15. CRACKED

206 39 3
                                    

Haloo semuaa! Apa kabarr?

Maaf baru bisa update karena di rl aku eskulnya padet banget, jadi pas pulang langsung istirahat ga pegang hp. Kalo pun pegang hp, ga buka wattpad, karena tugas sekull banyak begete, mana mau ulangan lagi😫😭😭😭 maafin yaakkk

Pokoknya semangat buat kitaa para jiwa muda😍🦋

Happy reading, semoga aja kalian ga bosen dengan ceritaku yang ini😎

****

Menginjak dua bulan berpacaran dengan seorang Arraf di masa-masa akhir putih biru ini begitu amat terkesan dalam ingatan. Meski sederhana, namun menurut Seza sangat bermakna.

Di sinilah mereka berada di sebuah perpustakaan sekolah sambil mengerjakan latihan soal ujian bersama.

"Gini nih, kalo pacaran dua-duanya ambis, pacarannya di temani buku. Kalo ujung-ujungnya sama buku, yang jomblo juga bisa." Bumi menatap mereka mengejek.

Arraf menanggapinya dengan senyuman miring, lalu tangannya perlahan merangkul bahu Seza membuat gadis itu terkaget sejenak akan perlakuannya.

"Kalo gini, jomblo bisa gak?" Nada Arraf terdengar seperti menantang Bumi yang kini tengah mengusap wajahnya.

"Ampun deh,"

"Sini gabung Bumi, kita kerjain bareng-bareng latsol ini." ajak Seza.

Bumi langsung mengangkat tangannya."Belajar? Gak dulu, cari ayang aja belum. Itu lebih penting dan wajib."

Jovan yang baru datang pun menoyornya."Goblok lu!"

"Apa sih nyet, dateng-dateng noyor kepala gue!" sewot Bumi.

"Yang wajib itu sholat bro. Punya ayang mah gak penting, nanti ujung-ujungnya sakit hati terus gamon kaya si Nug. Ya gak Nug?" Jovan menaik turunkan alisnya.

Nug memasang wajah datar."Sokap lu."

"Yahhahaha kasian dicuekin."

"Diem lo jamal. Mending biarin aja buketu ngapel sama nih anak sebelah, jagain buketu kita yaaa." Jovan menggeret Bumi dari perpustakaan.

"Temen sekelas lo keliatannya seru banget ya?" celetuk Arraf tiba-tiba.

Seza mengangguk."Iya, mereka orangnya baik-baik, bikin ngakak juga."

"Gak heran sih kalo lo kewalahan dengan tingkah mereka yang sering keluar masuk BK."

"Semester ini belum ada yang dipanggil BK, keren kan? Kayaknya mereka udah pada berubah." jawab Seza.

"Tapi aura nakalnya masih keliatan, juga kelas E masih sering di bicarain guru-guru."

Seza melirik Arraf, di tatapnya manik kelam milik cowok itu."Mereka gak seburuk yang lo kira, gak seburuk yang sering guru-guru bicarakan. Kelas E memang dulunya kelas terburuk, dicap jelek, bukan berarti selamanya akan seperti itu."

"Maaf yaa tadi perkataan gue menyinggung."

"Iya, gapapa."

****

"Za, lo tau kan kalo gue suka sama Biru? Kenapa lo malah deket banget sama dia, padahal lo itu udah punya pacar, Za!" Mauren menaikkan oktaf bicaranya.

"Bukannya wajar kalo seorang ketua yang deket bendaharanya karena lagi diskusiin sesuatu?" Seza menjawabnya dengan santai.

Di kelas tidak ada sosok Biru. Cowok itu pergi entah kemana, sepertinya ke kantin bersama gerombolan si kembar. Cowok yang tersisa di kelas hanya ada beberapa.

CLASS AND MEMORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang