.
"Macau!"
Macau menoleh dan menghela nafas melihat seseorang yang memanggil namanya, orang itu segera duduk di kursi yang berhadapan dengan Macau dan tersenyum lebar.
"Aku mencari mu kemana-mana ternyata kau ada disini."
"Apa yang kau mau? Aku tidak punya banyak waktu untuk meladeni mu."
"cih kau ini selalu saja bersikap dingin seperti itu, kau akan sulit mendapatkan jodoh jika seperti ini terus."
"Aku tidak terlalu perduli dengan jodoh, itu hanya membuang-buang waktu ku. Jadi katakan apa yang kau mau, jika tidak penting aku akan pergi sekarang."
Macau hendak beranjak dari kursi nya namun wanita itu menahan lengannya.
"Tunggu sebentar, apa kau benar-benar harus pergi?"
Macau menghempaskan tangan wanita itu dan menatapnya dengan tajam.
"Aku tidak punya waktu denganmu, aku pergi sekarang atau tidak itu bukan urusanmu."
.
-
."Macau apa semua barang-barang mu sudah selesai?"
"Sudah phii tidak terlalu banyak yang bisa aku bawa karna memang barangku tidak sebanyak itu."
"Baiklah, anything else?"
Macau menyebarkan pandangannya ke arah lain, Pete tersenyum saat menyadari bahwa Macau mencari keberadaan adiknya.
"Venice tidak mau keluar kamar, dia tidak mau melihat mu pergi."
"Yasudahlah, aku mungkin akan berkunjung sesekali kemari nanti."
.
Selama di perjalanan Macau tidak mengatakan apapun dia sibuk dengan Ipad-nya dan sesekali melamun memikirkan tanggungjawab besar yang akan segera dia tanggung, mata Macau tampak sendu saat melihat mansion sang ayah sudah dekat. Macau turun dari mobil dan segera berkeliling membiarkan para bodyguard mengurus barang-barang nya, kakinya melangkah ke sebuah taman bunga dengan rumah kecil dibelakang mansion, tempat itu masih terawat dan tidak ada yang dirubah sama sekali tiba-tiba memori lama terputar di kepalanya.
Flashback
(Ilustrasi)
"Mama, look i got perfect score at the school today!"
[ Mama, lihat aku mendapatkan nilai sempurna disekolah hari ini ]"Wah, Vegas kau sangat hebat nak kemarilah mama akan memelukmu."
"Ma! Macau juga! Macau juga! Macau got 80 is it okay? will you give me a hug too?"
[ Ma! Macau juga! Macau juga! Macau mendapatkan 80 apakah tidak apa-apa? Apakah kau akan memberiku pelukan juga? ]Macau terlihat menundukkan kepala saat menunjukkan lembar jawaban yang hanya mendapatkan nilai 80, sang mama hanya tertawa kecil lalu menarik pelan Macau kedalam pelukannya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
A COMPLICATED
FanfictionSebuah fanmade yang di dedikasikan untuk Macau dan sepenuhnya hanyalah karangan penulis. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada karya asli milik Daemihouse dan series yang telah tayang. LGBT bxb don't like it? then leave