Teman Baru

324 49 12
                                    

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Setelah hari itu, Jihoon jadi sering sekali ikut neneknya ke toko.

Dirinya merasa bahwa kegiatan yang dia lakukan saat menjaga toko lebih menyenangkan dibandingkan duduk diam dirumah sambil mendegarkan musik dan menunggu Yoonbin pulang.

Hari ini pun begitu. Sejak pagi-pagi buta dia telah mempersiapkan ini dan itu untuk dibawa ke toko.

Yah.. sebenarnya barang yang disiapkan tidak begitu banyak. Namun ini adalah Jihoon, seorang pemuda dengan semangat membara yang tidak pernah pudar.

Walau ini bukan lagi hari pertama dia pergi ke toko, namun semangatnya tetap sama seperti saat pertama kali dia mendatangi toko dan ikut melayani pelanggan.

Ah ya, toko bunga nenek juga menjadi lebih ramai sejak Jihoon mulai membantu disana. Orang-orang berfikir jika toko bunga nenek sangat unik karena mereka dilayani oleh seorang tunanetra.

Sebenarnya itu juga sih alasan Jihoon jadi rajin ke toko, karena dia adalah kunci dari ramainya toko nenek.

Jihoon senang jika toko nenek ramai, itu membuat neneknya tak lagi pusing memikirkan bagaimana cara untuk membayar cicilan rumah setiap bulan, serta tidak perlu mendengarkan ocehan bibi Lee yang selalu marah-marah setiap meminta uang bulanan.

Kini Jihoon tengah menunggu neneknya di depan rumah. Seperti biasa dia akan duduk di ayunan sambil mendengarkan musik menggunakan earphone kesayangannya.

Seluruh lagu yang dia dengarkan merupakan lagu bergenre Jazz. Dia suka musik yang menenangkan dan membuatnya nyaman. Musik klasik juga menenangkan sih, namun menurut Jihoon itu terlalu kuno.

Puk


"Jihoon"

"eh?"

Satu tepukan pada pundak, membuat sang empu yang sedang menikmati musik sambil mengetuk-ngetukkan kakinya pada tanah langsung melepas earphone nya karena terkejut.

"Nenek?" panggilnya, berusaha untuk berdiri dibantu oleh tongkatnya.

"iya, kenapa?"

Jihoon bernafas lega ketika benar itu adalah neneknya, dia sedikit takut karena berfikir jika yang tadi menepuk pundaknya bukanlah neneknya.

"udah siap?" tanya Jihoon memastikan.

"udah dong, kan nenek udah disini. yuk berangkat" Nyonya Park menggandeng lengan Jihoon dan berjalan beriringan menuju toko bunga mereka dengan semangat.

KAK JI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang