Penemuan

74 43 14
                                    

Part 19 ヾ(^-^)ノ

Vote udah?

Bisa nembus 500 vote ga?

💢

|PENEMUAN|

"Gimana sama barang A nya Profesor Farel?"

Lelaki itu menoleh lalu mengangguk, "untuk penyelidikan barang A cukup baik Profesor Ajeng."

Gadis itu menoleh menatap makhluk berbulu di sampingnya, "kalau Profesor Maria gimana, sudah siap barang C nya?"

Makhluk berbulu dengan kacamata bulatnya itu menoleh lalu mengangguk, "miaw!"

"Okey bagus. Barang B juga sudah siap!" Gadis itu menatap kedua makhluk yang berbeda jenis itu bergantian, "sudah bisa kita mulai?" Tanyanya.

"Mulai."

"Miaw!"

Kini ketiga makhluk berbeda jenis itu sedang memfokuskan pandangannya pada bahan penelitian mereka. Selain menjadi seorang pelajar dan majikan, ketiganya juga sekarang sedang beralih profesi menjadi seorang profesor abal-abal.

"Profesor Maria bawa sini barang C nya," Titah lelaki dengan pena yang berada di telinganya.

Makhluk berbulu itu menurut, mendengar perintah dari sang babu, lalu memberikan barang C yang dimaksud ke pada lelaki itu.

"Okey, sip. Campur sama barang B nya Profesor Farel!"

Lelaki itu berdehem, kemudian mengambil barang B yang disebutkan gadis tersebut.

Jika kalian menebak yang dimaksud adalah Farel si lelaki friendzone, Ajeng si gadis Pms dan Maria si majikan Farel, jawabannya adalah benar.

Tapi, jika kalian menebak jika ketiganya sedang melakukan praktik di laboratorium Profesor, maka itu adalah salah besar. Jangankan di laboratorium Profesor, di laboratorium IPA sekolah mereka saja, jarang mereka kunjungi kecuali memang sedang ada jadwal praktik.

Saat ini ketiganya sedang berada di halaman rumah Ajeng si pencetus ide. Dengan peralatan seadanya mereka bertiga benar-benar melakukannya bak seorang Profesor yang sudah profesional.

"Okey sip, ini teh campur tanah terus campur tulang ikan? Yakin Profesor Ajeng?" Tanya Farel.

"Hm, gue yakin banget. Pasti penemuan yang gue lakuin ini bakal terkenal dan gue bakal jadi Profesor terkenal di seluruh dunia!"

"Kita," Farel membenarkan.

Gadis itu memutarkan bola, "yayaya! Kita."

Maria menatap keduanya jengah, "miaaw, miaw, miaw, rawwwr!" Protesnya.

"Stt! Boneka diem," Ketus keduanya. Mendengar itu, sontak Maria mencakar tangan kedua babunya itu bergantian.

"Anjim! Sakit tolol!" Hardik Farel sembari menarik ekor Maria.

"Ish Maria! Awas tumpah!" Peringat Ajeng saat melihat kucing itu berjalan dengan sekenanya.

Kembali ke kondisi awal, tampaknya Farel mengambil pena yang berada di telinganya, kemudian mengeluarkan sebuah buku kecil dari balik kantong ajaib miliknya. Padahal pakaian yang Farel pake gak ada kantongnya samsek.

"Okey untuk tekanan yang air itu kasih tadi sekitar 80 N. Sedangkan tekanan tanahnya 45 N. Ini ada tulang ikan juga, dia ngasih massa ke dalam gelas ini kurang lebih 6 gram. Okey mari berhitung!" Farel dengan lincah menghitung apa yang telah ia teliti dari gelas berisi penemuannya bersama kedua orang gila tadi. Ralat orang gila satu, dan makhluk berbulu gila satu.

Sedangkan Ajeng, ia mulai mengambil sampel percobaan mereka, dan menaruhnya di microscope miliknya.

Jika kalian bingung darimana Ajeng mempunyai itu? Tentu saja ia punya. Kalian masih ingat, bahwa Ajeng sangat menyukai sesuatu yang berbau biologi. Tentunya jika kalian memasuki kamar Ajeng, maka kamar baby blue milik gadis itu dipenuhi dengan tempelan-tempelan anatomi dan juga beberapa peralatan lab yang lumayan mahal.

Keningnya mengerut menatap benda-benda bergerak dibalik lensa okuler, "Buseet banyak banget makhluk-makhluk ghaib di dalam air ini."

"Ini yang warna ijo, klorofil? Tapi kok bisa?" Monolog gadis itu. Diambil nya preparat kemudian di tatap nya secara lamat.

"Ck! Pantesan ada zat klorofil nya, orang ada rontokan rumput geh! Gak bener Farel ini!" Gerutunya kesal, lalu segera mengeluarkan rumput kecil tersebut dari sana, dan mengambil sampel yang baru lagi.

Lain dengan Farel dan Ajeng, kini Maria si kucing gembul itu, sedang asyik-asyikkan berbaring di rumput halaman milik Ajeng. Tanpa ada niatan membantu sedikitpun.

"Whoaaaam grr," Maria mengantuk sekarang. Setelah melakukan percobaan aneh bersama kedua babunya. Ya, Ajeng baru saja Maria nobatkan sebagai babunya karena Ajeng sering berbuat usil kepadanya akhir-akhir ini.

Dengan mata lesunya, Maria menatap kedua orang yang kini tengah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing dan melupakan dirinya yang membantu mereka melancarkan misi penelitian dengan menciptakan penemuan ajaib mereka itu.

Manusia-manusia ya begini, saat udah nemuin hal yang mereka suka, saat itu juga dia akan mudah ngelupain siapa yang udah bantu mereka, batin Maria seraya menatap keduanya dengan geleng-geleng.









💢

Kira-kira nama apa yang cocok untuk penemuan mereka? (>_<)

Up lagi malem HAHAHA.

Triple up nih, seneng gaaa?

Okeee staytune besok ya! Ngantuk ges.

Pengennya update sampe 5 part, tapi author manusia yang gampang lelahಥ‿ಥ

Btw Maria kata-katanya jleb juga yee.

Vote dulu okee.

JENG(K)ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang