Part 11
Maaf ya...ga sesuai janji up siang. Soalnya tadi lagi keluar jadi ga sempet nulis ˚‧º·(˚ ˃̣̣̥⌓˂̣̣̥ )‧º·˚
Aku gak bakal nyerah kok!
Ayo vote banyak-banyak biar author makin semangat dan makin banyak updatenya.
Vote dulu ya.
💢
|BIM SALABIM
Di ruangan berwarna baby blue tampak seorang gadis dengan rambut tergerai sedang berbaring di kasurnya dengan tangan kiri memeluk boneka harimau kesayangannya dan tangan kanan menggenggam remote.
Bim salabim jadi apa
Prok prok prok
Jadi apa yaa...
Tampak tayangan televisi sedang menayangkan channel pesulap terkenal. Gadis itu menonton dengan serius, tampak sesekali tertawa akibat tingkah lucu pesulap di layar.
"Kereen banget pak Tarno!" Seru gadis itu.
"Wih, HAHAHA!"
"Parah-parah keren, kok bisaa?"
"Lah lah kok ilang? Eh muncul lagi HAHAHA!"
"KOCAK BANGET NIH PAK TARNOO!"
Gadis yang tak lain adalah Ajeng terus saja berkomentar tentang apa yang dia lihat di layar televisi. Sesaat ketika iklan, gadis itu berdecak dan menggerutu.
"Ck, kenapa harus iklan si!" Monolognya sebal.
Ingin mencari kesibukan, sebuah ide terlintas di kepalanya. Di angkat boneka harimau miliknya, dan di duduk kan menghadap gadis itu.
"Riri, Riri!" Panggilnya pada boneka harimau yang gadis itu beri nama Riri.
"Iya apa kakak?" Sahut Ajeng lagi seolah-olah Riri berbicara.
"Riri mau liat kakak sulap gak?"
Ajeng menganggukkan boneka harimau nya. Spontan gadis itu langsung melompat dan mengambil sesuatu di meja belajarnya. Setelah menemukan benda yang ia cari, gadis itu kembali melompat ke ranjang, menciptakan guncangan yang membara. Eaaaa
Kini ada sebuah kotak yang telah ia ambil sebelumnya. Gadis itu membuka kotak tersebut untuk menunjukkan isinya kepada Riri sang boneka maung.
"Nih kosong ya Ri?" Ujarnya seraya menunjukkan isi kotak tersebut.
Gadis itu kembali menggerakkan kepala Riri naik turun. Dengan senyum yang mengembang ia mulai kembali hal yang sempat tertunda.
"Nah lihatlah pertunjukkan silap mate yang dilakukan oleh pesilap Ajeng manjahlitaa!" Serunya menirukan suara pesulap di tayangan dua botak kembar.
Tangannya beraksi berlagak sedang memutar-mutar kotak dengan melayang. Wajah seriusnya mendominan. Matanya menyipit dengan mulut komat-kamit, dan jangan lupakan boneka harimau yang hanya diam saja memperhatikan gerakan gadis itu. Ya iyalah diem, kalau gerak yang ada Ajeng lari.
"Bim salabim jadi apaa?"
Prok prok prok
Jeda terjadi ketika Ajeng menepukkan kedua tangannya. Dengan takut-takut gadis itu mengintip kotak yang ditaruh di atas kasur dengan hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENG(K)EL
Short StoryKisah cerpen Ajeng dan Farel. Biasanya, jika kita bertetangga maka kita akan merasa dekat dan berhubungan baik. Maka itu tidak terjadi untuk kedua orang ini. Layaknya sesosok musuh yang dipertemukan, pasti ada saja kelakuan aneh mereka yang meribu...