Part 25.
Gimana? Berapa rating kalian dari 1/10 untuk cerita ini?
Dimulai!
💢
|AYO NGEMALL!!|
Ajeng, Sela, dan Naura saat ini sedang berada di sebuah meja kantin. Mereka bertiga sedang menyantap soto dan secangkir teh manis."Eh cuy!" Panggil Naura, membuat kedua temannya yang sedang menyeruput kuah soto itu pun mendongak.
"Napa?"
"Ape?"
"Ayo ngemall!" Ajak Naura dengan semangat.
Ajeng dan Sela saling memandang lalu menatap Naura dengan jawaban yang berbeda.
"Kuylah! Bosen juga rebahan mulu!" Seru Ajeng.
Sela tampak seperti sedang berpikir, "gue, kayaknya gak bisa deh."
Jawaban Sela membuat kedua sahabatnya itu mengerutkan kening. Biasanya gadis itulah yang paling semangat jika di ajak jalan-jalan, tapi kenapa beberapa hari ini Sela terlihat berbeda?
Ajeng menepuk Sela yang duduk tepat di sampingnya, "kenapa Sel? Bukan lo banget!"
Sela menghembuskan napasnya berat, "jujur gue pengen ikut, tapi kali ini ga bisa."
"Yaaah kenapa Sel? Ayoo dong ikuuut!"
"Iyaa bener kata Nau! Kita udah lama lhoo gak main bertiga!" Lanjut Ajeng.
Sela menggigit bibir bawahnya, lalu memalingkan wajah, "g-gue ada janji sama nyokap."
Ajeng mengerutkan kening, "yakin? Lo gak ada masalahkan?"
Memejamkan mata sejenak, lalu tersenyum lembut kepada kedua temannya, "i'am okay! Lo liat kan? Gue fine-fine aja."
"Diluar emang lo baik-baik aja, tapi dalam lubuk hati lo gak Sel. We know!" Jawab Naura dan diangguki oleh Ajeng.
"Gue serius Nau, Jeng, gue okee," Ujarnya dengan senyum yang dipaksakan.
Ajeng menunjukkan ponselnya ke hadapan Sela, "gue udah nanya nyokap lo, dan dia bilang kalau kalian janjinya itu malam."
Sela menunduk dalam, merasa bersalah dengan kebohongannya. Tapi, ia tak mungkin akan berkata jujur sekarang.
Dengan hembusan napas, gadis itu menatap keduanya, "oke, okee gue ikut!" Putusnya.
Ajeng dan Naura terpekik senang, begitu juga Sela yang memandang keduanya dengan pandangan yang sulit diartikan.
Jam pulang sekolah
"Ayooo gaskeuun! Gue pesen ojek online dulu ye!" Ucap Naura.
"Yang mobil!" Peringat Ajeng, "nanti kayak waktu itu lagi, kita jalannya pisah gara-gara lo pesen yang motor."
Naura berdecak, "iya-iya bawel banget lo!"
Mulut Ajeng mengejek dengan memoncongkan mulutnya.
Di palingkan kepalanya menatap Sela yang terlihat diam saja tak bersuara dari tadi, membuat Ajeng yang memiliki jiwa-jiwa usil keluar.
Dilepaskan rangkulan sebelah tasnya, kemudian ia membuka resleting dan mengambil salah satu mainan keusilannya di dalam sana.
Gadis itu memutari tubuh Sela, dan..
"Kodok-kodoook!" Heboh Ajeng.
Sela yang semula tengah melamun tiba-tiba melotot mendengar kehebohan Ajeng, menatap arah pandang Ajeng yang kini menatap bahunya, membuat gadis itu mengangakan mulutnya. Di tengokkan kepala, lalu...
"Kyaaaa adaaa ba-eh kodook!" Teriak Sela.
Ajeng yang rencananya berhasil itu pun tertawa puas, "makanya mbak jangan melamun aja!" Ejeknya kemudian mengambil mainan kodoknya itu dengan santai dan memasukkan kembali ke dalam tas miliknya.
Sela memutar bola matanya malas, jadi itu cuman mainan. Kurang ajar sekali temannya satu ini.
Tampak Ajeng melipat kerudung atasnya yang berada di keningnya hingga datar, hal itu membuat Naura terbahak.
"Lo ngapain mba?" Tanya Naura, "jelek banget muka lo, jadi tambah buleet!" Ejeknya
"Ngapa? Enak kayak gini!" Balas Ajeng sebal.
Tak ingin meladeni, Naura kini sibuk bermain ponsel sembari sesekali terkikik.
Sela mengerutkan kening, "napa lo?"
Nauda menoleh, "ooh ini, lucu banget ceritanya," Ujarnya masih dengan terkikik.
"Emang cerita apa?" Tanya Sela.
"Lo gak tau Sel? Sumpah-sumpah kudet banget lo!" Sarkas Naura, "ini tuh cerita Jeng(k)el, sumpah yaa cerita ini bikin ngakak banget. Baca gih, dijamin lo ketagihan!" Jawab Naura.
Sela yang mendengar itu matanya berbinar, "wah serius? Gue harus baca ini, bagus banget keknya untuk naikin mood!" Sahut Sela dan diangguki Naura yang kembali melihat ponselnya.
Tin tin
Suara klakson mobil, membuat atensi ketiganya teralihkan menatap mobil sedan putih di depannya.
"Eee buset orkay gabut nih!" Seru Ajeng dan diangguki oleh Sela dan Naura.
Ketiganya menaiki mobil tersebut, dan dalam waktu 10 menit mereka sudah sampai di salah satu mall yang kebetulan tidak terlalu jauh dari sekolah mereka.
"Wey beli kacamata yu!" Ajak Sela yang entah kini malah yang paling semangat.
Naura dan Ajeng saling pandang, lalu tersenyum senang, karena kini gadis itu kembali seperti Sela yang semestinya.
"Wooah ada gulali! Beliii!" Heboh Sela.
"Anjir ada mas ganteng!"
"Woi ayoo ke situ! Gue pengen makan corndog viral itu!"
"Aaaa ini enak banget esnya!"
"Beli baju couple yuu!"
Dan kini, yang awalnya Sela yang paling menolak untuk acara ngemal hari ini, nyatanya kini gadis itulah yang paling semangat untuk berlari kesana kemari, mencoba segala sesuatu yang ia lihat.
💢
Aduh Sela, Sela bisa aja kamu.
Ada yang tau Sela kenapa?
Udah sejauh ini, kalo belum vote keterlaluan banget ( ̄へ  ̄ 凸
Okey makasih yang udah setia pantengin cerita JENG(K)EL! Karena tanpa kalian semua aku ini bukan apa-apa.
Next malem ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
JENG(K)EL
Short StoryKisah cerpen Ajeng dan Farel. Biasanya, jika kita bertetangga maka kita akan merasa dekat dan berhubungan baik. Maka itu tidak terjadi untuk kedua orang ini. Layaknya sesosok musuh yang dipertemukan, pasti ada saja kelakuan aneh mereka yang meribu...