9. AFTER CLASSMEET

295 73 10
                                    

Saat berpartisipasi mengikuti perlombaan yang di adakan saat classmeet,  seperti biasa kelas E di pandang sebelah mata oleh sebagian kelas unggulan dan para adik kelas.

"Itu kelas E? Tumben pada ikut classmeeting, biasanya kerjaannya cuma ngerusuh doang."

"Kok ganteng-ganteng sih anaknya? Jadi pengen deh masuk kelas E,"

"Meski visualnya dapet, aura mereka suram. Kayak masa depannya, emang lo mau?"

"Hahahaha."

"Eh katanya kemarin di kelas E ada yang pake uang kas buat kebutuhan pribadi,"

"Seriusan? Kok berani ya?"

"Najis banget orang kayak gitu, basmi aja."

Seza menebalkan telinganya, ia berjalan bersama Mauren beserta yang lain menuju ke kantin.

"Yang bilang kelas E masa depannya suram siapa? Itu mulut mau gue geprek hah?!" tamya Gina dengan galak, membuat orang nyinyir tadi langsung kicep.

"Perlu gue bayar supaya bisa tutup mulut sampah lo itu?" Tara bertanya dengan nada sinis. Anak kaya raya itu melipat tangannya di depan dada.

Mereka langsung berlagak ketakutan, dan langsung berlari menjauh dari anak kelas E.

"Adik kelas pada songong heran!"

"Mereka adik kelas? Gue kira seangkatan," ujar Seza merasa kaget.

Gina geleng-geleng kepala."Baru tau lo kalo adik kelas kita itu spek senior?"

"Iya, hehe."

"Berhubung kita menang, sabi kali kumpul di rumah gue. Gue adain party," sahut Rega dari meja sana.

Jovan mengangguk."Boleh banget! Gue mah ngikut aja, yang penting di sana banyak cemilan."

"Beres itu, makanan semuanya ada. Pokoknya kalian harus dateng yaa."

"Vero, nanti ke rumah Reganya bareng yaa." ujar Kaila pada Vero.

Vero mengacungkan jempolnya."Iya sayang."

Farel, buaya kelas itu berlagak sok muntah."Halah! Sayang-sayang, jadian dulu dong pak,"

"Tau tuh, minimal pacaran, baru boleh manggil sayang." kata Bumi menyahut.

Vero berdecak."Emang ada aturannya gitu? Kok kalian yang ribet sih? Kan kita yang ngejalanin."

"Kaila di ambil orang jangan nangis lo, bro."

"Hayoo, cewek itu butuh kepastian cepet lho."

Vero memilih beranjak dari sana, ia pindah ke meja Biru yang orangnya tak banyak bicara. Dibanding mereka yang selalu meledeknya setiap saat, bertanya kapan jadian, dan lain sebagainya.

Mending bergabung dengan Kae, Nug, Biru, Bian dan juga Fajar, daripada circle sesatnya Bumi, pikirnya.

"Rel, hospot dong." pinta Bumi pada Farel.

Farel yang sedang makan mie ayam pun tersedak."Asu! Gue lagi makan! Nih nyalain sendiri."

Roomchat masih menyala, Bumi geleng-heleng kepala melihat banyaknya pesan yang masuk, juga menatap beranda chat tersebut terkaget-kaget karena banyaknya cewek yang ada di sana.

CLASS AND MEMORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang