Hari Petik Bunga

98 14 1
                                    

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Weekend, waktu yang tepat untuk berlibur atau bahasa gaulnya Healing. Biasanya semua orang sudah merencanakan kegiatan Healing ini sebelum weekend, entah ke pantai, piknik di taman, berfoto di kebun teh, bertamasya ke kebun binatang. Biasanya juga mereka akan melakukan kegiatan Healing ini bersama keluarga, teman, pasangan atau sahabat.

Jihoon pun tak mau kalah, hari ini ia juga akan melakukan kegiatan bernama Healing itu. Bedanya ia tak pergi ke pantai, taman bermain, atau pusat kota. Dia akan pergi ke gunung, lebih tepatnya di kebun bunga milik salah satu petani bunga langganan Nenek.

Jihoon tak pergi bersama Nenek, namun tidak juga sendiri. Teman Jihoon kan sekarang banyak, nah mereka lah yang menemani Jihoon ke kebun bunga itu.

Ke-empat pemuda bersama seorang gadis tengah berdiri di samping mobil berwarna hitam pekat sembari menurunkan beberapa- cukup banyak barang bawaan.

Di depan mereka terhampar pelataran ladang bunga yang sangat besar, tiap sisi dari ladang itu diisi oleh jenis bunga yang berbeda-beda, ada Mawar, Lily, Sedap Malam, Hydrangea dan lain sebagainya.

"Astaga.. Perasaan kita mau petik bunga deh bukan mau piknik, kenapa bawaannya makanan semua gini" ucap salah satu pemuda yang mengenakan topi berwarna coklat.

"Anggep aja piknik kali, petik bunga kan capek butuh makan banyak, lagian ini tempatnya juga cakep kokk" sahut pemuda lain sambil menyeret tikar dibelakangnya.

"Tapi minimal bantuin lah ya, ini kenapa kita doang yang angkat angkat" keluh pemuda yang- ah kalian pasti tau siapa yang suka mengeluh seperti ini.

Yap betul, Kim Junkyu.

Yoonbin yang sedang membawa beberapa barang di kedua tangannya pun jadi emosi "Lo ga liat ini gua bawa barang juga, Buta mata lo?!" Yoonbin mengucapkan itu dengan penuh emosi, niatnya si bercanda. Tapi salah satu pemuda disana langsung menoleh dan yang lainnya ikut terdiam.

"eh?" Yoonbin tergagap, "Eh sorry Ji, gua ga sengaja, g-ga maksud ngomong gitu sumpahh" Yoonbin semakin panik ketika Jihoon melangkahkan kakinya menjauh dari mereka.

"Hayolohh Kak Ben, Kak Ji tersinggung tuhh" kompor Jieun yang kemudian menyusul Jihoon, menuntunnya.

Dua pemuda yang lain pun ikut menghampirinya, "Parah sih lo Ben" ucap pemuda bertopi Coklat- Yoshi. Dilanjut dengan Junkyu yang geleng-geleng sambil berdecak "ckckck parah si"

Kedua pemuda itu lantas meninggalkan Yoonbin sendirian di samping mobil, dengan tangan yang penuh dengan barang. Ia bingung, tak biasanya Jihoon marah begini, setahunya Jihoon bukan orang yang gampang tersinggung.

Tak ingin banyak berfikir, Yoonbin pun akhirnya memutuskan untuk berjalan mengikuti yang lain. "ah udahlah, Kayaknya Jihoon ga bener-bener marah deh. Eh tapi gimana kalo dia beneran marah ke gua, terus ngadu ke nenek? Bisa mati gua. Ah pokoknya gua harus bujuk dia" Ben berjalan semangat ke arah teman temannya yang telah duduk dan menaruh semua barang di sebuah gubuk yang cukup besar yang terletak di tengah kebun.

KAK JI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang