Part 2 gess!!
Ready?
💢
|SIAPA ITU?|
"Mamah, kalau ada Sela suruh masuk aja ya!" Ujar Ajeng dari kamarnya.
"IYA!" Sahut sang ibu dari ruang keluarga.
Saat ini, gadis itu sedang menggunakan hijabnya berwarna maroon. Tampak cocok sekali di warna kulitnya.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu mengalihkan atensi gadis itu. Dengan langkah girang, ia berjalan membuka pintunya. Pasti Sela pikirnya.
Saat membuka pintu, wajah orang gila lah yang ia lihat. Wajah girang itu berubah datar melihat siapa di yang mengetuk pintunya.
"Ngapain lo?" Jawabnya ketus.
"Galak amat neng," Ujarnya seraya mengusap angin tepat di depan wajah gadis itu. "Noh ada temen lo, disuruh mamah manggil."
Benar. Lelaki itu adalah Farel. Jangan heran kalau Farel memanggil ibunya dengan kata 'mamah' karena ibunya lah yang menyuruh untuk memanggilnya dengan sebutan yang sama.
Tanpa menyahut ucapan lelaki itu, Ajeng segera melangkah menuju ruang tamu yang terletak di depan.
"Sela!" Panggilnya.
Sang empunya nama menoleh, lalu melambaikan tangan seolah menyapa.
"Lo kenapa gak langsung masuk aja sih!" Protes Ajeng kepada gadis di depannya.
"Syttt! Diem lo." Cetus gadis yang diketahui bernama Sela. Matanya melirik pada suatu tempat. Ajeng yang penasaran, mengikuti arah pandang gadis itu.
"Liatin apa lo?" Tanya Ajeng penasaran.
Sela berdehem sebentar, "itu siapa jeng?" Tanyanya.
"Itu?" Tunjuk nya pada sebuah figura foto.
"Ish bukan."
"Terus?"
"Itu loh!"
"Cowo gila itu?"
Pukulan mendarat di lengan atasnya. Ajeng menatap pelaku dengan sinis, "sakit woila." Ujarnya seraya mengusap-usap menghilangkan rasa pedas itu.
"Ganteng gitu lo bilang gila."
"Ganteng?" Tanya Ajeng. Lalu Sela mengangguk tanpa ragu.
Saat itu juga tawanya pecah. Melihat Ajeng tertawa, Sela mengerutkan kening. Ada yang salah dari ucapannya?
Masih dengan tangan memegangi perut Ajeng melanjutkan kata-kata hinanya, "kutu semut gitu lo bilang ganteng, HAHAHAHAHAH!"
"Ck! Kutu semut ga ada pe'a!" Gerutunya.
Ajeng menjentikkan jari, "nah itu tau!". Ia mengubah posisi menghadap orang yang sedang menatap jendela. "Dia itu ga berarti, jadi persis kayak kutu semut."
"Ish! Lo mah ga asik."
Ajeng hanya mengedikkan bahu. Saat itu juga pandangannya dengan Farel bertemu. Lelaki itu mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya kenapa, dan Ajeng menunjuk gadis sebelahnya menggunakan dagu.
Seolah sinyal listrik mengalir padanya, lelaki itu berjalan mendekat.
Tumben nih orang konek nya cepet, pikir Ajeng.
Seseorang yang berada di samping Ajeng berteriak heboh melihat Farel mendekat.
"Jeng, Ajeng! Woi laa makin cakeeep dari deket gini."
"Ya Allah jeng lemes badan gue!!" Ujarnya tambah heboh.
Ajeng hanya geleng-geleng kepala melihatnya. Ganteng darimana coba tuh cowo?
"Kenapa girl?" Ucap Farel di lembut-lembutkan.
"Jijik gue njir!" Ucap gadis berhijab maroon itu.
"Apasih syirik lo?!" Balas Farel nyolot.
Tak ingin meladeni Ajeng lagi, kini atensi Farel beralih sepenuhnya kepada gadis yang sedari tadi menatapnya tanpa berkedip.
"Hello?" Panggil Farel.
Sela mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu berdehem singkat ketika kesadarannya sudah kembali.
"Hm, hello?" Jawab Sela ragu.
"Baik juga temen lo," Ucap lelaki itu menilai, "gak kayak lo, dikit-dikit keluar tanduk!" Lanjut Farel membuat orang yang merasa tersindir melotot kan matanya.
"Gue Farel."
"Emm, Sela."
"Cantik."
"Makasih."
"Jepit lo."
Saat itu Ajeng tak dapat lagi menahan tawanya. Bodoh. Sela benar-benar bodoh sudah terpesona pada Farel. Rasanya ia ingin menangis sekarang, karena perutnya benar-benar sakit karena ia sejak tadi tertawa tak berhenti.
"BWAHAHAHAHAHAHAHAH, MAU AJA LO SELAA KAGUM SAMA KUTU SEMUT INI."
Sela hanya menggerutu mendengar itu, tapi tak juga melunturkan senyumannya. Matanya kesana kemari seolah sedang mencari topik apa yang ingin ia bahas selanjutnya.
"Lo..kenapa bisa disini?" Tanya Sela.
"Menurut lo?"
"Ya, ga tau makanya gue nanya."
"Bener mau tau?" Tanya Farel meyakinkan dan dibalas anggukan cepat oleh Sela.
Farel menoleh kepada Ajeng sebentar. Melihat itu Ajeng mengerutkan keningnya.
Kenapa lagi ni bocah?, Ajeng membatin.
"Kenalin, gue calon imamnya Ajeng Belen Zahira." Jawabnya tegas.
💢
Maaf ya guyss, kalau gak sesuai ekspetasi.
But, it's okay kalau kalian gak suka. Karena aku buat ini hanya untuk menyejukkan otak aku sejenak, xixi.
Tapi kalau sudah terlanjur baca, vote dong! Komennya juga. Sider mulu lhoo bete ( ̄へ  ̄ )
Okee next part selanjutnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
JENG(K)EL
ContoKisah cerpen Ajeng dan Farel. Biasanya, jika kita bertetangga maka kita akan merasa dekat dan berhubungan baik. Maka itu tidak terjadi untuk kedua orang ini. Layaknya sesosok musuh yang dipertemukan, pasti ada saja kelakuan aneh mereka yang meribu...