19

4K 685 22
                                    

Aishhh sial....kenapa banyak sekali zombie di depan sana

"Kita harus gimana Kian?",tanya Nadira padaku

Aku hanya bisa menghela nafas pelan dan aku menoleh perempuan yang baru ku temui beberapa jam lalu "heh kamu yang di belakang, berapa jam lagi orangtuamu bisa menunggu di pelabuhan?"

"Putri, namaku Putri "

"Cepat katakan padaku, berapa lama orangtuamu bisa menunggu di pelabuhan?"

"30 menit lagi kapal berlabuh"

30 menit? Oh shittt....waktu yang singkat, aku harus menyalakan mode nekatku

Aku segera pindah ke jok belakang untuk membuka bagian atas kap mobil dengan membawa sebuah granat lalu melemparkan granat itu menggunakan mesin pelempar

Aku segera menutup kap mobil saat granat itu sudah terlempar dan segera duduk ke tempat semula

DUARRRRR

Kulihat Nadira memejamkan kedua matanya saat para zombie berlari kearah mobil kami lalu melewati mobil kami begitu saja menuju arah granat yang meledak tadi

Aku segera menginjak gas mobilku dengan kecepatan penuh untuk menabrak beberapa zombie yang tersisa hingga zombie itu terpental jauh

Ku genggam kuat stir mobilku dan melajukan mobilku ini dengan kecepatan penuh supaya aku bisa tepat waktu untuk sampai ke pelabuhan

Ku belokan stir mobilku menuju pelabuhan, aku bisa melihat sebuah kapal yang hendak menepi. Kunyalakan lampu mobilku hingga beberapa kali untuk memberi kode ke pemilik kapal itu dan pintu kapal mulai terbuka dengan perlahan

"Apa itu kapal ayahmu?"

Kulirik Putri yang tersenyum lebar dan mengangguk cepat, bisa kulihat beberapa orang di atas kapal mulai menembaki beberapa zombie yang berlari kearah kapal mereka

Ku injak gas mobilku dengan kecepatan penuh hingga mobilku berhasil memasuki kapal itu, kulihat dari kaca spion mobil pintu kapal mulai tertutup.

Putri langsung keluar dari mobil ketika ada seorang pria dan wanita paruh baya baru menuruni tangga

Aku ikut keluar dari mobil lalu membantu Nadira untuk keluar juga dari mobil

Nadira memeluk leherku saat ia menuruni mobil

"Kamu gak papa kan sayang?",tanya pria paruh baya itu ke Putri

Anak manja, pasti itu anak kebanyakan konsumsi micin makanya jadi manja kayak gitu, gimana Indonesia bisa maju kalau isinya mayoritas anak manja seperti nya

Putri tersenyum manis dan mengangguk "aku gak papa Ayah"

Pria paruh baya itu menghampiri ku dan tersenyum manis "terimakasih sudah membantu anak ku untuk menuju kemari"

Aku hanya mengangguk "sama-sama, apa disini ada klinik? Temanku terluka"

Pria paruh baya itu mengangguk "ada, mari ikut saya"

Kulirik Putri yang masih di peluk seorang perempuan paruh baya

Aku memapah Nadira dan membantunya berjalan menuju klinik di kapal ini, aku bisa melihat beberapa orang bersenjata bejaga di setiap lorong dan koridor

"Maaf sudah merepotkan mu Kian"

Aku menoleh kearah Nadira "its okey, kita harus saling membantu"

"Ini kliniknya",ucap ayah Putri lalu tersenyum manis

Aku mengangguk "terimakasih banyak"

Aku segera memapah Nadira memasuki klinik itu, kulihat ada seorang dokter laki-laki sedang berjaga, aku membantu Nadira duduk di atas ranjang pasien

In The Middle Of Death (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang