Salju di Busan

67 10 4
                                    

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Bulan sudah bertukar menjadi Desember, Tahun pun akan berganti kembali. Kini Liburan sudah menanti.

Dalam rumah sederhana itu terduduk para anggota keluarga di sebuah meja makan, Tersaji di depannya berbagai macam masakan yang saat ini tengah mereka santap bersama.

Keadaan cukup hening pada awalnya, hingga salah satu dari mereka mulai membuka suara.

"oh iya, mulai minggu depan kan Ben libur. Gimana kalo kita liburan bareng?" celetuk salah satu pemuda disana.

"ide bagus tuh.. Nanti kita bisa ke pantai bareng atau engga piknik di taman" sahut pemuda lain.

"iya kalo belum turun salju. Kalo udah turun salju, ke pantai mau ngapain coba?"

"bener juga si, kalau menurut Nenek gimana?" mereka mulai mengajak Nyonya Park ikut andil dalam diskusi kecil mereka.

Nyonya Park tertawa pelan, "haha.. Terserah kalian saja. Nenek gausah ikut, kalian saja yang pergi" ucapnya lembut.

"loh kok gituu!" seru Pemuda Ji tidak terima.

"iyaa.. Nenek harus ikut dongg, kita liburan sama-sama" sahut Pemuda lain.

"Bukannya nenek tidak mau ikut nak. Nenek sudah tua, gampang capek nanti malah nyusahin kalian. Lagian siapa yang mau nunggu rumah sama jaga toko? Kalian saja yang pergi yaa"

Kedua pemuda itu tampak terdiam beberapa saat. Ya benar juga, batin mereka. Nanti kalo Nenek sakit siapa yang mau merawat mereka? Lantas "y-yaudah deh" ucap salah satu dari mereka dengan wajah kecewa.

"mmm..Nanti nenek bawain kalian banyak makanan deh. Kalian ajak juga itu teman teman kalian" ucap Nyonya Park menghibur.

"Iya juga yahh.. Okedeh Nek" Raut wajah pemuda Park yang semula murung kini cerah kembali.

Perbincangan tentang rencana liburan selesai. Berlanjut dengan topik yang berbeda. Kali ini dipenuhi dengan cerita sehari-hari baik dari sisi Yoonbin maupun Jihoon. Nyonya Park hanya mendengarkan dengan seksama cerita dari cucu cucunya.

Tersenyum sepanjang cerita, Sesekali tertawa menanggapi cerita cucunya yang lucu.

Keluarga kecil ini terasa sangat hangat. Hanya berisi 3 orang tapi semua anggotanya dapat melengkapi satu sama lain.

Entah apa yang akan terjadi kedepannya. Semoga semesta selalu menyatukan mereka semua.

---

Brak. Brak. Brak.

Pagi yang gemuruh, rusuh, dan berisik. Dalam rumah sederhana itu semua orang terlihat sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Satu pemuda disana berlari-larian mencari macam-macam barang. Entah apa yang dia butuhkan. Pemuda lain hanya duduk dan berteriak manyuruh si pemuda satunya mengambilkan ini itu- barang yang ia inginkan.

KAK JI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang