21 - Hug & Kiss

2.5K 265 37
                                        

"Mama dimana?"

Haein baru saja keluar dari kamar kecil saat menanyakan keberadaan dokter Cho pada Jisoo. Beberapa menit lalu, ia jelas melihat mamanya dan Jisoo sedang asik cerita, tetapi sekarang Haein malah mendapati Jisoo duduk sendirian di sofa.

"Dokter kecapekan. Katanya pengen istirahat bentar di kamar."

Haein ber-oh-ria. Berarti sudah saatnya ia mengambil kesempatan untuk bisa berduaan bersama Jisoo.

Sedari tadi, Haein mengurungkan niat karena tak mendapat kesempatan. Akibat mamanya yang terlalu menimpali Jisoo dengan berbagai topik bahasan tak berujung.

"It'll be better if I go home right now. It's almost midnight."

Haein terdiam sesaat. Ia bahkan belum menghabiskan waktu berdua bersama Jisoo, tapi Jisoo sendiri sudah berniat pulang.

Apa tidak ada cara agar Haein bisa menahan Jisoo pulang, walau hanya sebentar?

"Aku dan bayi butuh istirahat cukup."

Haein paham, maka dari itu ia mengangguk ria —menyetujui ucapan Jisoo yang berniat pulang.

Tapi..

"Sebelum pulang, ada yang ingin kutunjukkan."

Meraih pergelangan tangan Jisoo dengan lembut, Haein membawa gadis manis itu menuju sebuah kamar yang memiliki ukiran kayu bertulis For New Family di ambang pintunya.

Rasa penasaran Jisoo muncul sesaat sebelum gagang pintu ditekan oleh Haein, menebak apa saja isi di dalamnya.

"W-wow."

Pintu yang terbuka menampilkan isi kamar yang memiliki perpaduan warna middle grey dan pearly white, sangat padu dengan berbagai hiasan di dinding. Ada ranjang king size yang menjadi fokus utama, juga baby box yang diletakkan tepat di sebelahnya.

Apa yang Jisoo lihat, seolah sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Atau begitulah yang coba disampaikan oleh tatapan mata Haein.

"Ini semua untukmu dan baby----"

Sedikit tersentak Jisoo saat Haein menyentuh kedua bahunya. Namun, tak berselang lama, senyum sang gadis terukir saat kedua tangan itu melingkar di sekeliling area collarbone-nya.

"----Maksudku, kalau kau mau." Haein menambahkan. "Jangan terlalu terbebani dengan permintaan mama yang menginginkanmu tinggal disini, kau bisa tetap tinggal bersama Jennie jika itu yang kau inginkan."

Tak membalas ucapan Haein, Jisoo malah fokus pada baby box yang memiliki beberapa boneka hewan di dalamnya. Haein yang menyadari ketertarikan Jisoo pada baby box pun mengukir senyum tipis.

"Kau menyukai baby box ini?"

Tak perlu ditanya lagi. Sekali lihat, Jisoo langsung menyukainya. 'ya' menjadi jawaban Jisoo atas pertanyaan Haein.

"Kalau kau ingin tetap tinggal bersama Jennie hingga baby lahir, baby box ini akan kupindahkan kesana."

"Kakak serius?"

"Apa aku terlihat bercanda?"

Jisoo menggeleng. "Tentu tidak."

Jisoo bahkan belum berpikir untuk membeli baby box, tapi Haein dengan persiapan matang bahkan telah menyiapkan satu kamar khusus untuk Jisoo dan bayi mereka nanti.

Kembali teringat akan ucapan Jennie, Jisoo kini percaya bahwa Haein akan melakukan apapun untuk menunjukkan seluruh rasa perhatian padanya.

"Tapi akan lebih baik kalau kau mau tinggal disini."

ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang