Malam hari pun tiba,saka dan ana bersiap siap untuk pergi
Dengan mengunakan Hoodie hitam dipadukan dengan celana jins yang panjang membuat saka merasa dirinya makin keren
Sedangkan ana mengunakan sweater yang lebih panjang dan besar dari ukuran tubuhnya,lalu saka juga menambahkan jaket untuk menghangatkan tubuh ana dan sentuhan terakhir dari saka adalah jepitan rambut bergambar stroberi untuk menambah keimutan dari sang anak
"Jangan di lepas ya kalung nya"peringat saka yang baru saja memakaikan kalung yang berinisial A di leher ana
"Iyaa papaa"semangat ana membalas ucapan dari saka
"Okayy, kalo gitu sekarang kita meluncur"
Saka kemudian mengendong ana turun dari apartemen mereka yang berada di lantai 5 mengunakan lift yang tersedia di sana
Setelah sepuluh menit berada di lift itu dengan orang orang yang dia tidak kenal. saka pun akhirnya bisa keluar dari lift dan menuju ke garasi
"Adek sini,pakek helm nya dulu"
"Hayus pakee heyemna??"tanya ana dengan polos pada saka
Saka pun terkekeh dengan pertanyaan putri nya
"harus banget malahan,Biar kalo ngendarain motor nya selamat"
Ana pun hanya mengangguk tanda ia paham
"Selesai"saka tersenyum dan di ikuti dengan ana yang tersenyum,entah karena apa mereka tersenyum hanya bapak dan anak yang tau
Kemudian saka memakai helm untuk dirinya sendiri,lalu mengangkat ana ke motor nya yang lumayan tinggi untuk ana kecil seperti ana
"Udah??"
"Cudahh"
"Kalo gitu turun"jahil saka kepada ana yang seperti tengah semangat
"Papaaa"rengek ana kepada saka
Saka pun terkekeh di belakang helmnya,kemudian melajukan motornya menyusuri jalanan kota yang ramai dengan orang orang yang pulang dari kantor mereka dan anak anak muda yang tengah berkeliling di jalanan kota Jakarta yang indah
Di dalam perjalanan ana tak berhenti nya bergumam takjub, lampu lampu mobil, motor,pertokoan, kantor-kantor, apartemen, rumah dan lampu lampu yang ada di sekitar pinggir jalan membuat suasana semakin indah
Dan yang membuat ana semakin menarik dengan dunia di malam hari adalah remaja yang tengah nongkrong di pinggir jalan dan pedagang kaki lima di sekitarnya yang ramai pembeli
Sebelum dia belum pernah di ajak saka untuk pergi saat malam hari,saka khawatir kepada kesehatan ana
Baginya angin malam sangat berbahaya untuk si kecil ana,dan terlebih lagi kejahatan yang lebih sering terjadi saat malam hari membuat saka semakin khawatir pada ana
ʕ´•ᴥ•'ʔ
Lima belas menit perjalanan menuju tempat balapan dan akhirnya mereka berdua pun sampai juga"WOIII"Teriak salah satu pemuda yang menghampiri saka dan ana
"Anjir akhirnya kita ketemu juga"girang Pemuda itu lalu saka dan pemuda itu bersalaman ala lakik
"Kirain Lo lupa sama gw"ucap saka sambil masih mengendong ana
"Gw??lupa sama Lo??gak mungkin lah broo,kita aja dulu di hukum sama sama ya kali lupa sama sobat sendiri"
"Kan gw ngomong nya kirain monyet"
"Iye iye,btw itu siapa??anak Lo??"
Pemuda itu menunjuk ana yang di gendong saka
"Iya,dia anak gw"
sang pemuda itu terkejut atas perkataan saka yang terlewat jujur itu
"ANJIRR,gak nyangka gw bakal secepat ini"kaget pemuda itu yang membuat saka tertawa
"Selamat ya!!,btw istri Lo mana??"tanya pemuda itu di akhir kalimat
"Gak ada lah,gw kan pro jadi bikin sendiri tanpa bantuan cewek"balas saka dengan bangga
Sang pemuda pun bingung, kenapa jawaban saka tidak pas??dan bagaimana cara membuat anaknya kalo tidak ada wanita??
"Papaaa"rengek ana sambil melihat sekitar yang tampak asing baginya
"Ehhh iya gw sampe lupa ama anak gw,Adek nanti sama om ini ya?"tunjuk saka kepada pemuda tadi yang bernama Leo
"Lah kok gw???"Leo yang ditunjuk pun tak terima sebab dia saja tidak bisa menjaga anak kecil
"Lah terus siapa??setan?? lagian tujuan gw manggil Lo itu juga buat jaga anak gw"sewot saka kepada Leo
"Ndaa mawuu,omna seyem"tolak ana memeluk erat saka
"Ganteng gini di bilang serem"gumam Leo cemberut
Saka sebenarnya mau tertawa terpikal Pikal,tapi dia harus tetap menjaga image nya di depan ana
jadi dia hanya terkekeh
"Om nya gak serem kok dek,coba aja kenalan sama omnya"saka mencoba membujuk anaknya yang takut dengan Leo
Bagaimana dia tidak takut? semua yang di pakai Leo serba hitam dan tidak lupa rambut yang di cat membuat Leo tampak lebih seram
"Sini sama om Leo,nanti om kenalin sama temen temen om"bujuk Leo sambil merentangkan kedua tangannya
Ana mulai melepaskan pelukan erat kemudian dia melihat wajah dari papanya yang mengangguk menandakan tidak apa apa
Dengan ragu ragu ana pindah ke tangan Leo dan di sambut baik oleh Leo
"Nih tas nya ana, isinya sih cuma beberapa Snack,susu,popok,baju sama celana doang"saka lalu menyerahkan tas ana kepada Leo
"Titip bentar beban gw,nanti kalo menang gw traktir deh"
"Beneran??"binar Leo kepada saka yang tengah memakai helm nya kembali
"Iya beneran,kalo gitu gw cabut bentar"
Setelah berbicara lumayan singkat dengan Leo,saka pun melajukan motornya ke garis start dan Leo juga berjalan ke arah teman teman nya yang juga menonton bapalan tersebut
•••••
Huwaaa akhirnya aku bisa up juga╥﹏╥
Maaf ya kalau gak nyambung :(
Akhir akhir ini mood ku rusak parah
KAMU SEDANG MEMBACA
little girl✓
General FictionSeorang gadis kecil yang tak sengaja bertransmigrasi ke novel yang dia juga tidak tau novel apa, perkenalkan dulu gadis itu adalah kang Jia Li gadis kecil yang berkebangsaan China bertransmigrasi ke novel Indonesia yang melenceng jauh dari alur nove...