Hari terus berlalu, kondisi Karina juga belum membaik tetapi gadis itu pintar menutupi dari keluarganya.
Karina dan Gee memutuskan untuk menetap di Jakarta sampai hari pernikahan Karina datang.
Gee sangat antusias untuk acara pernikahan Karina dan Yoga lima hari yang akan datang, ia sedang melihat-lihat flat shoes di aplikasi jual-beli online yang cocok untuk acara pernikahan kakaknya itu.
Merasa bimbang, ia lekas menghampiri Karina yang sedang di dalam kamarnya.
"Kak?" Gee masuk ke kamar Karina, ia melihat kakaknya sedang berdiri di depan jendela menatap luar yang menampilkan kolam renang milik keluarga mereka.
"Eh! Iya, dek?"
"Kakak ngapain bengong?"
"Oh, gapapa kenapa?"
Awalnya Gee ingin bertanya pendapat Karina untuk membantunya memilih flat shoes yang cocok, tetapi ia urungkan.
"Kakak gapapa?" Gee khawatir. Berat badan Karina sangat turun drastis dan pucat.
"Kakak ga—"
Belum menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja keluar darah segar dari hidung Karina.
"Kak!" Kaget Gee.
Karina bergegas mengambil tisu di atas nakas, ia membersihkan darah tersebut.
"Kita harus ke dokter!" Gee menarik tangan Karina, tetapi ditahan oleh Karina.
"Jangan. Percuma, Gee." Lirih Karina, wanita itu sudah menetaskan air mata walaupun tidak terisak.
Gee memandang Karina kaku, ia bingung.
Karina mengajak Gee duduk di sudut kasurnya. Lalu ia mengambil surat dari laci meja riasnya.
Ia duduk di sebelah Gee.
"Apa itu, Kak? Ayok kita ke dokter!"
"Gee. Tolong dengerin Kakak baik-baik, ya."
Karina mengambil napas dalam-dalam sebelum dia memberi tahu rahasia yang ia tutupi dari semua orang.
"Gue sayang sama lo. Lo cewek terkuat dan selalu lindungin gue dari kecil pas diganggu sama anak-anak cowok. Lo selalu ngehibur gue dengan humor lo. Lo adek gue yang—"
"Kak! Apa sih!? Lo masih sempet-sempetnya ngomong gak jelas!? Ayok ke rumah sakit!"
"Gee," Karina memegang pundak adiknya itu, "lo dengerin gue dulu okey?"
Gee hanya diam.
"Gue bener-bener percaya sama lo, gue yakin pasti lo bakal mengabulkan permintaan gue," Karina lagi lagi mengambil napasnya panjang-panjang, "gue mau lo yang pake gaun pernikahan gue."
Sungguh Gee tidak bisa mengerti maksud dari omongan Karina.
"Pasti lo bingung ya haha." Karina terkekeh walaupun wajahnya terlihat lemas.
"Lo tau gue sama Yoga pacaran udah hampir 5 tahun? Dia udah deket sama keluarga, dia gak pernah bikin keluarga kita kecewa. Walaupun dia agak ambisius, tetapi dia cowok yang baikkk banget! Apalagi dia anak tunggal, pas tau gue punya adek, dia seneng banget."
"Kak tunggu! Lo langsung to the point aja deh! Gue bingung banget."
Karina membuang napasnya, "waktu gue gak lama lagi, Gee. Baca ini."
Gee lekas membuka surat dari rumah sakit tersebut. Di sana terpampang jelas bahwa Karina mengalami kanker otak stadium akhir, perkiraan umur Karina tinggal 3 hari lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kebahagiaan || Kanemoto Yoshinori (Treasure)
FanfictionManusia hidup di dunia hanya mencari kebahagiaan. Tetapi, sadar tidak sadar kebahagiaan itu bukan dicari, namun diciptakan. Dengan siapapun kamu, kalau kamu ingin menciptakan kebahagiaan maka akan bahagia. Sebaliknya, jika kamu merasa sedih, maka ha...