SbP-21

11.5K 1.3K 125
                                    

Happy reading

Tandai typo kalau ada

===

Crystal kembali disibukkan dengan pemotretan dan juga bimbingan skripsinya, gadis itu kembali beraktivitas setelah luka diperutnya benar-benar sembuh. Sultan tidak mengizinkan istrinya keluar dari Mansion, sebelum Crystal benar-benar sembuh dari luka yang pria itu berikan.

"Re, ini cuma perasaan gue aja atau emang semua stafnya gak ada yang cowok?" Crystal menatap semua orang yang ada disekitarnya, tidak ada satupun laki-laki disana—semuanya adalah perempuan, termasuk fotografernya.

"Saya juga baru menyadarinya, sepertinya ini perbuatan tuan Sultan," jawab Regina dengan berbisik, karena ia juga cukup kaget dengan keadaan sekitarnya yang tidak ada laki-laki sama sekali.

Crystal menghembuskan nafas lega, setidaknya dengan begini ia tidak perlu repot-repot menjaga interaksi dengan lawan jenis. Sehingga Sultan tidak akan kembali melukainya, sekarang gadis itu selalu berhati-hati dalam bertindak—karena ada yang selalu mengawasinya dan setiap pergerakannya selalu diketahui oleh suaminya.

"Re, minuman gue habis," Crystal menatap botol minumnya yang sudah kosong.

"Sebentar, saya ambil yang baru," kata Regina yang kini keluar dari studio.

Sebentar lagi pemotretan akan dilanjut, karena terjadi sedikit kendala pada kamera yang akan digunakan. Kabar kematian fotografer yang dibunuh oleh Sultan, ternyata dinyatakan sebagai kasus kecelakaan dan mayatnya hangus terbakar bersama dengan mobil yang meledak setelah terjun ke jurang.

Sultan benar-benar sangat hebat menutupi perbuatannya, bahkan pihak keluarga si fotografer bisa dibungkam dengan mudah. Pria itu memanfaatkan kekuasaan dan kekayaannya dengan sangat baik, sehingga semua orang bisa tunduk kepadanya. Itu yang membuat Crystal semakin membenci suaminya, karena Sultan semakin seenaknya sendiri.

"Crystal kita mulai sekarang!"

Gadis itu beranjak dari duduknya, setidaknya dengan begini dirinya bisa mengurangi perasaan kesalnya kepada Sultan. Karena pria itu sangat egois dan Crystal harus menuruti semua perkataannya, kalau gadis itu membangkang atau mengeluarkan protes. Maka sebuah cekikan atau goresan kecil yang akan Crystal dapatkan dari suaminya.

"Oke, sangat bagus!" kata fotografer yang sangat puas dengan hasil jepretannya.

Sekarang, hampir semua orang membicarakan Crystal. Apalagi di kampus, gadis itu mendadak terkenal setelah majalah dan brand terkenal menampilkan sisi lain dari seorang Crystal Florencia. Bahkan akun sosial medianya juga ikutan ramai dan pengikutnya melonjak naik sampai ratusan ribu dalam kurun waktu kurang dari dua hari.

"Gue gak yakin kalau ini ketiga kalinya lo pemotretan, lo kayak udah bertahun-tahun jadi model. Lo ngaku sama gue! Lo reinkarnasi dari model terkenal 'kan?" tanya fotografer yang terlihat tidak mempercayai kalau model baru bisa sehebat ini.

"Mungkin nenek moyang gue keturunan model," jawab asal Crystal yang membuat semua orang tertawa.

Pemotretan masih berlanjut, kali ini beberapa brand memang meminta Crystal untuk menjadi model mereka. Apalagi wajah gadis itu yang memiliki daya tarik tersendiri, membuat brand yang sudah berkerjasama dengannya laku keras dipasaran. Nama Crystal tidak hanya dikenal, tetapi juga menjadi icon baru didunia permodelan.

"Oke, pemotretan hari ini selesai. Ketemu lagi hari Kamis nanti, Crystal."

Pemotretan selesai lebih cepat, Crystal dan Regina sedang berada di ruang rias. Wajah lelah Crystal tidak bisa disembunyikan, sebab pemotretan kali ini jauh lebih banyak dari sebelumnya. Regina terus memaksanya untuk dipijat, katanya untuk mengurangi rasa lelah. Awalnya Crystal menolak, tetapi pada akhirnya gadis itu mau menerima tawaran tersebut.

Sultan; Sweet but Psycho (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang