SbP-28

7.9K 780 205
                                    

Happy reading

Tandai typo kalau ada

===

Jasmine Maura Bellany, seorang perempuan berumur 22 tahun dan merupakan putri tunggal dari keluarga Bellany. Jasmine adalah satu-satunya kandidat yang cocok untuk menjadi calon istri Sultan, apalagi perempuan itu baru lulus dari Havard University.

"Lepas!"

Pria itu mendorong Jasmine yang sangat berani menyentuhnya, Sultan tidak suka dengan orang yang tidak sopan. Apalagi sampai berani memeluknya, pria itu sedang menahan diri untuk tidak mencekik Jasmine sampai perempuan itu tewas ditangannya.

"Ih, masa kak Sultan gak kangen sama Jasmine?" kesal perempuan itu sambil melepaskan pelukannya.

Beberapa pasang mata melihat keduanya, apalagi sosok Sultan yang cukup terkenal di kalangan masyarakat. Tetapi pria itu tidak memusingkannya, ia lebih memilih untuk melanjutkan langkahnya. Namun tangannya dicekal oleh Jasmine, membuatnya semakin ingin membunuh perempuan kurang ajar itu.

"Kak Sultan kenapa buru-buru sih? Mending kita makan bareng dulu, kebetulan ada hal yang ingin Jasmine bicarakan!" Jasmine langsung memeluk tangan Sultan, perempuan itu tidak akan membiarkan pria incarannya untuk terus menghindarinya seperti yang sebelum-sebelumnya.

"Ekhem!" suara batuk seseorang membuat Sultan langsung menghempaskan Jasmine sampai terjatuh.

"Aduh sakit!" pekik Jasmine saat merasakan pantatnya menghantam lantai marmer.

"Tuan, sebentar lagi meeting akan dimulai. Tidak baik membuat mereka menunggu lama," ujar Crystal yang kebetulan masih berada dilantai satu, gadis itu menyaksikan bagaimana suaminya yang begitu risih saat ditempeli oleh spesies aneh berambut hijau.

"Hm," Sultan hendak memegang tangan istrinya tetapi Crystal langsung menjauhkan tangannya.

"Anda bisa ke atas duluan, saya akan membatu Nona ini!" gadis itu menarik kedua sudut bibirnya, memberikan senyuman formalnya.

"Kau harus cepat menyusul!" Sultan berlalu dari sana, pria itu percaya kalau istrinya bisa mengatasi Jasmine.

"Nona, mari saya bantu," ucap Crystal yang kini menyodorkan tangannya untuk membantu perempuan yang gatal dengan suaminya.

Plak!

"Lo siapanya kak Sultan?" Jasmine menepis tangan Crystal sampai menimbulkan suara yang cukup nyaring.

"Maaf sebelumnya, saya hanya bekerja dengan tuan Sultan. Saya adalah asisten pribadinya, kalau tuan Kenneth sedang berada di luar kota," bohong gadis itu, tentu saja Jasmine tidak langsung mempercayainya. Apalagi pakaian yang dipakai Crystal bukan pakaian biasa.

"Gak usah bohong! Lo pasti lacurnya kak Sultan 'kan? Lo mau nguras harta kak Sultan, cih—kelakuan lo murahan banget!" tuding Jasmine yang masih dibalas senyuman kecil oleh Crystal.

"Menjadi asisten tuan Sultan adalah pekerjaan samping saya, karena pekerjaan utama saya adalah seorang model," jawab Crystal yang mulai kesal dengan perempuan berambut hijau dihadapannya.

"Model?" Jasmine menatap penampilan Crystal dari atas sampai bawah, lalu kembali lagi menatap wajah Crystal yang memang tidak terlihat seperti orang susah.

"Cih, modal tampang gitu doang bisa jadi asisten pribadi kak Sultan? Kayaknya kak Sultan punya gangguan penglihatan," Jasmine tidak terima kalau ada orang yang lebih cantik darinya, apalagi orang itu berada disekitar Sultan.

"Cuma asisten pribadi aja jangan belagu, kenalin gue calon istrinya kak Sultan—Jasmine Maura Bellany!" seru perempuan itu dengan membanggakan diri dihadapan Crystal.

Sultan; Sweet but Psycho (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang