Ditembak?

19 2 0
                                    

Part 35 yeayy!

Aku kembali lagi (ʘᴗʘ✿)

Udah pada gak sabar ya??

Vote dulu vote buru!

Udah?

Okeyyy jengkellovers gaskeuun!

💢

|DITEMBAK?|


kriiing kriing

Alunan merdu dari suara tersebut teralun di sepanjang koridor. Beberapa murid yang mendengarnya bersorak riang dan mulai bergegas merapihkan peralatan tulis mereka.

Tepukan keras dari seorang bertubuh gempal, membuyarkan lamunan lelaki yang tengah menatap kosong ke luar jendela.

"Lesu amat woi!" Tegur Gemo.

Menatap tak suka, lelaki tersebut hanya diam tak menanggapi apa yang barusan Gemo katakan.

Merasa dirinya diabaikan, Gemo dengan keras menggebrak meja, sampai-sampai seluruh atensi kelas teralihkan kepadanya sekarang.

Melihat seluruh penghuni kelas menatap marah kepadanya, membuat Gemo menggaruk tengkuknya yang tak gatal, dan terkekeh, "sorry-sorry, lanjutkan guys lanjutkan saja aktivitas kalian, hehehe."

Memutar bola mata malas, lelaki yang Gemo ganggu sedari tadi pun akhirnya membuka suara, "apasih! Rese amat lo. Gue lagi nyoba jadi cowo cool juga, susah bener kayaknya!" Ujarnya dengan muka geram.

"Gak cocok sama muka jelek lo!" Hardik Gemo seraya menunjuk muka lelaki tersebut dengan telunjuk kanannya.

Di genggam tangan Gemo, lalu di arahkan tangan temannya tersebut ke arah wajahnya seolah berfose Cherrybelle, "kalo cowo-cowo imut gitu cocok ya gue?" Sahutnya dengan suara dan wajah di imut-imutkan, tak lupa dengan alis naik turun yang super duper menyebalkan.

Plakkk

Satu tamparan keras melayang di pipi lelaki tersebut. "mit amit ya Allah!" Ujarnya seraya menarik tangannya dan mengusap wajah berkali-kali, "pantes lo jomblo sampe sekarang Rel, homo lo?" Lanjutnya bergidik ngeri.

Bughh

Tonjokan sedikit keras di bahu Gemo, "sinting lo! Gue seganteng ini yakali suka batang!" Tutur Farel membela diri.

Ya, yang sedari tadi tengah ribut dengan Gemo adalah Farel. Entah apa gerangan Farel tiba-tiba dimasuki jin sok cool dan kepedean. Membayangkan Farel seperti itu setiap hari saja sudah menjijikkan, seperti itulah yang Gemo pikirkan.

"Kuy ah kantin mas brow! ciwi- ciwi sudah pada nunggu."

"ciwi-ciwi?"

"Yoii, Ajeng and the gank."

Beroh ria, Farel bangkit dari duduknya dan berjalan mendahului Gemo yang masih melongo di tempat.

"Segampang itu?" Beo Gemo menatap kepergian Farel.

Sesampainya di kantin, Farel celingak-celinguk mencari seseorang yang ia cari.

"Ngapain pala lo kayak kipas angin gitu?" Tegur Gemo heran.

"Mana mereka?"

"Mereka?" Ulang Gemo.

"Ck, Ajeng and the gank." Sahut Farel menirukan nada bicara Gemo tadi.

Lantas, Gemo mengedikkan dagu kepada segerombolan gadis yang tengah duduk di dekat tong sampah.

Dengan langkah terburu-buru, Farel berjalan ke gerombolan gadis tersebut disusul dengan Gemo yang luntang-lantung menyamakan langkah Farel.

JENG(K)ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang