Double up yuhu~😙
Hari-hari Gee menjadi hampa semenjak menikah dengan Yoga. Pria itu selalu menyibukan diri untuk kerja, sedangkan Gee tetap kuliah seperti biasanya, tetapi ia merasa kehilangan seseorang yang ia rindu.
Waktu sudah berjalan 2 minggu, Gee juga belum dapat kabar dari Asa yang kini kuliah di Amerika, pria itu juga magang di sana.
Gee pulang ke rumah Yoga, ia memutuskan untuk ke kamar. Sehabis kerja kelompok ia pulang sekitar pukul 7 malam.
Merasa perutnya keroncongan, ia memutuskan untuk ke dapur, siapa tahu Bi Surti memasak sesuatu.
Saat melewati ruang tamu ia melihat Bi Surti dari arah dapur, "Bi. Mau kemana?" Tanya Gee.
"Bibi izin pulang lebih awal ya, non. Dan kayanya Bibi baru bisa ke sini beberapa bulan ke depan."
Gee mengerutkan dahinya.
"Ibu saya sakit keras di kampung, di sana gak ada yang ngurusin jadinya saya harus balik ke sana, non. Saya juga udah dapat izin dari Mas Yoga," jelas Bi Surti.
"Oh begitu. Ya udah, Bi. Hati-hati ya," Bi Surti mengangguk dan tersenyum.
Selepas kepergian Bi Surti, Gee melanjutkan tujuannya ke dapur, ternyata di sana ada Yoga yang lagi makan malam di meja makan.
Gee duduk di kursi seberang Yoga.
"Makan, Gee." Sapa Yoga tetapi matanya tetap fokus ke piringnya.
"Iya, Kak." Gee melihat ada beberapa lauk seperti ayam goreng kecap, tumis kangkung, dan soto ayam.
Gee hanya menatap soto ayam di meja makan itu. Ada sesuatu yang menyakitkan di dadanya.
"Kenapa kok gak dimakan?" Tanya Yoga menatap Gee.
"Oh gapapa, Kak." Dengan kaku Gee mengambil soto ayam tersebut.
Hening, mereka makan dengan tenang. Yoga berdiri menuju kulkas untuk ambil minum.
Gee merasa dadanya sakit sembari menyuapi kuah soto ayam ke mulutnya, ia mengingat akan Asa. Rasa itu belum pernah hilang, sakit. Makanan favorit Asa adalah soto ayam, apalagi yang dibuat oleh Gee.
Tidak menyadari ia meneteskan air mata, Yoga yang selesai ambil minum melihat Gee makan sambil menangis.
"Gee? Kenapa?"
Menyadari kehadiran Yoga, Gee lekas mengelap air matanya kasar, "gapapa, Kak."
💧💧💧
Banyak pertimbangan yang akan Yoga putuskan, akhirnya dia memutuskan untuk tidak kerja di Jepang, mengingat Gee masih kuliah di Bandung.
Walaupun itu cita-citanya, tetapi rasanya hampa jika tidak bersama Karina.
Yoga dan Gee duduk di ruang keluarga, berhadapan.
"Jadinya Kakak gak jadi ke Jepang?" Tanya Gee meyakinkan suaminya itu.
"Iya, gue gak bisa pergi kalo bukan sama Karina."
Gee merasa bersalah, ia menundukan kepalanya.
"Gee." Panggil Yoga membuat Gee menatap dirinya.
"Gue gak tau ke depannya untuk rumah tangga kita. Kita masih mencintai orang lain. Gue terlalu kaget dengan semua ini, gue masih belum bisa kehilangan Karina. Dan, gue harus jalanin permintaan dia karena gue cinta sama dia. Gue harap lo jangan berharap lebih dengan keadaan kita sekarang. Gue gak larang untuk lo temui Asa."
Gee tersenyum kaku, "Asa gak hubungin gue semenjak hari itu. Gue tau dia begitu karena mencoba untuk menyibukan dirinya sendiri, gapapa."
Hening, belum ada percakapan apapun dari mereka, tidak lama kemudian terdengar suara telepon dari ponsel Gee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebahagiaan || Kanemoto Yoshinori (Treasure)
FanfictionManusia hidup di dunia hanya mencari kebahagiaan. Tetapi, sadar tidak sadar kebahagiaan itu bukan dicari, namun diciptakan. Dengan siapapun kamu, kalau kamu ingin menciptakan kebahagiaan maka akan bahagia. Sebaliknya, jika kamu merasa sedih, maka ha...