29) Bimbang

67 5 7
                                        

Locker room yang ditempati tim basket SMAKTA diisi euforia kemenangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Locker room yang ditempati tim basket SMAKTA diisi euforia kemenangan. Beberapa orang masih sibuk bersorak-sorai disaat yang lain sudah berganti baju atau bahkan melepas jersey untuk menghilangkan hawa panas. Beberapa juga sudah membasuh diri dengan kilat di kamar mandi yang sudah disediakan.

Baru saja Hansel mendapat arahan dari pihak acara agar segera meninggalkan locker room 10 menit lagi karena akan digunakan untuk tim selanjutnya yang akan bertanding. Beruntung, ia sudah membasuh diri paling awal sehingga kini tubuhnya sudah bersih dan rapi.

Hansel bertepuk tangan, meminta atensi teman satu timnya. "Temen-temen, siap-siap ya. Tempatnya mau dipake buat tim selanjutnya."

Teman-temannya memberikan respon baik. Mereka segera bersiap-siap walaupun suasana masih ricuh.

"Evalnya nanti di GOR sebelah barat, lantai dua kayak biasanya." lanjut Hansel yang dibalas seruan mengiyakan dari yang lain.

Setelah bertanding, tim basket SMAKTA akan menyempatkan waktu untuk evaluasi. Apa saja kesalahan yang telah dilakukan, apa yang kurang, apa yang perlu ditingkatkan, dan sebagainya guna mengukur kemampuan dan sebagai pembelajaran untuk permainan ke depannya.

Saat keluar dari locker room, Hansel dan kawan satu tim disambut oleh beberapa siswa SMAKTA yang sebelumnya ikut menjadi suporter disertai ucapan selamat. Mereka saling memberikan selamat dan pujian untuk teman yang sudah bertanding dan membawa kemenangan. Beberapa mengambil foto bersama untuk kenang-kenangan.

Hansel pun turut mendapat ucapan selamat dan juga berbagai snack dari teman-temannya sebagai bentuk apresiasi. Ia pun juga berfoto ria bersama teman sekelas sebelum akhirnya mengecek ponsel karena getaran notifikasi yang terus menganggunya. Banyak teman-teman yang tidak hadir untuk menonton pertandingan kini mengucapkan selamat, termasuk Marcel dan anggota basket SMAKTA tahun-tahun sebelumnya.

"Eh, ayok ke lantai atas! Eval, eval!" sadar jika ada hal yang perlu dilakukannya, Hansel pun berseru kepada timnya.

Dan disinilah mereka sekarang, berada di lantai 2 dan memilih lorong yang sepi untuk berkumpul dan melakukan evaluasi. Sang pelatih mulai berbicara, bertanya apa yang anak didiknya rasakan. Beberapa kali tercipta obrolan ringan seputar kejadian lucu di lapangan yang membuat gelak tawa terdengar menggema.

Ponselnya berbunyi lagi. Kini, nama pengirimnya adalah nama yang dulu setiap hari selalu muncul dalam notifikasi ponselnya.

___

[ May ]
Hanselll
congrats yaaa!
so proud of you!^^

___

Better Better; harutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang