8. CLASSMEET

297 74 5
                                    

happy reading!

semogaa kalian gak bosen yaaa

***

Gina menyeruput susu kotak yang berada di genggamannya. Usai bertemu dengan adiknya yang masih kelas 7 itu, dia mengobrol dengan Mauren.

"Kasian tau Ambar kalo di liat-liat." celetuk Gadis yang duduk di tengah-tengah mereka.

Mauren mengangguk."Sekarang jadi lebih sering melamun, nggak kayak dulu. Kalo ada classmeeting, dia yang paling semangat."

"Iya, kelas aja sampe berisik karena dia teriak-teriak mulu."

"Apa perlu kita labrak si Fara-Fara itu? Dia kurang ajar banget ganggu hubungan Roni sama Ambar." Mauren merasa kesal juga kasian dengan sikap Ambar akhir-akhir ini. Dia menjadi lebih pendiam, berbeda dari biasanya.

"Gue mah setuju aja, tapi kita kayak ikut campur hubungan mereka nggak sih? Jelas-jelas kita nggak ada hubungannya." ujar Gadis memberitahu.

Gina menepuk-nepuk pahanya sendiri."Salahnya siapa dulu sih sebenarnya?"

"Dua-duanya salah, Ambarnya sibuk. Si Roni kayak cowok kurang belaian, terus ada si gatel, ya udah cocok."

"Tapi Ambar teman kita, kira harus berbuat sesuatu."

"Bener juga, apa perlu cariin dia pacar baru ya? Modelannya jangan kayak Roni, nanti endingnya sama lagi," kata Gadis di akhiri dengan kekehan.

"Oh iya, lo kemarin kemana aja? Pas istirahat gue kok nggak liat batang hidung lo?" tanya Mauren pada Gina.

"Gina mah mejeng biasa, cari pacar berondong."  Gadis menjawab asal, membuat Gina memberinya jitakkan kecil di kepala.

"Sembarangan lo kalo ngomong! Gue kemarin ke kelas 8 C, di sana ada bibit-bibit lonte, makanya gue  basmi."

Mauren terkejut mendengarnya."Seriusan?"

"Iya, masa dia deketin pacar gue. Jelas-jelas dia udah punya gue, masih aja di deketin. Emang dasar kegatelan tuh bocah, mana sok cantik lagi." cerita Gina dengan wajah kesal.

"Namanya siapa? Kali aja gue kenal," Gadis ikut nimbrung.

"Rena,"

Mauren dan Gadis saling pandang."ANJIR?!"

"Eh, kenapa-kenapa?" heran Gina.

"Beberapa waktu lalu gue sama Gadis juga abis ngelabrak dia, karena berlagak sok senoritas banget, masa gue di panggil 'dek' pas antri bakso sih? Terus juga sok berkuasa," papar Mauren membicarakan keburukan Rena--si adik kelas.

"Bener banget, orangnya belagu 'kan? Sekolah aja bibirnya kayak abis makan cabe satu kilo. Merah banget buset, kita berdua aja kalah." sambung Gadis.

"Sumpah? Gila banget, gue kok heran ya. BK kok nggak nyiduk dia? Gue yang pake rok kependekan dikit aja langsung di panggil." Gina mendadak protes soal kejadian beberapa waktu yang lalu.

"Katanya dia anak salah satu guru di sini." ujar Gadis.

"Pantes."

CLASS AND MEMORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang