Bertemu Dengan Bintang

205 30 2
                                        

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

Kling~

"selamat datang"

Jihoon membungkukkan badannya ke arah wanita paruh baya yang baru saja masuk ke dalam toko dengan sopan.

Ya walau tidak tepat berada di hadapan wanita itu -karena dia hanya mengandalkan pendengarannya- tapi perlakuannya itu cukup membuat sang wanita paruh baya tersenyum senang, "Iya, terimakasih" jawabnya.

"Silahkan, ingin mencari bunga apa?" Jihoon melangkahkan kakinya kebelakang, memberikan sedikit ruang kepada wanita paruh baya itu agar bisa leluasa dalam memilih bunga.

"Sebentar" wanita itu mulai menyusuri seluruh sudut toko, mencari bunga yang sekiranya cocok untuk dibawa ke acara yang akan didatanginya.

Kurang lebih sudah lima menit wanita itu berputar-putar. Dan mungkin karena bingung serta kesulitan akhirnya dia meminta tolong kepada Jihoon.

"Nak, bisa bantu saya?" Tanya wanita itu.

Jihoon yang sejak tadi berjaga-jaga langsung menghampiri wanita paruh baya yang tak jauh darinya, "tentu nyonya, apa yang bisa saya bantu?" tanya Jihoon ramah, tak lupa mengembangkan senyumnya yang begitu menawan.

"Saya mau pergi ke acara kelulusan anak saya. kira-kira bunga yang cocok apa ya?" tanya wanita itu lagi.

"Ahh, acara kelulusan" Jihoon lantas berjalan ke arah beberapa vas bunga, mengambil bunga yang menurutnya cocok untuk dibawa ke acara kelulusan, diikuti dengan wanita paruh baya itu.

Jihoon mendunduk, mengambil bunga mawar berwarna krem lalu kembali berdiri tegak, "bunga mawar krem ini memiliki makna perhatian, rasa bersyukur dan penghargaan" jelasnya, kembali berjalan ke arah vas lain, mengambil beberapa bunga yang menurutnya cocok dipadukan dengan bunga mawar krem yang dia ambil, "bunga krisan ungu memiliki arti semangat dan tekat yang kuat" katanya, mengangkat sebatang bunga krisan berwarna ungu "bunga baby breath bermakna ketulusan dan kemurnian" lanjutnya, menunjukkan bunga cantik berwarna putih yang ukurannya kecil namun berjumlah banyak. "dan yang terakhir. peony berwarna kuning, bunga ini melambangkan awal yang baru" pungkasnya, menunjukkan bunga berukuran besar yang sangat cantik kepada sang wanita paruh baya.

"sangat cocok bukan jika dibawa ke acara kelulusan pu?-" Jihoon terihat menggantung ucapannya, dia takut salah bicara karena dia tidak tau apakah anak dari wanita paruh baya itu laki-laki atau perempuan.

"Putra, anak saya laki-laki" ucap wanita itu, peka dengan Jihoon yang terlihat sungkan untuk melanjutkan kalimatnya.

"ah ya, sangat cocok Jika di bawa ke acara kelulusan putra nyonya" lanjut Jihoon, tak melunturkan senyum yang telah terpatri pada bibirnya sejak awal.

KAK JI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang