28

4.8K 763 36
                                    

DUAARRRR

Aku dan Grizell sontak menoleh ke arah pintu, aku segera keluar dari kamar mandi dan berlari keluar menuju pinggir laut

Dahiku mengernyit ketika melihat 3 helipkopter yang terbang ke arah kepulan asap

Siapa yang mengebom? Tapi kenapa mereka mengebom kota itu?

Aku segera masuk ke dalam dan mengambil sebuah peta lengkap negara ini yang ada di laci meja

Ku tamati dengan rinci peta ini dan kedua mataku sontak membulat sempurna

Tunggu....jadi yang di bom itu Shiraxxxx District Oxxxx? Berarti Shiraxxxx District Oxxxx jaraknya gak jauh dari sini? Pantas Nadira membuat ruangan disini.

Oh shittt, aku harus menemukan jenderal dan membunuhnya sebelum dia menguasai dunia.

Kulirik pintu kamar mandi yang masih tertutup rapat bahkan tidak terdengar suara apapun dari balik pintu kamar mandi

Grizell di ajak gak ya? Jangan deh, bahaya kalau di ajak, yang ada malah merepotkan ku, mendingan aku pergi sendiri aja. Toh pengalaman bertarung ku lebih banyak daripada dia jadi ya lebih baik aku pergi saja sendiri.

Ku dorong sampan untuk keluar dari ruangan ini sampai ke laut, aku segera menaiki nampan dan mengambil dayung.

"Tunggu sialan".

Aku menoleh kebelakang dan kulihat Grizell berlari ke arahku lalu ikut menaiki sampan. Ku angkat sebelah alisku saat Grizell menatapku dengan tatapan galak "siapa yang menyuruhmu pergi meninggalkan ku?"

Aku memilih mengdayung ke tepian tebing supaya pergerakanku tidak ketahuan oleh Leo.

"Kamu mau meninggalkan ku sendirian hah? Kamu sudah bosan denganku? Aku kurang memuaskanmu? Lagian kenapa kamu selalu menolak ajakanku saat aku hendak memuaskanmu?"

Dahiku mengernyit heran dan Grizell mengibaskan rambut panjangnya yang masih basah ke belakang "kamu bicara apa?"

"Ya aku bicara tentang kamu yang hendak meninggalkan ku, untung aja aku keluar tepat waktu jadi aku masih bisa mengetahui kepergianmu".

"Apa kamu tau kalau tempat tadi adalah tempat ter-aman disini?"

"Lalu kenapa kamu oergi kalau kamu tau tempat tadi adalah tempat ter-aman?"

Aku hanya bisa menghela nafas kesal "aku pergi karena aku mau membunuh jenderal pengendali semua zombie yang ada di dunia ini".

Grizell tertawa pelan "hahaha kamu pikir kamu siapa? Kamu pikir kamu Tuhan? Membunuh jenderal pengendali zombie di dunia ini dengan sendirian? Sama aja kamu itu menyelam di lava gunung berapi".

"Kamu meremehkanku?"

Grizell menggeleng lalu berpangku dagu "meremehkan mu? Tidak.....aku tidak meremehkanku tapi perhi sendirian tanpa rencana itu sama aja bunuh diri. Mengandalkan kekuatan itu tidajk cukup Kian".

"Lalu apa rencanamu?"

Grizell tersenyum lebar dan mengangkat kedua bahunya "aku gak punya rencana".

"Lalu kenapa kamu ikut naik ke sampanku?"

Jantungku berdegup kencang saat Grizell menyentuh kedua pipiku dengan lembut "aku hanya ingin menjadi istri yang berbakti, aku kan pasanganmu jadi aku harus mengikuti kemanapun kamu pergi".

"Gimana aku bunuh diri? Kamu mau ikut-ikutan aku bunuh diri?"

"Ya enggak lah, siapa yang akan mengurus pemakaman mu kalau aku mati nanti? Aku kan juga harus menyiapkan party atas kematianmu"

In The Middle Of Death (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang