekali yuk" ajak Sean.

Aletta menyentak tangan Sean "Tadi kan udah, bawah aku masih sakit"

Sean menghela nafas lalu mengecup pipi Aletta dan memeluk wanita itu dari belakang. Sean fokus melihat Rana yang sibuk mengedot aset milik Sean.

"Jangan diabisin ya nanti papi ga kebagian" Sean menoel - noel puting Aletta yang satunya membuat Aletta langsung mencubit tangan Sean.

"Sepi ya ga ada El seharian" celetuk Sean.

"Libur dulu debatnya aku pusing tiap hari dengernya"

Sean tertawa "Ngangenin ya ternyata si Cadel"

"Hmm kayak maminya"

"Udahan yuk miminya, mandiin aja sayang keburu sore nanti dingin"

Sean bangkit diikuti Aletta yang membenarkan rambutnya.

"Laper, makan dulu deh" ucap Aletta.

"Aku yang mandiin ya"

Aletta mengangguk "Hati hati tangannya licin pegangnya yang erat"

Sean menggendong Rana ke toilet sedangkan Aletta menyiapkan keperluan Rana dan menaruhnya di kasur. Setelahnya Aletta turun untuk makan.

"Susah ya ternyata" gumam Sean yang kesusahan memandikan Rana.

"Diem ya Rana harus keramas biar rambutnya cepet panjang kayak mami" Sean membasahi rambut tipis Rana dan menambahkan shampo milik anak itu.

"Kenapa liat papi? Papi mirip taehyung ya? Kalo kata mami, papi mirip cha eun woo makanya mami suka sama papi, wong papimu ini gantengnya melebihi standar"

Sean sibuk mengoceh sambil menyabuni tubuh Rana. Sedangkan yang dimandikan hanya kedip - kedip bak boneka.

"Nanti kalo Rana udah gede harus punya pacar yang good looking kalo burik langsung papi eliminasi"

"Percuma dong cantik cantik pacarnya burik, apa kata tetangga nanti"

Beberapa menit kemudian, Aletta masuk ke kamar dan tidak mendapati Sean juga Rana. Baju yang ia siapkan juga masih utuh. Aletta berjalan mengecek toilet.

Si Cadel & His FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang