15

145 18 0
                                    

HOLA I'M BACK. Maaf yaaa aku baru publish work ini lagi karena di RL agak sibuk :")

So, happy reading~



















Btw, nau kasih tau aja ada adegan yang iya-iya🤭🙏🏻

Yoga mengatur nafasnya, ia pun memutuskan untuk lanjut jalan pulang ke rumah, ke Bandung.

Di sepanjang perjalanan mereka diam, sekali-kali terdengar suara tangisan Gee.

Sesampainya di rumah mereka, sudah ada Bi Surti sedang memasak di dapur. Ia melihat sepasang suami-istri itu menahan amarah. Gee yang menangis langsung lari ke kamarnya yang lama (kamar waktu baru menikah dengan Yoga) lalu mengunci pintunya, sedangkan Yoga jalan sempoyongan ke dalam rumah.

Laki-laki itu terlihat pucat.

"Mas, mau saya masakan bu—"

Bruk!

"Mas Yoga!" Pekik Bi Surti ketika melihat Yoga jatuh ke lantai tiba-tiba, pria itu pingsan.

Gee yang dari dalam kamar terdengar teriakan Bi Surti, ia bergegas keluar kamar.

"Kenapa, Bi?!" Tanya Gee panik. Ia melihat Yoga yang sudah tergeletak di lantai, "KAK!" Gee menghampiri Yoga, ia mengguncangkan tubuh suaminya itu.

"Saya gak tau, non. Tadi saat Bibi ingin menawarkan bubur, tiba-tiba saja Mas Yoga jatoh."

Gee memutuskan untuk memanggil dokter untuk ke rumahnya.

Setelah 20 menit Yoga diperiksa, kini dokter dan Gee berbicara, dan Yoga juga sudah sadar.

"Pasien maagnya kambuh dan kelelahan. Jadinya pasien hanya butuh istirahat yang cukup, tidak stres berlebih, dan minum resep obat yang sudah saya kasih."

"Baik, dok. Terima kasih," Gee mengantarkan dokter tersebut sampai depan pintu utama, lalu ia menghampiri Bi Surti di dapur.

"Udah jadi, Bi?"

"Udah, non." Bi Surti memberi mangkuk berukuran sedang berisi bubur kepada Gee.

Gee lekas mengambilnya dan membawa bubur tersebut ke kamar Yoga.

Ia melihat Yoga sudah duduk, senderan di headboard tempat tidurnya.

Wajah lelaki itu sangat pucat, dan kepalanya juga terasa masih pusing.

Gee duduk di pinggir kasur Yoga, "makan dulu." Jawab Gee pelan.

"Gak mau." Lirih Yoga.

"Makan, biar bisa minum obat."

"Ini kebanyakan."

"Makan sedikit aja."

"Kamu juga belum makan."

"Iya nanti kalo kamu udah makan," Gee tidak mau berantem lagi, ia menjadi iba ketika melihat Yoga sedang sakit seperti ini.

"Bagi berdua aja."

"Ini kan buat kamu."

"Aku gak mau makan kalo kamu gak makan," Yoga mengerucutkan bibirnya.

"Aku gak mau makan kalo kamu gak makan," Yoga mengerucutkan bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kebahagiaan || Kanemoto Yoshinori (Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang