1. INTRODUCE

971 153 20
                                    

halo apa kabar semua?

absen dulu, tau cerita ini dari mana?

vote dulu yuk sebelum membaca.

so, happy reading!

***

Seza menghembuskan napasnya, ternyata dia masuk ke kelas E. Kelas yang dari dulu di cap buruk, bandel, kelas buangan dan lain-lain. Semoga saja di tahunnya ini hal-hal seperti itu tidak terjadi.

Rani memandang Seza remeh."Gak nyangka lo masuk kelas E. Pasti di sana lo bakalan terjerumus hal-hal negatif."

Seza memutar bola matanya. Gadis itu sudah menebaknya, kalau rata-rata anak kelas unggulan A, B, C, D, itu sombong, dan akan memandang rendah anak kelas E. Sepertinya itu akan sudah menjadi hal yang wajar di sekolah ini. Sedangkan kelas F, G, H, I, itu biasa aja dan tidak terlalu mencolok daripada kelas lainnya, tapi menurut pandangan di sekolah ini, empat kelas tersebut jauh lebih baik di banding kelas E.

Dulunya, waktu kelas dua Seza masuk ke dalam kelas unggulan yaitu kelas A. Satu kelas bersama Rani, tapi kali ini di adakan rolling class, juga terpacu pada nilai. Jika rata-rata nilainya tinggi, maka masuk ke dalam kelas unggulan. Jika sebaliknya, maka akan masuk ke dalam kelas E.

"Gue duluan." Seza beranjak pergi meninggalkan Rani yang masih berdiri di depan papan pengumuman.

Langkah jenjangnya melangkah masuk ke dalam kelasnya. Baru satu langkah, Seza sudah merasakan aura yang berbeda. Kelas ini begitu gelap, dan sangat minim pencahayaan berbeda dengan kelasnya dulu.

Keadaan dinding kelas E terdapat cat yang mengelupas, beberapa keramik yang retak, juga plafon yang berlubang. Sangat miris sekali. Sepertinya kelas ini memang kurang di perhatikan oleh kepala sekolah. Harusnya di tahun pelajaran baru, kelas ini sudah di perbaiki.

"Lo yang namanya Seza 'kan?" tanya gadis berambut bergelombang itu.

Seza mengangguk. Menatap semua orang yang berada di kelas ini yang nantinya akan menjadi teman sekelasnya selama setahun ke depan, atau mungkin lebih?

"

Lo dulu anak kelas unggulan 'kan? Kok bisa masuk ke kelas ini?" tanya cowok yang duduk paling depan, Bumi Atmaja.

"Ya gitu." balasnya singkat.

"Kenalin, gue Ambar Radyaksa. Panggil aja Ambar, dan dia pacar gue, Roni." ujarnya memperkenalkan dirinya juga pacarnya

Seza tersenyum kecil, melihat papan nama cowok di samping Ambar. Arroni Naufal Tenggara, cowok itu mengusap sayang kepala Ambar.

"Salam kenal ya."

Seza yakin, kebucinan itu pasti akan berjalan setiap harinya. Yang nantinya akan membuat kaum jomblo di kelas ini bakalan iri dengan pasangan ini.

"Lo duduk di samping Mauren, ya. Karena nggak ada kursi kosong lagi." ujar Ambar lalu duduk di kursi semula.

Gadis itu mengangguk, menatap Mauren yang tadi di tunjuk oleh Ambar. Lalu, dia berjalan menghampirinya.

"Waw, nggak nyangka gue bakalan duduk sama siswi yang pernah masuk kelas unggulan." ucap Mauren bangga.

Seza tersenyum tipis."Biasa aja. Semoga kita bisa berteman dengan baik."

"Gue Mauren Senjani, panggil aja Mauren oke?"

CLASS AND MEMORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang