e m p a t p u l u h l i m a

5.3K 368 17
                                    

"Sayang lagi masak apa?" Sean memeluk Aletta dari belakang.

"Sup sama perkedel kemaren Rana yang minta"

Sean mengangguk meletakkan kepalanya dibahu Aletta.

"Awas dulu ck Sean"

"Mmmm"

"Airnya dingin nih mau aku siram?"

Sean berdecak.

"Ga dikamar ga disofa dempet mulu"

Sean menoleh mendapati El yang meminum air. Dengan jahil Sean memencet jakun El membuat anak itu terbatuk - batuk.

"Papi bang-"

"Apa papi apa?" tantang Sean.

"Papi bangsor" ucap El kemudian berlari menghindari amukan Sean.

"Pi tadi El nemu karet dikamar papi"

"Ya punya mami itu" ucap Sean.

"Masa gitu karet mami, warnanya putih ada gerigi-"

Sean langsung membekap mulut El "Jangan sok ga paham, udah diem"

El ngakak menatap papinya yang terlihat kesal "Puasa dulu kali ah istri lagi hamil tua juga"

"Ya itu bagus buat si adek nemu jalan keluarnya ntar"

"Ah yang bener? Bukan papi yang ngebetkan?"

"Mau papi lempar ngga? Tajem nih" ucap Sean sambil memegang pisau yang dibuat mengupas apel.

"Mau El tusuk ngga? Gede nih" ucap El mengikuti gaya bicara Sean sambil memegang terong.

"Ngomong sekali lagi sini"

"Mau El tus-"

Dug

Dan benar saja ia baru saja dilempari sendal kuning milik Rana yang dipakai Sean.

"Oh nantangin"

El mendekat sambil memegang terong "Pengen dimasukin ya"

Sean berdiri siap siaga.

"Maju satu langkah sini jangan harap si Beti bisa napas"

"Ya gampang tinggal El kasi napas buatan"

Sean geram lalu berjongkok mengambil sendal hendak memukul pantat El namun anak itu lebih dulu berlari ke belakang Sean dan menusuk - nusuk pantat Sean dengan terong.

"BANGsat" ucap Sean diakhiri dengan bisikan.

El ngakak dan sudah berlari menjauh dari dapur. Sean memegang kepalanya yang terasa berdenyut.

"Makin gede makin pinter buat papinya bangga"

Aletta terkekeh "Gapapa buat hiburan dirumah"

"Hiburan sih hiburan, aku jadi korban"

Aletta mendekat lalu mencium pipi Sean "Ngga papa kan setiap malem aku yang jadi korban" sindir Aletta membuat Sean tertawa.

"Korban keganasan suami ya" ucap Sean.

"Suami puas istri tew-"

"Shhhh" Aletta memegangi perutnya.

"Sean sakit"

Sean melotot "UDAH MAU LAHIRAN?" tanya Sean sambil memegang perut Aletta.

"Kayaknya iya, dari tadi siang kontraksi terus"

Tanpa babibu Sean menggendong Aletta yang beratnya dua kali lipat dari biasanya. Sean berteriak memanggil kedua anaknya.

"Kenapa pi?"

Si Cadel & His FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang