happy reading para ayang-ayangkuu!!🌷💐😍
btw, minal aidin wal faizin ya!! aku minta maaf banget pasti salah ke kalian. mohon dimaafin yaa?? maaf juga updatenya lama bangett ehehe. btw thr dongs😝😝😝
finally, akhirnya aku udah seleksi capaska dan hasilnya begitu memuaskan. mungkin bulan april-juli, jadwalku lumayan senggang buat nulis. tapi tergantung niat dan mood hehe. tapi bulan agustus aku cuti lagi ya? mau latihan trs soalnya buat pengibaran hehehe.
jangan bosen" nungguin aku update ya!
***
Di saat yang lain sibuk memikirkan tempat yang cocok untuk dikunjungi pada akhir pekan ini, Ibra malah memikirkan bagaimana mengungkapkan perasaannya kepada Seza.
Dilihatnya gadis itu sedang duduk di depan kelas, Ibra merasa ada kesempatan itu dan segera menghampiri Seza.
Seza menengok ke belakang mendapati Ibra yang tengah menatapnya intens.
"Ada apa? Ada yang mau lo omongin?"
"Mmm...."
"Ibra, gue nggak bisa janji kalo gue bisa ikut tour." kata Seza tiba-tiba yang membuat Ibra menghela napas dan berniat mengungkapkannya lain waktu.
"Alasannya?"
"Ada acara penting. Tapi belum tentu juga, semoga aja gue tetep ikut tour bareng kalian semua." Seza tersenyum tipis.
"Iya semoga. Karena kalo lo nggak ikut kaya nggak seru." ujarnya keceplosan.
"Gak seru gimana? Kan ada Bumi, Aldi sama yang lainnya." jawabnya.
Ibra memainkan jarinya."Gak seru aja buat gue. Kalo semisal lo nggak ikut kaya ada yang kurang gitu."
"Masa sih?"
"Iya."
Keduanya terdiam. Seza membasahi bibirnya, gadis itu sedikit gugup.
"Ibra, gue minta maaf banget sama lo." ucapnya mendadak.
Alis Ibra terangkat."Minta maaf buat?.."
"Masalah waktu itu, lo berantem sama Arraf."
Wajah Ibra mendadak berubah, dia tersenyum terpaksa."Lupain aja."
"Lo pasti marah ya? Maafin gue, waktu itu gue nggak bisa kontrol emosi."
"Iya, Za. Gapapa." Ibra menarik napasnya."Za, sebenarnya ada hal yang harus gue omongin ke lo, penting."
"Perihal?"
"Perasaan."
***
Ungkapan Ibra beberapa jam lalu membuat Seza merasa tak nyaman. Bagaimana bisa sosok sempurna seperti Ibra, jatuh cinta pada dirinya? Untuk itu, Seza memilih untuk tak menjawab apapun pada pengakuan perasaan itu.
Di lorong sekolah yang sepi, sudut matanya menangkap sosok Tara yang sedang berbincang dengan Pak Nathan. Keduanya sama-sama seperti emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLASS AND MEMORIES
Genç Kurgu"Ketika kebersamaan yang telah di lewati bersama tidak ditakdirkan untuk selamanya." Seza Widuri. Murid satu-satunya di kelas 9E yang selamat dalam kecelakaan tragis yang menewaskan hampir satu angkatannya, termasuk semua teman kelasnya. Karena mend...