22 (end)

257 23 6
                                    

Hai~ udah diakhir aja nih muehehe















Happy reading~
















8 bulan sudah berlalu, kini kandungan Gee sudah masuk bulannya, tinggal menunggu waktunya tiba untuk lahiran.

Setelah perutnya semakin membesar, Yoga sangat protektif kepada Gee, bahkan Gee tidak boleh melakukan kegiatan apapun di rumah, sekedar mencuci piring saja tidak diizinkan. Bahkan, untuk ambil makan saja Bi Surti yang siapkan.

Yoga ingin menjaga Gee dan memiliki waktu bersama Gee lebih lama.

Kini mereka sedang menonton televisi yang menampilkan kartun Upin dan Ipin. Gee tiduran di paha Yoga yang selonjoran di atas sofa ruang keluarga.

Yoga yang asyik menyemilkan chips rasa jagung bakar, dan Gee yang hanya terfokuskan kepada layar televisi.

"Kira-kira anak kita ganteng gak ya, kak?" Tanya Gee tiba-tiba.

Bahwa mereka sudah mengetahui jenis kelamin anak mereka, kata dokter yaitu laki-laki.

"Ganteng dong pastinya," ucap Yoga semangat.

"Kaya aku," lanjut Yoga.

"Iya deh, kan benihnya dari kamu."

Yoga tertawa mendengar ucapan Gee yang tidak disaring itu.

"Aku mau jodohin anak kita sama anak Somi ah."

"Yakali, Gee. Anak Somi baru umur setahun."

"Ya gapapa, kan lagi musim tuh kalo cowoknya lebih muda."

"Jangan gitu, biarin mereka pilih pasangan masing-masing. Lagian si dedek juga belum lahir udah mau jodohin aja sama anaknya Somi."

"Gapapa, kak. Lumayan dapet besan kaya-raya seperti Mark haha."

Yoga lagi lagi tertawa mendengar ucapan Gee yang random itu.

Ketika mereka asyik bergurau, tiba-tiba saja perut Gee merasa sakit, seperti diperas.

"Akh! Kak sa-sakit!" Keluh Gee memegang perutnya.

Yoga memasang wajah panik, "ayok ke rumah sakit!"

🐯🐯🐯

Dokter memutuskan bahwa Gee akan lahiran hari ini secara normal.

Yoga sudah memakai pakaian khusus yang disiapkan oleh pihak rumah sakit untuk mendampingi Gee melahirkan.

Mereka sudah di ruang operasi, Gee sudah siap untuk melahirkan, tangan Gee menggenggam tangan Yoga kencang, dan tangan Yoga satunya lagi mengelus dahi Gee yang dipenuhi keringat itu.

"Tahan yang sayang, kamu pasti bisa," kata-kata itu terus yang keluar dari mulut Yoga untuk memberi ketenangan kepada Gee.

Gee sudah semaksimal mungkin untuk mengeluarkan sang anak dari perut yang dibantu oleh dokter dan beberapa suster.

Sedangkan, keluarga Gee dan Yoga sudah hadir di luar ruangan.

Selang dua jam mereka di dalam ruangan tersebut, terdengarlah suara tangisan sang bayi.

"Owekkk owekkk,"

Mendengar suara itu membuat Yoga dan Gee bernafas lega.

"Makasih sayang," bisik Yoga di telinga Gee.

🐯🐯🐯

Setelah lahiran, kini Gee dan keluarga di ruang inap VIP.

Gee masih sibuk menyusui si ganteng kecil miliknya.

"Ganteng banget," ucap Mama mertua Gee.

"Mirip Yoga ya," timpal Mama Gee.

Gee menyusui baby ditutupi dengan kain bagian dadanya, karena ada orangtua dan mertuanya.

Setelah menyusui baby, baby ganteng ditidurkan di tempat tidur khusus bayi.

Yoga membantu Gee merapihkan pakaian istrinya itu.

"Kalian udah punya nama si dedek?" Tanya Mama Gee kepada sepasang Ibu dan Ayah baru itu.

"Udah, Ma. Namanya Angelo Ananda Pratama. Nama depannya diambil dari kata angel yang artinya malaikat, untuk Ananda dan Pratama diambil dari nama belakang kita berdua," jelas Yoga semangat.

"Bagus namanya, Bang. Bisa dipanggil Jelo tuh!" Usul Joshua.

"Dipanggil Jeje juga cakep," timpal Papa Gee.

(Btw, mau kasih tau doang ini bukan terinspirasi dari Jeje Slebew ya🥺🥺, work ini udah lama aku bikin, sebelum Jeje Slebew booming🙏🏻😭)

"Panggil apapun tetep bagus, yang penting cucu Oma sehat selalu," ucap Mama Gee.

"Yoga, ini mirip banget waktu kamu masih kecil. Benar-benar mirip," Papa Yoga menatap sang cucu dan Yoga bergantian.

"Iya dong, Pa. Kalo mukanya mirip Joshua serem," balas Gee bercanda.

Joshua hanya tersenyum pasrah. Dan yang lain tertawa, mereka sangat bahagia atas kelahiran cucu pertama dari kedua keluarga tersebut.

Gee dan Yoga berharap, Angelo menjadi anak yang bisa membanggakan keluarga, bangsa, dan negara. Mereka ingin Angelo tumbuh menjadi laki-laki yang baik dan cerdas.

Melihat keluarganya tersenyum membuat Yoga menghangat, terutama melihat wajah Gee yang terlihat lelah tetapi ia tahu bahwa istrinya sangat bahagia.

"Rin, aku tau kamu selalu ada di sekitar kami. Lihat, kamu udah punya ponakan. Kamu bahagia kan? Terima kasih ya, Rin sudah mengantarkan aku menuju ke kebahagiaan ini. Aku selalu janji kepada kamu, aku akan membuat Gee dan Angelo bahagia. Aku sangat bahagia sekarang memiliki mereka," batin Yoga.

Sedangkan, "Kak Karin. Kakak udah punya ponakan nih. Ganteng lho kaya Kak Yoga. Kaka di sana bahagia ya, aku di sini juga bahagia. Makasih udah mempertemukan aku dengan Kak Yoga. Makasih sudah menjadi malaikat di hidup aku. Aku sayang kaka," batin Gee.


















Takdir Tuhan sangat tidak terduga, dan pastinya rencana Tuhan berakhir indah, walaupun kita harus melalui kepahitan terlebih dahulu.

Tetapi semua akan terbayarkan dengan kebahagiaan yang Tuhan beri. Seperti memiliki Angelo, adalah kebahagiaan luar biasa bagi Gee dan Yoga.

Semoga mereka selalu bahagia.

























End

———
Akhirnya end jugaaa. Maaf ya kalo endnya kurang greget dan terkesan buru-buru hehe. Gimana menurut kalian?? Lanjutin cerita Asa gak?

Kalaupun cerita Asa aku lanjutin, kayanya bakal terfokuskan ke kehidupan Asa saat awal pacaran dengan Gee dan setelah kuliah di Amrik. So, stay tune yaw guys (INI MASIH RENCANA).

Selamat bertemu di book selanjutnya. Bye~😉

Kebahagiaan || Kanemoto Yoshinori (Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang