21

135 20 0
                                    

Double up hehe

Tolong di-vote ya guys, karena itu salah satu bentuk apresiasi kalian ke work aku. Terima kasih😆😆










Dua bulan sudah berlalu, kehidupan Gee dan Yoga berjalan seperti biasanya. Tetapi untuk hari ini agak berbeda, sudah dua hari belakangan ini Yoga selalu pulang malam, karena pekerjaan yang sangat padat. Apalagi dirinya memegang jabatan penting di kantor.

Waktu sudah menunjukan pukul 10 malam, Yoga sudah sampai di rumah, ia sudah mandi dan bersiap untuk tidur bersama Gee.

Klek...

Yoga masuk kamar, ia melihat istrinya masih memainkan ponsel dengan posisi tertidur.

"Belum tidur, Gee?" tanya Yoga, ia sudah mengambil posisi di samping Gee. Hari ini Yoga sangat lelah dan ingin cepat-cepat tidur.

"Belum. Kamu tadi kantor gimana?" kini atensi Gee  menatap Yoga dan meletakan ponselnya di atas nakas.

"Lancar kok, cuma tadi banyak project," Yoga memberi senyumannya, ia ingin jujur kepada Gee kalau dirinya terbebani dengan tugas-tugas kantor, tetapi ia tidak mau membuat Gee khawatir karena kondisi Gee yang sedang hamil muda itu.

"Eh, kak! aku mau makan seblak masa," ucap Gee tiba-tiba. Yoga yang tadi akan memajamkan matanya, langsung melek lagi.

"Besok kita beli ya, sekarang tidur yuk!" Yoga kini menarik selimut untuk segera tidur, ia lelah sekali.

"Tapi maunya sekarang," ucap Gee sedikit dimanja-manjakan.

"Ini udah malam sayang," Yoga berbicara dengan kondisi mata yang sudah meram. Gee langsung ubah posisinya menjadi duduk.

"Please, beliin sekarang ya?" Gee menggoyang-goyangkan bahu Yoga.

Yoga membuka matanya, berat sekali rasanya ia untuk melek, "aku ngantuk banget Gee. Besok aja," Yoga kembali memajamkan matanya lagi.

"Ish! ini buat baby kita, kak! aku gak bisa tidur kalo belum makan seblak. Lagian kamu kan waktu kamu kebanyakan di kantor, aku gak pernah neko-neko selama hamil. Ini cuma sekali aja aku minta seblak kayanya susah banget!!" suara Gee sedikit meninggi, wanita hamil itu sudah merajuk.

"Tapi liat kondisi dong, Gee. Aku abis pulang kerja, aku capek, aku mau tidur," rasa kantuknya sudah hilang, ia terpancing oleh tingkah Gee malam ini. Tetapi, tetap saja dirinya masih lelah. "Ini udah malem juga mana ada tukang seblak masih buka jam segini," lanjut Yoga.

"Masih! yang deket kampus aku!"

"Ya ampun dari sini tuh jauh, Gee. Udah tidur yaa," Yoga berusaha untuk memadamkan emosinya.

"Aku pengen banget! kenapa sih susah banget buat minta tolong! aku juga gak pernah ganggu kamu kalo lagi di kantor. Aku cuma mau makan seblak!! Harusnya kamu itu paham sama kondisi aku! aku lagi hamil anak kamu tau!"

Yoga memajamkan matanya, ia menghela nafas, berusaha menahan emosi, sampai...

"Kok kamu kaya gak ikhas gitu?! kenapa menghela nafas?!!" bentak Gee.

"DIAM!!" Bentak Yoga tak kalah kencang, malah lebih kencang dibandingkan suara Gee.

Gee terpatung, ia sangat terkejut. Selama Gee hamil Yoga tidak pernah kasar ataupun membentaknya, laki-laki itu selalu lembut dan sabar. Tapi hari ini berbeda.

"A-aku cuma ma-u seblak," wanita itu mengigit bibirnya agar tidak keluar suara isakannya, walaupun air mata Gee sudah mengembang.

"Masih aja, Gee?! kamu gak paham aku capek!!" Yoga masih dengan nada yang tinggi, walaupun tidak setinggi seperti awal. "Kamu gila atau gimana? ini udah jam setengah sebelas! Kondisi aku capek! Kampus kamu jauh dari sini!" Ia sudah duduk berhadapan dengan Gee, matanya merah, dirinya sudah meluapkan emosinya yang ia pendam selama ini.

Kebahagiaan || Kanemoto Yoshinori (Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang