32 (End)

9.7K 995 87
                                    

"Bisa gak sih kamu gak nodongin senjata kamu ke aku?"

"Tetap lurus menatap kedepan dan taruh kedua tanganmu ke belakang kepalamu dengan benar",sahut Grizell saat aku hendak menoleh kebelakang.

Shittt

Aku memilih menatap lurus kedepan daripada nanti kepalaku malah berlubang. Ku lihat beberapa orang berjas berdiri di sekitar mansion milik Grizell.

"Masuk kedalam mansion", perintah nya dan langkahku kini memasuki mansionnya yang mewah.

"Masuk ke dalam pintu warna putih"

Aku pun masuk ke dalam pintu warna putih dan dahiku mengernyit saat melihat sebuah tempat tidur yang berukuran king size.

Apa ini kamar Grizell?

"Tengkurap di atas lantai dan letakan kedua telapak tanganmu di belakang kepalamu".

Dia kenapa permintaan nya aneh semua sih?

Aku kini tengkurap di atas lantai marmer lalu memegang belakang kepalaku. Aku meringis pelan saat kurasakan Grizell menginjak punggung ku "kenapa kamu masih kabur dariku?"

"Aku mau pergi dari siapapun itu adalah hak ku"

"Hak mu? Kamu sudah lupa kalau aku pernah melamarmu dan kamu bilang kita akan menikah jika kita selamat sampai di Jepang? Tapi kenapa kamu malah kabur saat aku berhasil mengakhiri kiamat zombie ini?"

"Akhhhh",rintihku pelan saat Grizell semakin menekan injakannya di punggung ku.

"Aku bukan orang baik, jadi aku mohon lupakan lamaranmu iti dan lepaskan aku".

"Melepaskanmu? Aku lebih baik membunuhmu daripada harus melepaskan mu".

Deg

Dia bilang apa? Dia lebih rela membunuhku? Wtf....dia bilang dia mencintai ku, tapi kenapa dia malah memilih membunuhku?

"Apa kamu psychopat? Kamu itu harusnya melepaskan ku karena cinta itu tidak selamanya indah dan cinta itu tidak harus memiliki", sahutku kesal

"Kata-kata itu hanya untuk orang lemah dan kata-kata itu juga tidak berlaku untukku. Aku mencintaimu jadi aku akan menjadikan cintaku ini akan indah untuk selamanya dan aku juga akan memilikimu sampai akhir hayatmu".

Aku segera memutar posisiku dan menarik kaki Grizell hingga kini aku duduk di atas pantatnya. Tangan kananku mencengkeram kuat kedua tangannya yang berada di belakang punggungnya lalu ku arahkan pistolku yang sebelumnya terjatuh dari tangan Grizell ke belakang kepalanya.

Aku terus berusaha menahan pergerakan Grizell yang cukup kuat "kamu pikir kamu bisa keluar dengan selamat dari sini setelah kamu berhasil membunuhku?".

"Hahahaha apa kamu lupa kalau aku ini adalah pasukan terbaik di organisasi Skyrm? Kabur dari ribuan zombie aja aku mampu, apalagi soal kabur dari mu, daddymu dan pasukan mu yang gak berguna itu".

Kudengar Grizell menghela nafas kasar dan aku hanya tersenyum miring.

"Daddy sudah mati, jangan membahasnya"

Daddynya Grizell mati? Gak kaget sih, lagian daddynya juga tolol sih. Strategi nya mengepung zombie itu sama aja bunuh diri.

"Daddyku mati jadi hanya kamu yang aku miliki".

"Aku tidak peduli denganmu atau daddymu", sahutku ketus.

"Katakan apa mau mu?",tanya Grizell to the point.

"Jangan mengganggu hidupku lagi, kerja sama kita sudah berakhir semenjak kamu berhasil membunuh jenderal Charles, so.... jangan berani lagi kamu muncul di hadapanku, mengerti?"

In The Middle Of Death (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang