Part 28

234K 30.8K 4.9K
                                    

⚠WARNING BUAT PARA READER PECINTA 'FIGURAN GIRL' WAJIB BACA⚠
👇
FG PERHARI NYA YANG BACA 35-40 RB LEBIH, TAPI YANG VOTE KOK CUMA 4 RIBU LEBIH? YANG LAIN NYA KEMANA? PLEASE LAH KALIAN JANGAN CUMA MAU BACA DOANG TAPI GAK NGE VOTE.

BERI APRESIASI DENGAN VOTE, KARNA TANPA KALIAN SADARI VOTE KALIAN ADALAH SEMANGAT SAYA UNTUK KEMBALI MENERUSKAN CERITA.

KALIAN GAK AKAN RUGI HANYA DENGAN BERI VOTE, KARNA VOTE GRATIS GUYSS!!🔥🔥

PART TERPANJANG KARNA PART SEBELUM NYA KOMEN MELEBIHI TARGET, MAU BERI APA BUAT SAYA??❤❤

SAYA SUKA KOMEN BAR-BAR KOMEN LAH SE BAR-BAR MUNGKIN!!

NO REVISI

Happy reading!

___

Milea duduk di pangkuan Xavier dengan gelisah, sedangkan pria tak tau diri itu malah memejamkan mata dengan tangan yang melingkar erat di pinggang nya. Xavier tak mengijinkan ia duduk di kursi sebelah nya kalau ia membantah, pria itu mengancam akan menurunkan nya di tengah jalan. Kalau ia dalam keadaan baik-baik saja mungkin dengan senang hati ia akan turun.

Namun sekarang keadaan nya berbeda, keadaan nya memaksa untuk menuruti kemauan pria sinting itu, entah apa mau Xavier sebenar nya.

Mata Milea mengerjap pelan saat kantuk menerpa nya, "Tidur," suara berat terdengar di dekat telinganya. Gadis itu merasakan sekujur tubuh nya merinding.

"King, gue gak bisa tidur kalau gini," pria itu membenarkan letak duduk Milea, sekarang gadis itu malah duduk menghadap ke arah Xavier.

Milea memelototkan mata nya, astaga yang bener saja!! Ini malah semakin gak aman untuk dirinya!!

"Sekarang udah enakan?" Milea hanya bisa mengangguk pelan, walau ia merasa canggung dan terganggu dengan bau anyir dari dada Xavier dan lengan nya.

Milea membenamkan kepala nya pada ceruk leher Xavier, setelah di rasa nyaman ia memejam kan mata nya.

Xavier mengelus rambut lembut Milea, tak lama ia bisa merasakan hembusan nafas teratur yang menerpa leher nya.

Tangan pria itu mengepal erat, mata nya menyorot tajam penuh amarah. Ia tidak akan membiarkan orang yang membuat gadis nya terluka lolos begitu saja.

Sementara Lorenzo duduk di samping pengemudi. Sesekali ia melihat tuan nya dari kaca depan dengan mata yang tersirat ke khawatirkan, "Tuan, anda tidak apa-apa?"

Xavier mendesah pelan, kalau boleh jujur sekarang ia merasa lemas, peluru itu hampir mengenai jantung nya. Ia sengaja berlaga baik-baik saja di depan gadis di pangkuan nya ini agar dia tidak khawatir.

Xavier tidak ingin Milea merasa bersalah pada nya, dan yang terpenting ia tak mau di cap pria lemah.

"Pastikan rencana kita berjalan lancar, saya ingin kedok mereka di ungkap saat ulang tahun sekolah."

"Kalau si tua bangka bau tanah, kita urus setelah kasus itu selesai," desis Xavier tajam. Ia sangat gatal ingin menghabisi mereka semua, namun ia tak ada hak, biar sang gadis yang menentukan hukuman apa yang cocok untuk mereka.

FIGURAN GIRL ( LENGKAP )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang