HOPE [ XI ]

2.3K 298 25
                                    

Nelly - Just a Dream
01:43 ━━━━●───── 04:40
⇆ㅤ ㅤ◁ㅤ ❚❚ ㅤ▷ ㅤㅤ↻
ılıılıılıılıılıılı
ᴠᴏʟᴜᴍᴇ : ▮▮▮▮▮▮▮▮▮▮

.

Pete mengintip dari balik jendela, tangannya dengan erat menggenggam pisau kesayangannya.

"Apapun yang akan terjadi maka terjadilah."















"HIIA"

"Prewa? Twen? Sedang apa kalian disini?"

Noah memeluk kedua adiknya dan tersenyum hangat, Noah segera berdiri dan membungkuk memberi hormat ketika melihat Macau yang berjalan menuju mereka.

"khun Macau khab, apa anda membutuhkan sesuatu?"

"Aku yang membawa mereka kemari, mulai saat ini mereka akan bekerja untukku sebagai pelayan ku. Kau tidak keberatan bukan?"

"Maaf saya lancang, tapi mereka hanyalah anak-anak khun mereka tidak akan bisa melakukan apapun untuk anda."

"Apa kau yakin? Aku melihat Prewa sangat bagus dalam mengobati luka dan Twen juga memiliki fisik yang kuat."

Noah menoleh kepada kedua adiknya kemudian menghela nafas berat.

"Apa kalian yakin? Aku tidak akan bisa melindungi kalian jika kalian melakukan kesalahan."

Kedua anak kembar itu mengangguk menyanggupi pernyataan sang kakak, yang mereka pikirkan saat ini hanyalah dekat dengan sang kakak.

"kha/khab"

"Baiklah, jika keputusan kalian sudah seperti itu. Apapun yang diperintahkan oleh khun Macau kalian harus menjalankan nya jangan malas dan jangan membuat masalah, paham?"

"kha/khab hiia"

"hm? Twen? Ada apa dengan bahumu?"

"khun Venice gigit Twen hiia tapi Twen tidak apa-apa, Twen kan kuat."

"Kuat kepalamu, aku melihat mu meringis saat khun Venice menggigit mu." Prewa tertawa saat sang adik yang berbeda 5 menit dengan nya itu cemberut karena ucapannya. Macau hanya tersenyum lembut melihat interaksi ketiga saudara itu rasanya dia sangat iri karena tidak pernah mempunyai waktu untuk bercanda ria dengan Vegas seperti itu diwaktu dulu.

"khun Macau khab sudah hampir makan malam, saya akan mengantarkan makan malam anda segera."

"Tidak perlu, aku akan makan bersama kalian hari ini."

"khab khun Macau."

Macau berjalan meninggalkan ketiga saudara itu kembali menuju ruang utama, dia melihat Venice yang sibuk bermain game di Ipad-nya dan Vegas membaca buku di dekat perapian.

"hiia"

Vegas menoleh saat Macau memanggil namanya, Vegas terkejut ketika tiba-tiba saja Macau menghampiri dan memeluk dirinya.

"Ada apa Macau?"

"Aku merindukanmu hiia."

"Tapi kita bertemu setiap hari bukan?"

"Benar, tapi aku merindukan dirimu yang biasanya. Kau terlihat kurus dan tidak fokus setelah P'Pete meninggalkan kita, aku tidak pernah melihatmu tertawa lagi seperti dulu bahkan matamu benar-benar kosong walaupun ada kami disekitar mu."

Vegas tidak menjawab apapun hanya mengusap kepala adiknya itu, pertama sang ibu kemudian Pete, beberapa kali Vegas menangis saat mengingat bagaimana mayat membusuk milik Pete ditemukan dan dikremasi.

A COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang