Part 23.
Oke langsung aja ya!
Vote dulu tapi.
💢
|NO! |
"Mamah mau kemana?" Tanya seorang gadis yang melihat Sang ibu sudah menggunakan pakaian rapih."Ngapa?"
Gadis itu menggeleng, "gapapa, pengen nanya aja."
Sang ibu mengerutkan kening, "mamah mau ke supermarket."
Mendengar jawaban dari Sang ibu, mata gadis itu seketika berbinar dan langsung meraih tangan Sang ibu, "siip! Jejeng ikuuut!" Ujarnya semangat.
Sang ibu hanya menggeleng pelan dan berdehem sebagai jawaban.
Dia Tina dan Ajeng. Si kembar beda usia. Sifat dan tingkah yang sama, membuat Sang ibu jengah karena ia seperti melihat dirinya sendiri di masa muda. Menyebalkan sekali.
"Cepet sana siap-siap, jangan lelet!" Titah Tina.
Tak ingin membuat ibunya marah dan melarangnya untuk ikut, Ajeng dengan segera berlari ke kamar dan mengenakan hijab dan kardigan yang berada di gantungan balik pintunya.
Melihat ibunya yang sudah berjalan keluar, gadis itu dengan segera menghampiri.
"Mamah tunggu dooong!"
Tina memutar bola matanya malas. Lama sekali anaknya ini, pikir nya.
Dengan riang Ajeng bersenandung mengikuti langkah Sang ibu menuju mobil putih yang terparkir di halaman rumah mereka.
Tuit tuit
(Ya pokoknya gitulah bunyi alarm mobilnya😭)
Ajeng segera mengambil posisi di samping kemudi. Hal itu, membuat Tina menarik lengan gadis tersebut.
Alisnya bertaut kemudian menaikkannya satu, "kenapa mah?"
Tina memberikan kunci mobil kepada sang anak, "kamu yang nyetir. Resiko!" Titahnya.
Dengan bibir cemberut, gadis tersebut memutarkan body mobil, hingga kini dirinya duduk di kemudi.
Perjalanan ke supermarket membutuhkan waktu 15 menit dari rumahnya. Sebenarnya tidak selama itu, dikarenakan Ajeng si gadis pemalas, sampai-sampai caranya mengendarai mobilnya pun sangat malas, alias lamban.
Saat ini di sebuah supermarket, terdapat beberapa pembeli dan beberapa karyawan yang sedang melakukan aktivitasnya masing-masing. Begitu juga dengan ibu dan anak ini. Mereka saat ini sedang meributkan hal sepele yang sedari tadi di sebabkan oleh sang anak.
"Mamah beli chiki ya?"
Sang ibu menggeleng, "no!"
"Milo?"
"No!"
"Teh pucuk?"
"No!"
"Samyang ya mah?"
"No!"
"Yupii?"
"No!"
"Oreo yaaa?"
"No!"
"Silverqueen? Nabati? Roti?"
"No!"
"Ultra milk yaa?"
"No!
Gadis itu merengut, dan berecak sebak, "ck! Mamah, kenapa gak boleh semuaa, Jejeng ikut mamah ini karena mau jajaaan!" Rengek gadis itu yang tak lain adalah Ajeng.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENG(K)EL
Short StoryKisah cerpen Ajeng dan Farel. Biasanya, jika kita bertetangga maka kita akan merasa dekat dan berhubungan baik. Maka itu tidak terjadi untuk kedua orang ini. Layaknya sesosok musuh yang dipertemukan, pasti ada saja kelakuan aneh mereka yang meribu...