Stumble guys

137 75 32
                                    

Part 5, yeayy!!

Seneng banget aku bisa nulis banyak HAHAHA. Karena aku biasanya labil dan males banget lanjutin nulis cerita.

Oke-oke aku gak mau banyak basa basi.

Enjoy!

💢

|STUMBLE GUYS|

"Rel lompat!"

"Gabisa!"

"Ish kok malah jatoh sih!"

"Anjirr gue di dorong."

"Bangsat nih orang. Eh astagfirullah!"

"Weey Farel! Tungguin gue!"

"Ayhh ribet lo. Kalah kan."

Keributan itu berasal dari ruang tamu rumah Farel. Mereka berdua kini sedang bermain game yang sedang viral akhir-akhir ini bersama.

"Lo sih gak mau ngalah!" Gerutu Ajeng kesal.

"Lah, ribet lo jadi cewe."

"Yaudah, gue gak mau main bareng lo lagi!" Cewe mah gitu, pasti mainnya ancaman, atau paling gak ngambek.

"Yaudah," Sahut Farel enteng.

Mendengar sahutan Farel, gadis itu membulatkan matanya. Yang benar saja?

"Yaudah gue pulang!" Putusnya.

Farel yang melihat itu hanya mengedikkan bahu acuh, lalu ia mulai melakukan aktivitasnya yang sempat terganggu.

"Rese banget lo jadi cowo!" Kesal gadis itu. Merasa tak ditahan dan diacuhkan, ia kembali terduduk di samping Farel yang sedang asyik bermain game di ponselnya.

Melihat hal tersebut, lelaki itu terkekeh, "ngapa mbak balik lagi?" Tanyanya dengan senyuman jahil.

"Diem lo! Ayo mabar!" Ketus Ajeng.

"Gue lagi main jeng."

"Gak! Keluarin pokoknya."

Farel hanya menghela nafas pasrah. Gadis itu bila tak ia turuti pasti bakal ngambek atau tidak ia akan diadukan ke ibunya. Meresahkan sekali emang.

"Iya, iya."

"Udah beloom?!" Sewot Ajeng.

"Weeh selow mbak nya."

Gadis itu hanya memutar bola matanya malas. Lalu mendumel kesal karena lama sekali lelaki itu hanya untuk login ulang.

"Nih kodenya."

"Bacain."

"Manja amat lo!" Ejek lelaki itu, tapi tetap mengikuti perintah gadis di sampingnya. "Lima, empat, tujuh, nol, tiga."

"Ulang! Cepet banget lo."

Lagi-lagi kesabarannya diuji disini, ia mengambil nafas banyak-banyak, lalu dihembuskan secara kasar. "Nih liat sendiri," Putusnya.

"Gausah." Lah? Lah? Bener-bener ngajak ribut ini orang.

Ingin ku berkata kasar, batin lelaki itu.

Mulai.

Tampak, map game tersebut sedang diacak untuk memilih map mana yang akan mereka mainkan.

"Bismillah ees." Dan benar yang terpilih adalah icy heights.

"Curang!" Gerutu Farel.

"Iri? Bilang babu."

Keduanya tampak serius sekali bermain game dengan nama stumble guys ini. Raut wajah keduanya terlihat berubah-ubah sesuai dengan rintangan yang mereka lewati.

"Yeaaay! Gue juara dua," Heboh lelaki itu.

Ajeng jengah, pasalnya ia sedari tadi terpeleset. "Aaah gue juara empat belas, curang lo!"

"Lah, si embak yang noob saya yang disalahkan."

"Ck! Liat aja gue pasti menang."

Map teracak lagi. Tapi kali ini map yang terpilih adalah paint splash. Mungkin untuk beberapa orang map ini mudah, tapi tidak untuk Ajeng. Sedari tadi ia menggerutu karena ia selalu saja tergiling oleh kuas.

Untuk memasuki final, hanya diperlukan delapan orang.

Farel lagi-lagi menang, dan memasuki final. Lain hal dengan Ajeng yang kini sedang berjuang untuk menjadi orang terakhir untuk masuk ke final.

"Huh, panik banget gue," Keluh gadis itu. Untung saja ia sempat masuk, kalau tidak mungkin saja Farel sekarang sudah babak belur di tangan gadis itu.

Kini adalah babak final. Kedua orang yang berada di ruang tamu itu tampak berkeringat, panik mode on.

"Rel ngalah rel!"

"Gak tuh!"

"FAREEL!"

"Ayhh gue kena laser, anj. Astaghfirullah!" Gerutu gadis itu.

"Kalah, kalah, kalah, kalah!" Ajeng selalu mengganggu Farel sejak tadi.

"Jeng, diem dulu!" Titah lelaki itu.

"Yes kalah!!" Girang gadis itu.

Pasalnya akibat lemparan bantal yang dilakukan oleh gadis tersebut, alhasil arah kursor Farel meleset dan terjatuh ke cairan hijau.

Farel kesal. Matanya menatap tajam gadis yang selalu saja mengganggunya.

"Seneng lo?!" Protesnya.

Gadis itu tersenyum puas. "Iya dong! Coba aja kalo lo menang, gue potong itu lo!" Ujar gadis itu semangat.

Namun, otak jahil Farel sepertinya terkoneksi sekarang.

"Itu?" Ulang lelaki itu. Dengan senyum jahilnya membuat Ajeng melotot.

Ajeng gelagapan karenanya. "Iya itu!" Tuturnya cepat.

"Yakin mau motong? Sini dek deket sama abang," Ajak Farel dengan genitnya. Sekarang di pandangan Ajeng, lelaki itu sudah seperti om-om pedo yang menggoda anak kecil.

"DASAR MESUM LO KUTU SEMUT!!"












💢

Cw mah gitu ygy, gak mau salah.

Komentar kalian untuk Ajeng?
Untuk Farel?

Okeyy next part.

JENG(K)ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang